Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Info Jadwal Bus Trans Jatim Bangkalan-Bungurasih Bisa Diakses Melalui Ponsel

Info Jadwal Bus Trans Jatim Bangkalan-Bungurasih Bisa Diakses Melalui Ponsel, Dishub Rombak Trayek

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Willy Abraham
Bus Trans Jatim melintas di Jalan Raya Munggugianti, Kecamatan Benjeng, Gresik, Senin (1/1/2024). 

TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Usai ditetapkan dalam rute koridor V Trans Jatim, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bangkalan mulai mematangkan pemetaan trayek, titik-titik simpul penumpang sebelum akhirnya ditetapkan sebagai transit moda atau halte untuk 15 bus Trans Jatim yang melayani perjalanan Bangkalan-Bungurasih.  

Kepala Dishub Bangkalan, Moawi Arifin mengungkapkan, secara garis besar pihaknya sudah mengetahui sesuai informasi dari dishub provinsi terhadap program Trans Jatim jatim.

Karena itu Dishub Bangkalan  akan melakukan revitalisasi total trayek untuk mengintegrasikan dengan trayek bus Trans Jatim yang telah disusun oleh Dishub Provinsi Jawa Timur sehingga bisa terkoneksi ke seluruh wilayah di Kabupaten Bangkalan.

“Sekarang ini kami tengah melakukan pemetaan, melakukan survey, mengkaji sebelum muncul penetapan transit moda (halte). Secara letak geografis dari jalur trayek, ada titik-titk simpul, persimpangan yang harus kami pertimbangkan mengacu terhadap faktor kebutuhan, dari segi efisiensi, jarak juga antara penetapan trayek itu menjadi pertimbangan teknis,” ungkap Moawi kepada Tribun Madura, Kamis (18/1/2024).

Sekedar diketahui, Trans Jatim adalah sistem layanan transportasi umum berupa bus pada jaringan antar kota/kabupaten dalam satu lingkup wilayah aglomerasi perkotaan d Jawa Timur seperti Gerbangkertasusila.

Dishub Provinsi Jawa Timur memperluas layanan bus Trans Jatim dengan trayek Terminal Bungurasih-Terminal Tipe B di Bangkalan sebagai rute bus koridor V. Sebelumnya, rute bus koridor IV telah ditetapkan dengan melayani perjalanan Terminal Bunder Gresik-Terminal Paciran Lamongan. Dua koridor ini dijadwalkan akan mulai dioperasikan pada Oktober 2024 mendatang.

Moawi menjelaskan, Dishub Bangkalan masih perlu melakukan pemetaan pembagian trayek sesuai wilayah di Kabupaten Bangkalan. Seperti Bangkalan sisi selatan bagian barat harus dibagi berapa trayek, Bangkalan sisi timur bagian selatan harus dipetakan ada berapa trayek, Bangkalan bagian tengah sisi timur dibuat berapa trayek, Bangkalan sisi utara bagian timur, begitu juga Bangkalan utara bagian barat termasuk di wilayah Kota Bangkalan.

“Semisal warga penumpang dari Kamal, lebih jauh mana dia ke Terminal Tipe B (Kota Bangkalan) dengan trayek Trans Jatim. Itu yang nanti menjadi pertimbangan teknis untuk pemetaang soal penempatan transit moda atau halte yang kami komunikasikan. Sehingga menjadi pertimbangan teknis sesuai kebutuhan dan bisa diintegrasikan dengan Dishub Jatim,” jelasnya. 

Ia berkeyakinan di era digitalisasi informasi seperti saat ini, Trans Jatim yang berbasis digital akan melecut perubahan besar-besaran terhadap masyarakat Bangkalan yang masuk Gerbangkertasusila. Sebagaimana yang tergambar dalam program Trans Jakarta-Bogor yang masih satu aglomerasi Jabotabek. 

“Masyarakat Bangkalan pengguna jasa bus Trans Jatim dengan mudah memantau pergerakan bus melalui ponsel, bisa juga dipantau di halet. Artinya transportasi publik berbasis digital dengan layanan efektif, efisien, terjadwal, dan murah, saya yakin masyarakat akan beralih ketika mampu memberikan layanan ketepatan waktu, kenyamanan, dan pergerakan bus bisa terpantau,” pungkasnya.

Sementara Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Bangkalan, Mulyadi mengungkapkan, pihaknya saat ini memang tengah mengintensifkan koordinasi dengan Dishub Bangkalan untuk penyesuaian trayek baru mengikuti alur trayek Trans Jatim. Sehingga nantinya tidak merugikan para pengusaha angkutan di Kabupaten Bangkalan.

“Memang komentar di luaran kan begitu, dengan kehadiran Trans Jatim ini nampaknya akan mengganggu eksistensi angkutan umum di Bangkalan. Namun tidak demikian, malahan memberikan suatu peluang melalui simpul-simpul baru, kalau mempertahankan trayek lama malah mengganggu sehingga harus dilakukan revitalisasi trayek,” ungkap Mulyadi kepada Tribun Madura.

Ia menjelaskan, direncanakan pemberlakuan trayek nantinya disesuaikan dengan KTP masing-masing pengusaha trayek, disesuaikan dengan domisili pemilik angkutan umum. Semisal pemilik angkot berdomisili di Kecamatan Labang, makan akan disesuaikan dengan trayek di Labang,

“Pantauan kami di titik simpul Tangkel (pintu akses Suramadu, penumpang dari Bungurasih Tujuan Bangkalan cukup banyak. Bahkan sampai jam 21.00 masih ada penumpang yang menunggu bus,” jelasnya.

Mulyadi berharap,keberadaan Trans Jatim bisa mengakomodir kebutuhan layanan transportasi massal masyarakat Bangkalan pengguna jasa transportasi. Sehingga para penumpang tidak perlu berlama-lama menunggu angkutan umum di Tangkel.  

“Mungkin nanti aka nada timer pemberangkatan, angkot maupun bus Trans Jatim maksimal 20 menit harus berangkat, tidak menunggu penumpang penuh,” pungkasnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved