Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Stok Mandek, Para Penjual Daging Anjing Menjerit Sejak Pengepul Ditangkap Polisi: Cuma Bisa Pasrah

Kini para penjual daging anjing di Solo Raya sambat tak bisa jualan lagi. Mereka akui jika tak punya pemasukan selama tiga pekan terakhir.

Editor: Torik Aqua
Freepik
Ilustrasi anjing - Para penjual daging anjing menjerit pasca pengepul daging anjing ditangkap polisi 

TRIBUNJATIM.COM – Para penjual daging anjing di Solo Raya menjerit setelah pengepul anjing ditangkap polisi. 

Diketahui pengepul anjing yang ditangkap polisi adalah Donal Harianto, warga Sragen yang ditangkap polisi.

Kini para penjual daging anjing di Solo Raya sambat tak bisa jualan lagi.

Mereka akui jika tak punya pemasukan selama tiga pekan terakhir.

Baca juga: 20 Adegan Diperagakan Tersangka saat Rekonstruksi Pembunuhan 2 Wanita di Shelter Anjing Kota Blitar

Mereka meminta pemerintah tidak serta merta melarang menjual daging anjing, namun juga memberi solusi.

Setidaknya ada seratusan warung yang menjual daging anjing di Solo yang merasakan imbasnya.

Mereka masuk dalam Paguyuban Pedagang Daging Anjing se Solo Raya.

Ketua Paguyuban Pedagang Daging Anjing se Solo Raya, Agus Triyono mengatakan selama tiga pekan lebih dirinya dan teman-teman penjual daging anjing tidak memiliki pemasukan.

"Saya selaku ketua paguyuban dari kuliner daging anjing kalau bisa pemerintah memberi solusi yang baik untuk kawan-kawan pedagang."

"Bagaimana caranya bisa menjaga kelangsungan hidup, karena kita juga butuh makan, merawat anak serta membiayai sekolah. Belum pembiayaan di bank," kata Agus, Sabtu (20/1/2024).

Agus mengaku, selama berjalan dirinya dan teman-teman mendapatkan stok anjing dari pengepul dimana tidak lain ialah Donal warga Gemolong, Sragen.

"Kami pedagang stok dari pengepul di Gemolong itu. Setelah di stop maka kita tidak bisa berjualan lagi selama tiga minggu," imbuhnya.

Ia mengaku, selain Solo anggotanya berasal dari wilayah Solo raya meliputi di Karanganyar, Sragen, Sukoharjo dan Klaten.

Saat ini dirinya hanya bisa pasrah dan menunggu kebijakan dari pemerintah.

"Kita cuma bisa pasrah dan mengharap kepada pemerintah untuk bisa menaungi dan meregulasi masalah perdagangan daging guk guk," harapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved