Gadis SMK Surabaya Dirudapaksa Tentara
Gadis SMK di Surabaya Berjalan Sempoyongan dan Menangis, Terkuak Ternyata Dirudapaksa Oknum Tentara
Geger gadis SMK di Surabaya berjalan sempoyongan keluar hotel dan menangis, terkuak ternyata dirudapaksa oknum tentara.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Bahkan, pihak anggota kepolisian berupaya memastikan status si pelaku yang sempat diduga sebagai anggota tentara.
Namun, lanjut RP, si pelaku terus menerus berkelit dan enggan menunjukkan kartu anggotanya.
Oleh karena itu, anggota kepolisian lantas meminta si pelaku untuk menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sawahan.
"Enggak. Enggak ada perlawanan. Saat ditanya polisi, 'anggota apa bukan,' dia enggak mau ngaku, awal-awalnya," jelasnya.
RP memastikan, sosok pelaku yang diamankan itu, tetap bersikap kooperatif.
Selain tidak ada perlawanan kepada para petugas kepolisian, pelaku juga tidak merusak benda atau inventaris apapun dari fasilitas hotel.
"Enggak merusak apa-apa. Enggak diborgol, karena orangnya enggak melawan apa-apa. Orangnya nurut," kata karyawan yang telah bekerja selama delapan tahun di hotel tersebut.
RP menambahkan, ia dan para teman sesama karyawannya sejak awal tidak menaruh rasa curiga kepada si sosok pelaku yang datang ke hotel untuk menyewa kamar bersama si wanita yang ternyata bakal menjadi korban kekerasan seksual.
Ia mengira, sosok wanita tersebut merupakan teman dari si pelaku. Karena secara postur tampak tinggi dan penampilannya kasual biasa. Yakni mengenakan jaket sweater hoodie warna putih dan bercelana warna merah.
"Ya enggak terlalu kecil sih. Mangkanya, anak-anak (karyawan) enggak curiga. Iya pakai jaket putih. Tingginya sama seperti saya," terangnya.
"Anaknya kurus. Pakai celana biasa, training, iya (celana warna merah). Iya kayak enggak terpaksa gitu lho. Mangkanya arek-arek (teman karyawan) enggak curiga," ungkapnya.
Kemudian, si pelaku datang bersama si wanita tersebut pertama kali dan langsung melakukan reservasi kamar hotel.
Lalu, beberapa menit kemudian, tampak si wanita berjalan keluar dalam keadaan menangis, lalu ditolong untuk dipesankan layanan jasa antar pemotor ojol.
"Jam 9 pagi, mesen (kamar) langsung masuk, iya bawa perempuan itu. Enggak (pesan beberapa hari sebelumnya). Langsung, iya. Posisi dia datang bayar langsung masuk. Iya (sembari ngajak wanita itu)," pungkasnya.
Sekadar diketahui, seorang remaja perempuan kelas 1 SMK di Kota Surabaya mengaku menjadi korban kekerasan seksual dan rudakpaksa oleh oknum anggota tentara di sebuah hotel kawasan Jalan Pasar Kembang, Kupang Krajan, Sawahan, Surabaya, pada Senin (22/1/2024) pagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.