Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wewangian yang Disukai Nabi Muhammad SAW, ini Panduan Parfum untuk Laki-laki dan Perempuan

Nabi Muhammad SAW memberikan panduan khusus karakteristik parfum untuk laki-laki dan perempuan.

Istimewa
WEWANGIAN - Ilustrasi parfum. Berdasarkan panduan khusus Nabi Muhammad SAW bahwa wewangian pria adalah yang baunya jelas namun warnanya samar. Sementara parfum wanita adalah yang warnanya jelas namun aromanya lembut, Jumat (7/11/2025. 

Ringkasan Berita:
  • Nabi Muhammad SAW sebagai panutan umat Islam menyukai wewangian dan tidak suka aroma yang kurang sedap.
  • Nabi menggunakan wewangian berasal dari bahan alami, baik tumbuhan maupun hewan.
  • Wewangian pria adalah yang baunya jelas namun warnanya samar. Sementara parfum wanita adalah yang warnanya jelas namun aromanya lembut.

 

TRIBUNJATIM.COM - Parfum menjadi salah satu hal esensial bagi masyarakat untuk beraktivitas sehari-hari.

Selain menambah aroma juga menunjang penampilan semakin meningkat mulai dari kepercayaan diri hingga kesegaran aroma tubuh.

Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW sebagai panutan umat Islam juga menyukai wewangian dan tidak suka aroma yang kurang sedap.

Ada wewangian yang disukai Nabi Muhammad SAW.

Nabi juga memberikan panduan khusus karakteristik parfum untuk laki-laki dan perempuan.

Lantas seperti apa wewangian yang disukai Nabi Muhammad SAW?

Baca juga: Tradisi Maulid Nabi Muhammad di Pulau Bawean Gresik, Ada Bingkisan Bernama Angkaan Berkat Molod

Baca juga: Menyemir Rambut Warna Hitam dalam Islam, Bolehkah? ini Hukumnya Menurut Fatwa MUI

Wewangian yang Disukai Nabi Muhammad SAW

Dikutip dari kompas.tv pada Jumat (7/11/2025), dalam penjelasan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama, dalam kitabnya Nurul Mubin fi Mahabbati Sayyidil Mursalin yang dilansir laman nu.or.id, dijelaskan bahwa Nabi menyukai wewangian.

“Nabi SAW suka berharum-harum dan tidak suka bau yang tidak enak,” (Cahaya Purnama Kekasih Tuhan, terjemah Nurul Mubin fi Mahabbati Sayyidil Mursalin [Jombang: Pustaka Tebuireng, 2019], hlm. 125).

Nabi menggunakan wewangian berasal dari bahan alami, baik tumbuhan maupun hewan, termasuk minyak misik yang berbahan kelenjar wangi hewan sejenis kijang atau rusa.

مِنْ خَيْرِ طِيْبِكُمْ المِسْكُ

Artinya:

“Sebaik-baik wewangian kalian adalah misik (kasturi)”. (HR. An-Nasa’i)

Selain minyak misik, Nabi juga menggunakan minyak wangi dari tanaman.

Salah satunya adalah minyak Dzarirah (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai jeringau, dan dalam bahasa Jawa disebut dlingo).

Sumber: Kompas TV
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved