Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Blitar

Bangunan Baru di Alun-alun Kota Blitar Penuh Kotoran Burung, Pengunjung: Jadi Kurang Nyaman

Kondisi sebagian bangunan fasilitas baru di sisi selatan Alun-alun Kota Blitar terlihat penuh dengan kotoran burung kuntul, Jumat (12/1/2024).

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/SAMSUL HADI
Kondisi bagian atap ruang ekspresi di Alun-alun Kota Blitar sudah jebol dan penuh kotoran burung, Jumat (12/1/2024).  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Kondisi sebagian bangunan fasilitas baru di sisi selatan Alun-alun Kota Blitar terlihat penuh dengan kotoran burung kuntul, Jumat (12/1/2024).

Kondisi itu membuat sejumlah pengunjung merasa tidak nyaman saat berada di Alun-alun Kota Blitar.

"Sebenarnya, kondisi Alun-alun tambah bagus setelah dibangun. Banyak fasilitas barunya. Tapi, kotoran burungnya yang bikin pengunjung kurang nyaman," kata Arif (44), salah satu pengunjung di Alun-alun Kota Blitar.

Arif bersama istri dan anak balitanya sedang jalan-jalan di Alun-alun Kota Blitar. Warga Gandusari, Kabupaten Blitar, itu ingin melihat bangunan baru di Alun-alun.

"Dulu kondisi Alun-alun Kota Blitar hanya seperti tanah lapang. Sekarang ada taman, ada air mancur dan ada spot foto. Fasilitasnya tambah banyak, hanya saja kotoran burungnya juga banyak," ujar Arif.

Pemkot Blitar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Blitar memang selesai merevitalisasi Alun-alun Kota Blitar pada 2023.

Baca juga: Dapat Perintah dari Kiai, Cawapres Muhaimin Iskandar Ziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar

Pada pembangunan tahap pertama, DLH mengalokasikan anggaran Rp 2,7 miliar untuk menambah sejumlah fasilitas di sisi selatan Alun-alun Kota Blitar.

Sejumlah fasilitas yang dibangun, yaitu, tulisan Alun-alun dan Blitar Bumi Bung Karno di sebelah timur gerbang masuk sisi selatan.

Kemudian, di sebelah barat gerbang masuk sisi selatan ada pembangunan tugu titik nol. Tugu titik nol ini sebagai monumen di Alun-alun.

Di sebelah timur monumen titik nol, dibangun ruang ekspresi dengan gambar siluet Gunung Kelud. Di samping ruang ekspresi dibangun ruang informasi.

Lalu, di bagian dalam sisi timur dibangun area permainan anak-anak dan ada air mancur. Sedang di sisi barat area permainan anak dibangun tempat lansia berupa taman dengan air mancur kendang dan ikan koi.

Namun, kondisi sebagian bangunan fasilitas baru di Alun-alun itu penuh dengan kotoran burung kuntul.

Terutama bangunan yang berada persis di bawah pohon beringin terlihat penuh kotoran burung kuntul.

Baca juga: Nasib Bayi Perempuan yang Ditemukan di Pekarangan Warga Blitar, Diserahkan ke Dinsos Jatim

Selama ini, pohon beringin di Alun-alun memang menjadi tempat bersarang ratusan bahkan ribuan burung kuntul.

Keberadaan burung kuntul juga menjadi salah satu ikon di Alun-alun Kota Blitar.

Seperti yang terlihat pada bangunan ruang ekspresi di timur bangunan monumen titik nol penuh dengan kotoran burung kuntul.

Atap transparan pada bangunan ruang ekspresi terlihat penuh bercak-bercak warna putih yang merupakan kotoran burung kuntul.

Bahkan, beberapa bagian atap ruang ekspresi yang terbuat dari bahan seperti mika sudah terlihat jebol.

Sejumlah bangku panjang yang ditata di bawah pohon beringin juga penuh kotoran burung kuntul.

"Sebenarnya fasilitasnya tambah banyak dan bagus, tapi terlihat jorok karena ada kotoran burung. Petugas harus rajin membersihkan fasilitas di lokasi," kata Bahtiar (28), pengunjung lain di Alun-alun Kota Blitar.

Kepala DLH Kota Blitar, Jajuk Indihartati mengatakan petugas membersihkan kotoran burung kuntul yang menempel di fasilitas Alun-alun dua kali sehari, pagi dan sore.

Namun, karena jumlah burung kuntul banyak, tak lama setelah dibersihkan sebagian fasilitas sudah terlihat penuh kotoran burung kuntul lagi.

"Pembersihan kotoran burung di Alun-alun kami lakukan sehari dua kali, pagi dan sore," katanya.

Terkait sebagian fasilitas di Alun-alun yang sudah rusak, kata Jajuk, akan diperbaiki oleh pelaksana proyek.

Karena, menurutnya, bangunan baru di Alun-alun masih masa pemeliharaan oleh pelaksana proyek.

"Fasilitas yang rusak, seperti atap bangunan yang sudah jebol akan diperbaiki oleh pelaksana proyek. Karena bangunan Alun-alun masih masa pemeliharaan oleh pelaksana proyek," ujarnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved