Berita Madura
Modal Rayuan Gombal dari TikTok, Pelaku Nodai Gadis di Bangkalan Cengengesan saat Diinterogasi
Modal Kata-kata Gombal dari TikTok, Pelaku Nodai Gadis di Bangkalan Cengengesan saat Diinterogasi
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Pengaruh buruk dari media sosial (medsos) terhadap anak kembali tersaji dari pengakuan pelaku FAP (20), warga Kota Bangkalan.
Ia dijebloskan ke balik jeruji tahanan polres atas perkara persetubuhan terhadap anak di bawah umur, Bunga (17).
Pelaku FAP mengaku bahwa dirinya merangkai kata bujuk rayu yang dikutipnya dari medsos aplikasi Tiktok, hati korban luluh lantak dan rela disetubuhi hingga sebanyak tujuh kali selama September-Oktober 2023.
Di hadapan Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, Jumat (26/1/2024), gesture tubuh tersangka FAP tidak menunjukkan penyesalan. Bahkan di balik topeng penutup kepalanya, ia tampak beberapa cengengesan.
Ketika Febri menanyakan apakah pelaku akan bertanggung jawab apabila korban nantinya hamil?. Tanpa berpikir panjang, tersangka FAP langsung menggelengkan kepala seraya berkata, “Enggak”. Jawaban itu membuat Febri yang didampingi Kasat Reskrim AKP Heru Cahyo hanya bisa menggelengkan kepala.
Tersangka FAP terancam kurungan maksimal 15 tahun penjara. Sebagaimana diatur dalam dijerat Pasal 82 Ayat (1), Undang-undang (UU) RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi UU Jo Pasal 76D UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan.
Febri mengungkapkan, meski pelaku dan korban berasal dari satu kampung namun keduanya mengawali perkenalannya melalui medsos Tiktok.
Di situlah pelaku mulai melancarkan modus bujuk rayu sebagaimana sedang trend di Tiktok yakni, ingin menguji kekuatan korban dengan cara merayu korban sambil mengatakan, ‘Aku mau kamu gituan sama aku, boleh gak sayang?.Aku tidak mau merusak sayang, aku hanya mau kamu jadi punyaku sepenuhnya’.
“Keduanya kemudian bersepakat bertemu di tempat lomba agustusan. pelaku merayu korban melalui kata-kata yang diambil dari Tiktok, lanjut membujuk korban melakukan persetubuhan hingga terjadi kurang lebih 7 kali, ada yang di rumah dan juga di tempat lain,” ungkap Febri.
Pelaku FAP mengaku persetubuhan sebanyak 6 kali dilakukan di belakang gedung lembaga pendidikan dan satu kali peristiwa persetubuhan dilakukan di rumah pelaku. Peristiwa persetubuhan terakhir dipergoki warga di belakang gedung lembaga pendidikan pada 21 Oktober 2023 sekitar pukul 07.30 WIB. Bahkan warga sempat merekam beberapa pakaian yang tercecer ketinggalan di sekitar lokasi.
“Mereka ini satu kampung sebenarnya, (persetubuhan) mulai dipergoki warga di lembaga pendidikan itu dan pelaku kabur. Beberapa saat kemudian, warga mendapati ada pakaian tertinggal,” pungkas Febri.
Dari perkara tersebut, pihak Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Bangkalan menyita sejumlah barang bukti berupa dua buah ponsel milik korban dan pelaku, satu buah flashdisk, serta beberapa helai pakaian.
Didekati Malah Kabur, Pemotor Terjatuh Usai Sempat Keluarkan Sajam saat Dipepet Polisi di Bangkalan |
![]() |
---|
Masalah Sepele Jadi Motif Pembacokan di Stadion Gelora Bangkalan, Pelaku Tersinggung Diledek |
![]() |
---|
Cegah Jeratan Senar di Jembatan Suramadu, Forum Lalu Lintas Bangkalan Sepakati Bangun Pos dan Portal |
![]() |
---|
Akhir Nasib Maling di Sampang Gondol Motor Dinas BPKAD, Ditangkap Tanpa Perlawanan |
![]() |
---|
Dipanggil Malah Kabur, Pria di Sampang Ini Babak Belur Dihajar Warga Hingga Tak Sadarkan Diri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.