Hukum Puasa Sunnah Bulan Rajab Digabung Qadha Ramadan, Disertai Tata Cara dan Bacaan Niatnya
Sebelum Ramadhan tiba, satu di antara persiapan untuk menyambutnya ialah melunasi utang puasa tahun-tahun sebelumnya.
TRIBUNJATIM.COM - Sebelum Ramadhan tiba, satu di antara persiapan untuk menyambutnya ialah melunasi utang puasa tahun-tahun sebelumnya.
Namun yang masih menjadi pertanyaan adalah mengerjakan puasa qadha di hari puasa sunnah Rajab.
Lalu sebenarnya bagaimana hukum puasa qadha Ramadan gabung puasa sunnah Rajab?
Dalam ceramah di sebuah kanal YouTube, Buya Yahya menjelaskan, hukum umat Islam melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah adalah sah dan boleh.
Tata cara mengerjakannya adalah cukup membaca satu niat saja, yaitu niat puasa qadha, tanpa perlu menyebutkan niat puasa Rajab.
Dengan begitu, umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.
Baca juga: Ketentuan Itikaf Bulan Ramadan 2024: Sejarah, Rukun, Syarat, Amalan dan Hal-hal yang Membatalkannya
Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan.
Kedua, mendapatkan pahala puasa sunnah.
Adapun niat puasa qadha bulan Ramadhan adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Artinya:
"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta'ala".
Bacaan niat ini harus dibaca sebelum waktu fajar, atau sebelum waktu salat Subuh.
Sementara niat bagi yang ingin melaksanakan puasa Rajab saja tanpa qadha adalah sebagai berikut:
Niat Puasa Rajab
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma ghadin 'an ada-i sunnati rojaba lillahi ta‘ala.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah Ta’ala.”
Apabila lupa membaca niat puasa, boleh membacanya di siang hari.
Niat Puasa Rajab Siang Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah SWT.”

Keutamaan bulan Rajab
Berikut keutamaan Bulan Rajab dalam Islam, dikutip dari Tribun Kaltim pada Selasa (9/1/2024).
1. Bulan Rajab adalah Bulan Haram
Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan Haram.
Dengan kata lain, bulan Rajab merupakan bulan yang istimewa dan berbeda dari bulan-bulan lainnya.
Allah Ta’ala telah berfirman:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah [9] : 36).
Maksud bulan haram dalam ayat tersebut adalah bulan haram (suci) yang terdiri dari bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.
Sebagaimana yang disebutkan oleh sabda Rasulullah SAW, "Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi."
"Satu tahun ada dua belas bulan di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban." (HR. Al Bukhari).
Sehingga arti bulan haram adalah haram untuk saling menyakiti dan saling menumpahkan darah bahkan saling menyebar fitnah (hoaks).
Kecuali memang jika pihak dari musuh dahulu yang pertama kali melakukannya, maka kita diperbolehkan untuk melawan serta bertahan bahkan di perbolehkan untuk membalasnya.
Selain itu, bulan Rajab juga harus bersih dari perbuatan dosa karena dosa saat itu jauh lebih besar.
Pahala ketika beramal shaleh di bulan itu jauh lebih besar daripada bulan yang lain, kecuali bulan Ramadhan.
Dari kutipan Ibnu Abbas, Ibnu Katsir menulis, "Sesungguhnya mengerjakan perbuatan dzalim di bulan-bulan haram, maka dosa dan sanksinya jauh lebih besar dibandingkan melakukan perbuatan dzalim di bulan-bulan yang lain."
2. Bulan yang Dekat dengan Ramadhan
Bulan Rajab dengan bulan Ramadhan.
Kedua ini hanya terpisah oleh satu bulan yaitu bulan Sya'ban.
Para ulama yang wara' juga banyak yang mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan semenjak bulan Rajab.
Hal ini telah diabadikan dalam doa ketika masuk bulan Rajab yang sudah banyak kita ketahui.
"Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta berkahilah kami dalam bulan Ramadhan." (HR Ahmad).
Namun hadist ini dikatakan dho’if (lemah) oleh Ibnu Rajab dalam Lathoif Ma’arif (218), Syaikh Al Albani dalam tahqiq Misykatul Mashobih (1369), dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth dalam takhrij Musnad Imam Ahmad.
3. Bulan Rajab adalah Bulannya Isra Mi'raj
Bulan Rajab selalu diingat oleh umat Islam karena di dalamnya terdapat peristiwa Isra Mi'raj.
Isra Miraj adalah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa Isra Mi’raj juga menjadi jembatan perintah shalat secara langsung dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW.
Jika perintah lainnya hanya melalui malaikat Jibril, maka perintah shalat langsung Allah tunjukkan kepada Rasulullah.
Hal ini sebagai bukti, shalat merupakan ibadah yang istimewa dan lebih diutamakan.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Ramadhan
utang puasa
Rajab
puasa qadha Ramadan
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
Adu Mini Soccer Sarungan di Polres Jombang, Polisi dan Wartawan Tertawa Bersama Rayakan HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Penjual Dupa dan Karyawan hingga Petani Dibekuk Polresta Sidoarjo Edarkan 2,8 kilogram Ganja |
![]() |
---|
Jaga Profesionalisme dalam Bertugas, Polres Nganjuk Laksanakan Pemeriksaan Senpi Anggota |
![]() |
---|
Sebanyak 266 Warga Binaan di Lapas Kelas IIB Lumajang Tak Dapat Remisi Jelang HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Diduga Alami Kekerasan Majikan, PMI Bondowoso Bisa Pulang dari Arab Saudi Setelah Kabur 2,5 Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.