Gubernur Khofifah Bakal Resmikan Pintu Air Kuro di Lamongan, Solusi Antisipasi Banjir Tahunan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur memastikan bahwa proyek pintu air Kuro di Kabupaten Lamongan siap untuk diresmikan Gubernur Jawa Timur khalifah Indar Parawansa dalam bulan ini.

Pihaknya mengatakan pembangunan pintu air Kuro di Lamongan ini akan sangat strategis sebagai solusi penanganan banjir tahunan di Kabupaten Lamongan. 

Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Baju Trihaksoro mengatakan bahwa saat ini warga di 5 Kecamatan Kabupaten Lamongan setiap tahun memang kerap mengalami banjir tahunan akibat meluapnya Sungai Bengawan Jero. 

"Bahkan ketika sungai Bengawan Jero Lamongan itu meluap biasanya warga di 5 Kecamatan banjirnya lama sekali surutnya bahkan sampai 4 bulan atau 5 bulan baru surut. Nah yang menjadi permasalahan adalah pintu air Kuro yang selama ini memang kapasitasnya tidak sesuai," kata Baju saat diwawancara Surya, Selasa (2/1/2024).

Bayu menuntaskan pintu air Kuro oleh pemerintah provinsi Jawa Timur selama tahun 2023 kemarin telah dilakukan peningkatan kapasitas. Sebab selama ini pintu air Quro kapasitas pompanya hanya 2.000 liter per detik. 

Baca juga: Usai Dengar Curhatan Warga Kalibuntu Probolinggo Soal Banjir Rob, Gubernur Khofifah Bangun Pintu Air

"Atas arahan Ibu Gubernur Khofifah pompa di pintu air Quro ditingkatkan kapasitasnya menjadi 10.000 liter per detik. Alhamdulillah pengerjaan fisiknya sudah selesai dan siap diresmikan bulan ini oleh Gubernur Khofifah," imbuhnya.

Dikatakan Baju, pintu air Kuro dibangun dengan anggaran sebesar Rp 25 miliar di tahun 2023. Proyek ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat karena akan sangat berdampak jika sudah difungsikan secara optimal dan maksimal.

Proyek ini serupa dengan proyek pengendali banjir yang baru saja diresmikan Gubernur Khofifah akhir tahun 2023 lalu. Dimana Dinas PU SDA juga baru saja merampungkan Bangunan Pengendali Banjir Rob di Desa Kalibuntu, Kraksaan, Probolinggo.

Pintu Air yang memiliki bentang sepanjang 26 m dan terdiri dari tiga pintu air tipe A dan 2 pintu tipe skot balok dan dilakukan pembangunan dan rehabiltasi bangunan parapet sepanjang 597 meter ini mengatasi rob di lokasi tersebut yang telah terjadi selama 25 tahun.

"Proyek-proyek strategis yang berdampak bagi masyarakat dan menjadi solusi banjir adalah proyek prioritas yang kami kerjakan. Dengan harapan warga Jatim tidak lagi terdampak banjir dan meningkatkan taraf kehidupan di daerah tersebut," ujar Baju. 

Sebagai informasi di tahun 2023, Dinas PU SDA Jatim mendapatkan anggaran sebear Rp 448 miliar.

Dan hingga akhir tahun serapan realisasi belanja mencapai 96,64 persen. Ini merupakan serapan tertinggi diantara dinas PU Jatim yang lain seperti PU Bina Marga maupun PU Cipta Karya. Baju mengatakan bahwa seluruh proyek fisik telah selesai 100 persen dan tidak ada rekanan yang dilakukan putus kontrak. 

"Alhamdulillah semua proyek fisik selesai tidak ada yang diputus kontrak. Proyek pengendali banjir, peningkatan ketahan pangan melalui irigasi dan juga proyek keairan semua rampung sehingga serapan kita 96,64 persen. Tertinggi di antara Dinas PU lain di Jatim," pungkasnya.

Di sisi lain, sebelumnya saat meninjau lokasi pintu air Kuro, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa Pemprov Jatim berkomitmen untuk membenahi Pintu Air Kuro yang menjadi salah satu penyebab meluapnya Sungai Bengawan Jero akibat hujan dengan intensitas tinggi sehingga menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Lamongan.

"Sungai Bengawan Jero di Lamongan merupakan bagian dari Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Bengawan Solo maka kewenangan sesungguhnya di pemerintah pusat. Sudah 3 tahun kami mengajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat supaya mendapatkan prioritas penanganan," kata Gubernur Khofifah.