Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilpres 2024

Sosok Haji Her, Pengusaha Asal Pamekasan yang Viral seusai Disinggung Gus Miftah Soal Aksi Bagi Uang

Simak inilah sosok Haji Her, pengusaha asal Pamekasan, Madurayang viral seusai disinggung oleh Gus Miftah soal aksi bagi-bagi uang.

Editor: Elma Gloria Stevani
TribunMadura.com/Twitter
Pengusaha asal Pamekasan, Madura, bernama Haji Khairul Umam alias Haji Her (kiri). Gus Miftah saat bagi-bagi uang di sebuah gudang milik Haji Her di Pamekasan (kanan). - Pada Rabu (3/1/2024), Bawaslu Pamekasan mengatakan akan memanggil Gus Miftah dan dua orang lainnya, termasuk Haji Her, terkait aksi bagi-bagi uang. 

TRIBUNJATIM.COM - Nama Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah kini menjadi sorotan publik setelah dikaitkan dengan dugaan politik uang.

Bagaimana tidak aksi Gus Miftah bagi-bagi uang menjadi pertanyaan bagi masyarakat, termasuk Bawaslu.

Hingga akhirnya Badan Pengawas Pemilu mengambil langkah tegas dengan berencana melakukan pemanggilan terhadap sang ulama.

Tak hanya Gus Miftah, dua orang lainnya turut dipanggil oleh Bawaslu.

Mereka adalah Haji Her yang dikenal sebagai  pemilik gudang tempat Gus Miftah bagi-bagi uang sekaligus pengusaha asal Pamekasan, dan sosok yang membentangkan kaus bergambar Prabowo Subianto.

Nama Haji Her sebelumnya telah disinggung Gus Miftah saat mengklarifikasi soal aksinya bagi-bagi uang.

Menurut Gus Miftah, aksi bagi-bagi uang yang ia lakukan hanyalah untuk membantu Haji Her yang bersedekah.

"Haji Her setiap hari bersedekah. Kemarin saya silaturahmi dengan beliau dan saat itu dia memang akan bersedekah."

"Beliau kemudian meminta saya untuk ikut membagikan uang sedekahnya," terang Gus Miftah beberapa waktu lalu, dilansir Wartakotalive.com.

Gegara uang dari Haji Her, Gus Miftah dituding bagi-bagi uang yang bertujuan untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

1. Video Gus Mitah Viral

Sebelumnya beredar video di media sosial X (dulu Twitter) yang memperlihatkan Gus Miftah tengah membagi-bagikan uang ke sejumlah warga.

Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik itu, tampak Gus Miftah memegang segepok uang pecahan Rp 50.000.

Lantas, warga yang mendapat uang tersebut berbaris untuk menerima uang yang diberikan oleh Gus Miftah tersebut.

Kemudian, ada seseorang yang juga meneriakkan nama capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, saat Gus Miftah tengah membagikan uang.

"Prabowo, 02," ujar orang tersebut.

Selain itu, ada juga orang di belakang Gus Miftah yang membentangkan baju hitam bergambar Prabowo.

Senada, dia juga menyuarakan berupa ajakan untuk mencoblos Prabowo saat pemilihan Pilpres 2024 mendatang.

"Coblos 02," tuturnya.

Tak hanya sekali, orang tersebut kembali mengajak untuk mencoblos Prabowo.

2. Bukan Uang Miliknya

Secara terpisah Gus Muftah membantah telah melakukan politik uang.

Dia menjelaskan, hanya diminta membagikan uang milik pengusaha asal Pamekasan Madura yang dia sebut sebagai Haji Her.

Menurutnya Haji Her memang terbiasa bersedekah, bukan hanya saat di Ponpes tetapi juga saat di sawah, di pasar atau di tempat lain.

"Haji Her setiap hari bersedekah. Kemarin saya bersilaturahmi dengan beliu dan saat itu dia memang akan bersedekah. Beliau kemudian meminta saya untuk ikut membagikan uang sedekahnya," jelas Gus Miftah.

Terkait beberapa orang yang berteriak "coblos 02" dan "Prabowo 02" sembari menunjukkan kaus bergambar Prabowo, Gus Miftah mengaku tidak tahu.

"Saya tidak tahu dan tidak kenal orang-orang itu," imbuhnya.

Dalam beberapa kesempatan Gus Miftah menegaskan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Gobran.

Dia bahkan beberapa kali menemani Gibran berkampanye.

3. Tak Ada Kampanye

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menegaskan Gus Miftah bukan tim sukses atau tim kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua TKN Afriansyah Noor menyikapi video Gus Miftah bagi-bagi uang yang viral di media sosial.

Menurut Afriansyah pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta itu merupakan penceramah dan tidak termasuk ke dalam tim sukses atau timses.

"Kegiatan sosial sebagai pribadi tentunya ini tidak bisa dikaitkan dengan TKN maupun tim sukses gitu.

Jadi mohon harusnya mohon lah bijak menyikapinya begitu. Dan dia tidak masuk dalam struktur TKN dan tim sukses Prabowo-Gibran," kata Afriansyah kepada wartawan, Jumat (29/12/2023) dikutip dari Kompas.TV.

Dia mengatakan Gus Miftah selalu memberikan hadiah dan santunan, bantuan-bantuan kepada warga.

"Beliau memberikan santunan secara pribadi untuk masyarakat yang hadir dan diundang," kata Afriansyah seperti dilansir Tribunnews dari Kompas TV.

Ia mengakui banyak pihak yang mengaitkan aksi Gus Miftah dengan situasi politik saat ini.

Apalagi, masih dalam masa kampanye.

4. TPN Investigasi

Menyikapi hal itu Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menegaskan akan melakukan investigasi terkait kasus dugaan politik uang yang dilakukan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah.

"Kami juga akan melakukan investigasi terhadap peristiwa tersebut," kata Direktur Penegakan Hukum dan Advokasi Tim Hukum TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ifdhal Kasim, dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Jumat (29/12/2023).

Ifdhal mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Bawaslu daerah terkait dugaan politik uang itu.

"Kami dari TPN sudah melakukan komunikasi ya dengan Bawaslu setempat dan Bawaslu setempat sudah melakukan temuan, melakukan klarifikasi terhadap peristiwa tersebut dan jadi ini masih dalam tahapan investigasi oleh Bawaslu setempat," kata Ifdhal.

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis menyampaikan, ia telah membaca penjelasan Gus Miftah terkait dugaan kasus yang menjeratnya itu.

"Tapi, dia memang membagi-bagi uang di ponpes dia, pondok pesantren dia, itu diakui tapi, tidak ada urusannya dengan Pilpres. Tapi apakah seseorang yang menampilkan gambar Prabowo dari kerumunan santri itu, bisa ditafsirkan sebagai kampanye yang dilakukan oleh Gus Miftah, kampanye yang membagi-bagikan uang, politik uang.

Saya kira, Gus Miftah sudah memberikan penjelasan, tapi, kecurigaan itu tetap muncul," ucap Todung.

Lantas, siapakah sosok Haji Her sebenarnya?

Simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.

Sosok Haji Her

Dikutip dari TribunMadura.com, Haji Her yang lahir di Pamekasan pada 25 November 1981, memiliki nama asli Khairul Umam.

Haji Her adalah pengusaha tembakau sekaligus CEO PT Bawang Mas Grup.

Ia juga merupakan Ketua Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura (P4TM).

Selain bergerak di bidang usaha tembakau, Haji Her juga memiliki usaha di bidang minuman dan makanan cepat saji.

Ia memiliki usaha Bento Group Indonesia, yang pada Juni 2023 lalu, melebarkan sayapnya dengan mendirikan Bento Kopi.

Sebagai pengusaha, Haji Her dikenal dermawan.

Haji Her disebut-sebut pernah membantu pembangunan 132 rumah milik warga di Pamekasan.

Pada Juli 2023 lalu, sosok Haji Her sempat viral karena membeli mobil bekas Kepresidenan RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Mobil merek Kia Enterprise V6 dengan berpelat nomor B 1 KIA itu dibeli Haji Her seharga Rp350 juta.

"Harganya Rp350 juta, hampir Rp400 juta lah sama komisinya," ungkap Haji Her, Sabtu (29/7/2023).

Lebih lanjut, Haji Her mengaku dirinya sudah pernah menawar mobil tersebut.

Namun, saat itu, sang pemilik belum mengizinkan untuk dibeli.

"Tawaran kedua baru dijual oleh pemiliknya," kata dia.

Karena mengidolakan sosok Gus Dur, Haji Her memastikan ia tidak akan menjual mobil tersebut meskipun ada yang menawar mahal.

"Ini mobil satu-satunya di Indonesia. Kalau rencana memang tidak mau dijual lagi."

"Meski ada yang nawar Rp4 miliar, tidak saya kasih," tegasnya.

Bawaslu Bakal Panggil Secepatnya

Diketahui, pemanggilan yang akan dilakukan Bawaslu Kabupaten Pamekasan ini merupakan tindak lanjut dari aksi Gus Miftah bagi-bagi uang, yang kemudian viral di media sosial.

Bawaslu Kabupaten Pamekasan pun memastikan pihaknya akan menyelesaikan kasus tersebut secepat mungkin.

"Orang (Gus Miftah) yang bagi-bagi uang di dalam video itu telah melakukan politik uang."

"Untuk menuntaskan penanganan kasus ini, kami punya waktu selama 14 hari, sejak sidang pleno digelar dan keluar penetapan (keputusan)."

"Namun, kami berjanji akan berusaha secepat mungkin agar kasus ini segera selesai, tanpa harus menunggu waktu 14 hari," tutur Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Bawaslu Kabupaten Pamekasan, Suryadi, Rabu (3/1/2024).

Sebelumnya, aksi Gus Miftah bagi-bagi uang tersebut viral di media sosial.

Aksi itu berlangsung di sebuah gudang milik pengusaha tembakau di Kecamatan Larangan, Pamekasan.

Dalam video yang beredar, Gus Miftah terlihat membagikan uang pecahan Rp50 ribu pada warga setempat.

Sementara, ada sosok di belakang Gus Miftah membentangkan kaus bergambar Prabowo sambil menyerukan ajakan untuk mencoblos capres nomor urut dua itu.

"Coblos 02," kata sosok tersebut.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Cerita Haji Her Beli Mobil eks Presiden ke-4 Indonesia Seharga Rp 400 Juta, Ngaku Ngefans Gus Dur

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Tribun Madura.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved