Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dapat Upah Rp5000, Mbah Semi Utang Beras Demi Makan, Dinsos Sebut Hidupnya 'Sangat Tidak Kekurangan'

Mbah Semi disebut hidup pilu karena tak dapat bantuan, Dinsos ungkap alasannya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/SUKOCO - TribunJatim.com/Rorry Nurmawati
Mbah Semi mengaku sampai utang beras demi bisa makan 

Lebih lanjut, berdasarkan laporan pendamping yang diterima Dinas Sosial, Mbah Semi bekerja bukan untuk memenuhi kebutuhan makan, tetapi untuk mengisi kegiatan sehari-hari daripada menganggur.

"Mbah Semi sangat sehat untuk aktivitasnya membantu depan rumah di industri kerupuk. Bukan untuk mencari makan, tapi sebagai aktivitas biar tidak gabut bahasa kerennya," ucapnya.

"Memang mengeluh tidak dapat bantuan beras, hanya kepengin kok tetangganya dapat, tapi (dirinya) tidak, karena untuk makan dan kehidupan sangat tidak kekurangan," pungkas Parminto.

Baca juga: Kisah Mbah Kacung Viral Ditagih Utang Rp 4 M, Bermula Didatangi 3 Orang, Sertifikat Tanah Diagunkan

Sebelumnya viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan perjuangan seorang bapak untuk mendapatkan makanan.

Pria paruh baya tersebut bahkan rela kehujanan demi menukar jantung pisang yang dibawanya dengan mie instan.

Ia ternyata membawa jantung pisang untuk ditukar dengan mie instan lantaran di rumahnya tak ada beras.

Momen pilu saat seorang bapak rela hujan-hujanan demi mendapatkan mie instan itu diunggah oleh akun TikTok @_wie.afrilia_.

Ternyata pria paruh baya tersebut bernama Pak Ayub.

Ia terlihat membawa beberapa jantung pisang untuk ditukar dengan mie instan.

Bahkan saat hujan, ia tetap gigih untuk datang ke warung menukar jantung pisang tersebut.

"Bapak Ayub...Datang bawa jantung pisang hanya untuk tukar dengan supremi (mie instan)," tulis keterangan dalam unggahan.

Pria kehujanan demi menuka jantung pisang dengan beras.
Pria kehujanan demi menuka jantung pisang dengan beras. (Instagram)

Pak Ayub mengambil jantung pisang sendiri dari kebun di sekitar rumahnya, padahal ia sedang mengalami sakit pada pinggangnya.

Suster yang berbicara dengannya menanyakan dari mana ia mengambil jantung pisang tersebut.

Pak Ayub menjawab bahwa ia mengambilnya sendiri meskipun dengan keterbatasan fisiknya.

"Bapak ambil di mana jantung pisang hujan-hujan," ucap suster yang merekam Pak Ayub.

"Sendiri punya di sebelah sana, pinggang masih sakit, baru bisa keluar sekarang," jawab pria paruh baya tersebut.

Tidak hanya membawa jantung pisang, Pak Ayub juga membawa ikan hasil tangkapannya.

Meskipun mengaku belum makan, ia tetap memaksakan dirinya datang memberikan ikan tersebut.

"Ikan cuma satu," kata Pak Ayub.

"Bapak sudah makan? Nanti makan apa?" tanya suster.

"Belum makan, sudah buat kau saja. Anak ko makan saja," ucapnya.

Jantung pisang yang dibawa oleh Ayub
Jantung pisang yang dibawa oleh Ayub (TribunStyle.com)

Saat itu suster tersebut memberi sayur untuk makan, namun ia menolaknya.

Ternyata ia menolak sayur tersebut lantaran ia dan istrinya hanya makan sagu karena tidak memiliki beras.

Wanita yang merekam video tersebut akhirnya memberikan bantuan berupa satu karung beras, mi instan, minyak goreng, dan bahkan kaos.

Meskipun sederhana, bantuan tersebut sangat dihargai Pak Ayub yang terlihat sangat berterima kasih kepada suster.

Setelah itu Pak Ayub melanjutkan perjalanan di tengah hujan setelah mendapatkan mi instan, karena istrinya menunggu di ujung jalan.

Video itu pun kini viral dan menuai ragam komentar dari netizen.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved