Berita Viral
Senyum Pastor Katolik Disambut Ibu-ibu Muslim yang Lantunkan Kasidah, Momen di NTT Panen Apresiasi
Tengah viral di media sosial video yang merekam toleransi beragama di Indonesia. Belakangan momen itu terjadi di Flores, Nusa Tenggara Timur
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video yang merekam toleransi beragama di Indonesia.
Belakangan momen itu terjadi di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Warganet pun ramai memberikan apresiasi.
Lantaran terlihatnya ibu-ibu lantunkan kasidah sambut pastor Katolik dalam video tersebut.
Baca juga: Rejeki Bu Guru Muslim Ngajar di SMA Kristen, Tak Sia-sia Lepas Gaji Rp 8 Juta, Dihadiahi Orang Asing
Video itu membuktikan bahwa toleransi kehidupan beragama di NTT benar-benar sangat dijunjung tinggi.
Video yang dimaksud diunggah oleh akun Intagram "Tentang NTT" yang berpengikut 1.340, memiliki 248 postingan serta megikuti 3477 akun instragram (Ig).
Unggahan @Tentang NTT memperlihatkan sekelompok umat Muslim sedang menjemput seorang imam atau pastor Katolik.
@Tentang NTT dalam keterangannya menulis "Kasidah dari Umat Muslim menyambut pastor di Flores NTT". Demikian dilansir pada 23 Desember 2023 via TribunFlores ( grup TribunJatim.com ).
Baca juga: Dulu Kerja di BRIN Gaji 8 Juta, Bu Guru Muslim Kini Ngajar di SMA Kristen Bayaran Rp300 Ribu: Bangga
Terlihat dalam video itu seorang pastor berjubah putih diarak dengan berjalan kaki, lalu dari arah berlawanan ada rombongan umat Muslim yang didominasi ibu-ibu menjemput sang imam sambil melantunkan Kasidah.
Senyum tampak di wajahnya.
Kasidah adalah bentuk syair epik kesusastraan Arab yang dinyanyikan. Penyanyi menyanyikan lirik berisi puji-pujian untuk kaum Muslim.
Kasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, di mana lagu-lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-nasihat baik sesuai ajaran Islam.
Baca juga: Cerita Mahasiswi Kristen Dapat Nilai A di Mata Kuliah Al-Islam, Pihak Muhammadiyah Beri Penjelasan
Tak hanya menyanyikan kasidah rombongan, dalam video itu, ibu-ibu tersebut nampak benyanyi sambil memukul rebana.
Mereka juga menari-nari menyambut sang pastor.
Sementara itu beberapa umat Muslim lainnya terlihat menyalami tangan sang pastor berjubah putih itu.
Netizen yang menonton video ini turut memuji para umat Muslim dan Katolik yang berbaur menjadi satu dalam kerangka toleransi beragama.
Baca juga: Reaksi Ibu Mahasiswi Kristen yang Anaknya Dapat Nilai A di Matkul Al-Islam, Monika Bangga, Nangis
"Apresiasi sekali. Sesama umat dari agama Muslim ikut andil dalam acara ini. Ini menunjukkan toleransi yang sangat tinggi di NTT," tulis @Marcitarose.
"NTT Luar biasa seng ada lawang soal toleransinya," tulis @Telumaprimus.
"Ya Tuhan..ini bentuk persaudaraan yang terindah. Tuhan memberkatimu semua saudaraku," komentar @pane3683 dalam video itu.
Sementara itu akun @tibor.tibor mengajak semua umat untuk mencontohi toleransi yang ditunjukkan umat beragama di NTT.
"Mari semua lapisan masyarakat Indonesia lihatlah betapa hebatnya toleransi di NTT Flores," tulisnya.
Sayangnya, pada video itu lokasi dan identitas pastor tersebut tak disebutkan secara rinci. Pemosting hanya menyematkan nama tempat Flores, NTT.
Meski demikian, aksi toleransi antar umat beragama ini menjadi inspirasi bagi semua umat beragama dimana saja berada.
Baca juga: Suasana Toleransi Idul Adha di Surabaya, Gereja Victory Bagikan Hewan Kurban hingga Door Prize
Sementara itu, toleransi umat beragama di Kotamobagu, Sulawesi Utara juga semakin kuat.
Hal ini terlihat dari para Pemuda Katolik yang melakukan penjagaan di depan Masjid Raya Baitul Makmur Kota Kotamobagu, Jumat (01/12/2023).
Aktivitas penjagaan di depan masjid yang dilakukan oleh para pemuda Katolik tersebut berlangsung saat memasuki waktu salat Jumat.
Terlihat sekelompok pemuda Katolik di Kota Kotamobagu melakukan penjagaan di Masjid Raya saat umat Muslim melaksanakan salat Jumat.
Aksi penjagaan tersebut sebagai bentuk toleransi antar umat beragama di Kota Kotamobagu.
Aktifitas tersebut juga dikawal dan dibantu oleh anggota kepolisian Kota Kotamobagu.
Baca juga: Tangis Artis Sinetron TOP Cuma Jadi Tamu di Pernikahan Anak, Bingung soal Wali: Lagi Sakit-sakitnya
Tidak hanya menjaga keamanan di lingkungan dan depan masjid, para pemuda Katolik juga membantu apar kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas.
Mereka juga mengarahkan kendaraan para jamaah yang akan menuju ke masjid.
Finsan Rumagit, salah satu pemuda Katolik Kotamobagu yang menjaga masjid mengatakan bila aksi penjagaan tersebut merupakan wujud solidaritas umat beragama di Kotamobagu.
Dirinya menambahkan bila aksi ini juga bagian dari upaya untuk meredam isu sara agar masyarakat Kotamobagu tidak terpicu konflik seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Kota Bitung.
"Kami hadir di sini untuk menunjukkan solidaritas kita antar sesama umat beragama guna membangun tali persaudaraan dan juga meredam konflik agar tidak terjadi di Kotamobagu," ungkapnya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan seperti ini kerukukanan beragama di Sulawesi Utara, khusunya di Kota Kotamobagu, akan terus terjaga.
Bahkan, bisa menjadi contoh bagi daerah lain, dengan perbedaan namun bisa hidup rukun dan berdampingan.
Baca juga: 23 Tahun Tinggal di Indonesia, Pengungsi Rohingya Minta Dibuatkan e-KTP, Dukcapil: Ikuti Aturannya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
ibu-ibu lantunkan kasidah sambut pastor Katolik
viral di media sosial
toleransi beragama
Nusa Tenggara Timur (NTT)
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Kata Pakar soal Buku yang Disita Polisi dari Para Pendemo: Sebaiknya Lebih Bijak |
![]() |
---|
Cerita Ayu Ting Ting Tak Berkomunikasi dengan Enji Baskoro, Sang Anak Ikut Menanggapi Santai |
![]() |
---|
Mirna Terjerat Pinjol Demi DP Mobil Imbas Gengsi, Cicilan dari Rp3 Juta Jadi Rp60 Juta dalam 4 Bulan |
![]() |
---|
Ibu Tiri Tak Diundang ke Pernikahan Anak yang Sudah Dirawatnya 23 Tahun, Alasannya Bikin Suami Heran |
![]() |
---|
Jamaludin Berenang ke Singapura Demi Kerja Serabutan, Gaji di Indonesia Tak Cukup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.