Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

PN Tulungagung Tolak Praperadilan yang Diajukan Pelatih Silat, Proses Hukum Berlanjut di Pengadilan

Hakim tunggal Pengadilan Negeri Tulungagung memutus perkara praperadilan yang diajukan DAR (25) terhadap Polres Tulungagung.

Penulis: David Yohanes | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Penjagaan polisi di depan ruang sidang Cakra PN Tulungagung, Jumat (12/1/2024) 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Hakim tunggal Pengadilan Negeri Tulungagung memutus perkara sidang praperadilan yang diajukan DAR (25) terhadap Polres Tulungagung, Jumat (12/1/2024).

DAR adalah pelatih silat jadi tersangka atas meninggalnya REB (15) salah satu muridnya.

Meninggalnya REB dinilai karena kekerasan yang dialami selama latihan bersama DAR.

Hakim Firmansyah Irwan memutus, menolak semua permohonan praperadilan yang diajukan DAR.

Dengan demikian kepolisian telah menjalankan prosedur proses hukum dalam menetapkan DAR sebagai tersangka.

Penetapan tersangka pada DAR dinilai sah dan proses hukum bisa dilanjutkan.

Baca juga: LHA PSHT Sebut Kematian Siswa SMP di Tulungagung Tak Terkait Pelatih Silat yang Jadi Tersangka

Selama persidangan PN Tulungagung dijaga ketat pihak kepolisian.

Selain personel Polres Tulungagung ada juga personel Brimob Polda Jatim, dibantu TNI dan Satpol PP.

Penjagaan ini untuk mengantisipasi kedatangan massa PSHT.

Kasus ini bermula saat REB berlatih pencak silat di SMAN 1 Ngunut, pada Sabtu (18/11/2023) pukul 14.00 WIB dan pulang pukul 18.00 WIB.

Berdasar pengakuan keluarga, sesampai rumah korban mengeluh sakit punggung. Keesokan harinya, Minggu (19/11/2023) kondisinya memburuk karena sudah kehilangan selera makan.

Keluarga membawa ke RS Era Medika pada Selasa (21/11/2023) dan diketahui saturasi oksigen hanya 67 persen.

Setelah mendapat perawatan kondisinya terus membaik dan akan dilepas selang oksigennya.

REB sempat duduk dan berjalan di ruang perawatan, namun kemudian dia kejang dan meninggal dunia pada Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Antisipasi Massa PSHT, Polisi Jaga Ketat PN Tulungagung, Water Canon hingga K9 Disiagakan

Keluarga melaporkan kematian REB ke Polres Tulungagung karena curiga siswa kelas IX SMPN 1 Ngunut ini cedera saat latihan pencak silat.

Hasil autopsi menunjukkan sejumlah luka di tubuh korban, seperti di di leher bagian belakang, rongga dada sama di rongga otak.

Dari semua luka itu, yang paling fatal adalah pendarahan di rongga otak. Luka ini yang menyebabkan korban akhirnya meninggal dunia.

Pendarahan di rongga otak dimungkinkan terjadi karena benturan dengan benda keras.

Polisi menetapkan DAR sebagai tersangka, karena menilai kematian REB karena benturan saat terjatuh ke belakang, usai menerima tendangan DAR.

Sementara LHA PSHT Cabang Tulungagung menilai penetapan tersangka DAR cacat hukum.

Sebelumnya LHA PSHT Cabang Tulungagung juga mendampingi DAR saat proses rekonstruksi di TKP, lapangan SMAN 1 Ngunut.

Penasihat hukum menilai dari adegan awal sampai adegan akhir tidak ditemukan sama sekali kekerasan yang patut dicurigai penyebab kematian korban.

Tidak ada benturan di kepala korban seperti penjelasan yang diterima media selama ini.

Rekaman CCTV di lokasi latihan juga disebut tidak menunjukkan benturan di belakang kepala.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved