Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Pilu Istri Prajurit TNI, Suami Tewas Akibat Serangan KKB di Papua, Ungkap Janji Pada Anak

Wanita tersebut tampak menangis pilu saat jenazah suami, Kopda Hendrianto, hendak disemayamkan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TikTok/qudrotlara18
Tangis istri prajurit TNI yang pilu suaminya tewas karena serangan KKB di Papua 

TRIBUNJATIM.COM - Video tangis pilu seorang istri prajurit TNI yang suaminya gugur jadi korban serangan KKB di Papua, viral di media sosial (medsos).

Wanita tersebut tampak menangis pilu saat jenazah sang suami hendak disemayamkan.

Diketahui prajurit TNI tersebut gugur meninggalkan dua orang anak.

Video tersebut viral usai dibagikan akun TikTok @qudrotlara18.

Diketahui prajurit TNI tersebut bernama Kopda Hendrianto.

Ia merupakan seorang prajurit TNI dari Satuan Batalyon Infanteri 133/ Yudha Sakti (Yonif 133/YS) Padang.

Kopda Hendrianto meninggal dunia karena gugur diduga karena serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dikutip dari Kompas.com, Kopda Hendrianto gugur saat ia bertugas di Kampung Bousha, Distrik Aifat, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Senin (25/12/2023) siang, waktu setempat.

Kopda Hendrianto tewas karena terkena tembakan di pipi sebelah kanan.

Sebelum tewas terkena tembakan, Kopda Hendrianto dan personel lainnya baru pulang mengamankan ibadah Natal di Distrik Aifat tersebut.

Wafatnya Kopda Hendrianto ini meninggalkan seorang istri atau Ibu Persit bernama Gisell, dan dua orang anak perempuan.

Anak pertamanya usia delapan tahun dan anak keduanya usia enam tahun.

Jenazah Kopda Hendrianto dipulangkan ke kampung halamannya di Jambi.

Istri Kopda Hendrianto tak kuasa menahan kesedihannya saat upacara persemayaman jenazah sang suami di Markas Korem Wirabraja 032, Kota Padang, pada Rabu (27/12/2023) pagi.

Baca juga: Tangis Istri Lukas Enembe saat Peti Dibuka, Kenang Malam Terakhir Sang Mantan Gubernur Papua: Bapak

Sang istri tampak duduk di kursi roda menuju mobil ambulans yang membawa jenazah Hendrianto.

Sementara anak perempuannya digendong oleh seorang personel TNI menuju ambulans.

Dalam video yang kini viral juga memperlihatkan prosesi pemakaman seorang prajurit TNI yang gugur di medan perang.

Sang istri menyaksikan peti jenazah suaminya tersebut untuk terakhir kalinya sebelum akhirnya dimakamkan.

Pada momen duka tersebut, tampak sang istri yang menangis pilu.

Ia mengungkapkan cerita suaminya yang telah berjanji kepada anaknya.

Janji tersebut adalah sang suami ingin melihat anaknya kelak sukses menggapai cita-citanya.

Tak hanya itu, sembari menangis pilu, istri TNI tersebut mengungkapkan cerita anaknya menanyakan keberadaan sang ayah.

"Insyaallah pak, nanti papa doakan ya," ucapnya sembari menangis pilu.

Sembari mengobati hatinya, istri prajurit TNI ini berjanji kepada anaknya.

Yaitu bahwa dirinya yang nanti akan mengantarkannya ke sekolah.

"Nanti mama yang ngantar dedek sekolah," ucapnya.

Viral video pilu isak tangis istri prajurit TNI suaminya gugur jadi korban serangan KKB di Papua
Viral video pilu isak tangis istri prajurit TNI suaminya gugur jadi korban serangan KKB di Papua (TikTok)

Kini video momen pilu istri prajurit TNI terpisahkan maut dengan suaminya yang gugur di medan perang tersebut viral di media sosial dan jadi sorotan.

Tak sedikit netizen yang turut berduka cita dan merasakan pilu istri prajurit TNI yang ditinggalkan tersebut.

Berikut beragam komentar netizen:

Dita Karina: "Cry "mama yang antar kakak sekolah , mama jadi papa"

@adelina85: "ya allah ya rob ....husnul khotimah buat om hendri ..sbr ya te"

bunda dika colection: "ya alloh gak terasa air mata ini jatuh yg sabar ya mbak, semangat mbak"

Elisabeth Rajaguk777: "Turut berbelasungkawa Bu.. Ikutan nangis lihat ibu pas menguatkan anaknya"

atiien: "innalillahi wa inna illaihi roji'un..semoga keluarga diberi kekuatan kesabaran dan keikhlasan..aamiin."

NopaNopriana: "smoga husnul khotimah ya om, dan ibu di beri kesabaran, dan yng kuat ya bu, ngk sanggup liat nya, ngk tau rasanya ada di posisi itu"

fahminurhidayat786@gmail.com: "dri dulu gak mau jdi istri TNI bkan nya apa" tpi gak snggup jika sudah begini mskipun ajal gak ada yg tau buat suami ku sehat" ya ada@ anak istri mu"

Bagi sang istri, sosok Kopda Hendrianto dikenal sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab.

Kopda Hendrianto juga dikenal rajin ibadah meski sedang bertugas dimana pun ia berada.

Selain itu ia dikenal sebagai sosok figur ayah yang dekat dengan anak-anaknya.

Ada cerita pilu dari sang istri ketika ayahnya tiada.

Ketika Kopda Hendrianto disemayamkan, sang istri meluapkan curhatan bahwa suaminya tersebut telah berjanji kepada anak-anaknya.

Janji tersebut adalah sang suami ingin melihat anaknya kelak sukses menggapai cita-cita.

Tak hanya itu, istri prajurit TNI Kopda Hendrianto juga mengungkap curhatan pilu soal sosok suaminya tercintanya.

Selama berumah tangga, sang istri curhat bahwa Kopda Hendrianto tak pernah membuatnya menangis.

Namun, sang istri justru menangis sejadi-jadinya ketika Kopda Hendrianto tiada.

"10 tahun papa ga pernah bikin mamah nangis, gak pernah marah dan bentak mama,

tapi sekarang detik ini hari ini papa bikin mama nangis dan papa diam (meninggal dunia)," ucap curhatan pilu istri Kopda Hendrianto.

Diketahui Kopda Herdianto merupakan warga kelahiran Koto Dian Rawang, Kecamatan Hamparan Rawang, Kabupaten Kerinci, Jambi.

Ia lahir di Jambi pada 02 Mei 1987.

Kopda Hendrianto merupakan prajurit TNI dari Satuan Batalyon Infanteri 133/ Yudha Sakti (Yonif 133/YS) Padang.

Ia menjadi salah satu prajurit dari 400 orang yang ditugaskan ke Papua dari Yonif 133/Yudha Sakti.

Kopda Hendrianto berangkat sejak Maret 2023 lalu, dengan masa penugasan hingga Maret 2024.

Namun misinya belum selesai, pasukan Kopda Hendrianto mendapat serangan KKB.

Dari serangan KKB tersebut membuat beberapa prajurit terkena tembakan, salah satunya Kopda Hendrianto.

Kopda Hendrianto tewas akibat luka pada bagian pipi sebelah kanan.

Sedangkan rekannya bernama Pratu Fanky Gulo terkena serpihan amunisi atau peluru di bagian perut, namun berhasil diselamatkan.

Kopda Hendrianto dan rekannya sempat dibawa ke RS Pratama Kumerkek, Kabupaten Maybrat.

Namun nyawa Kopda Hendrianto tak terselamatkan karena mengalami pendarahan cukup hebat.

Karena gugur di medan perang, Kopda Herdianto kini mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat lebih tinggi atas penghormatannya.

Penghargaan ini diberikan kepada anggota TNI yang melakukan tugas di luar batas.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved