Pencuri Bersarung Curi Motor dalam Hitungan 22 Detik di Surabaya, Terekam CCTV Viral di Media Sosial

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Viral di media sosial video CCTV yang merekam pria bersarung mencuri motor di permukiman padat di kawasan Jalan Simo Kalangan RT 04, Suko Manunggal, Surabaya, Senin (29/1/2024) dini hari. 

Berdasarkan rekaman CCTV berdurasi 1 menit 11 detik yang diterima TribunJatim.com, pelaku yang mengeksekusi pencurian motor tampak mengenakan kemeja flanel lengan panjang warna biru, bersarung hijau muda, bersandal warna putih, dan berpeci hitam. 

Pelaku tampak berjalan di gang permukiman warga.

Setelah memastikan situasi sepi dan aman, si pelaku lantas membobol lubang kunci kontak, lalu membawa kabur motor.

Pelaku membutuhkan waktu kurang dari 22 detik untuk menjebol lubang kunci kontak, lalu membawa motor tersebut kabur. 

Penelusuran TribunJatim.com, motor yang dicuri oleh pelaku adalah motor Honda Scoopy bernopol S-5738-OBG milik Ilham (27) teknisi jasa pemasangan dan perawat pendingin udara air conditioner (AC). 

Motor tersebut diparkir oleh korban di teras gang depan kontrakan yang difungsikan sebagai mes karyawan teknisi jasa pemasangan dan perawat AC. 

Atasan korban Tri Hari Husada (30) menceritakan korban baru menyadari motornya hilang saat hendak berangkat bekerja pada pagi hari. 

Setelah memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di sekitar permukiman tersebut, ternyata motor tersebut dicuri oleh komplotan bandit dua orang sekitar pukul 04.00 WIB.

Baca juga: Dua Maling Obok-obok Toko Berkah di Pasar Kampak Trenggalek, Curu Rokok 2 Karung Senilai Rp 20 Juta

Pelaku berjumlah dua orang yang beraksi secara berkomplot.

Seorang pelaku bertindak sebagai eksekutor dan seorang lainnya bertindak sebagai joki motor sarana aksi. 

Sayangnya, motor sarana aksi mereka yang diketahui pabrikan mesin Yamaha merek Mio warna hitam itu, tidak terpasang pelat nopol. 

Selain itu, ciri-ciri pelaku yang bertindak sebagai joki motor sarana aksi, juga tidak terlalu diketahui, karena berada di luar jangkauan kamera CCTV. 

Karena, menurut Tri Hari Husada, pelaku joki motor sengaja menunggu di area kejauhan agar keberadaan dirinya tidak terlalu dapat dijangkau oleh kamera CCTV. 

Kemudian, si pelaku eksekutor berjalan dari sisi barat gang utama permukiman tersebut menuju area parkir motor yang tertutup pagar tanpa kunci. 

"Perkiraan ciri-ciri 45 tahun. Pelakunya pakai sarung, kayak orang mau subuhan," ujarnya saat ditemui awak media di lokasi kejadian, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Detik-detik Pencuri Cekatan Gasak Laptop Penumpang Bus Terekam CCTV, Dalam Hitungan Menit Saja

Tri Hari Husada menambah, sosok korban Ilham merupakan salah satu anggota karyawan dalam tim teknisinya yang sudah bekerja selama empat tahun bersama dirinya. 

Termasuk selama kurun waktu itu, si korban juga telah tinggal menetap di mes tersebut. 

Bahkan, ungkap Tri Hari Husada, korban juga mengalami musibah bahwa nenek korban yang tinggal di Jombang meninggal dunia, pada hari kejadian. 

"Iya nenek korban meninggal dunia. Pada malam harinya. Makanya langsung pulang dipinjami motor anggota tim lain," ungkapnya. 

Insiden pencurian tersebut merupakan kejadian pertama kali yang menimpa permukiman tempat tinggal tersebut. 

Kejadian tersebut juga sudah dilaporkan ke markas kepolisian setempat. Dan, Tri Hari Husada berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap para pelakunya. 

"Korban sudah kerja di sini 4 tahun. Parkir motor di sini. Setelah kami sadar, kami ambil rekaman CCTV, langsung kami ke polsek suko manunggal. Langsung olah TKP iya senin paginya," pungkasnya. 

Kemudian, korban Ilham (27) mengatakan, dirinya mengalami kerugian akibat pencurian tersebut sekitar Rp11 juta. 

Kejadian tersebut sudah dilaporkan ke markas kepolisian setempat. Dan ia berharap, para pelaku berjumlah dua orang dapat segera ditangkap. 

"Kerugian sekitar Rp10-11 juta," ujar Ilham saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (30/1/2024). 

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Suko Manunggal Polrestabes Surabaya Iptu Jumeno membenarkan, pihaknya memperoleh laporan dari pihak korban. 

Hingga kini, pihaknya masih melakukan serangkaian tahapan penyelidikan untuk menangkap para pelaku. 

"Iya benar (korban sudah laporan). Kami masih proses penyelidikan," ujar Jumeno, saat dihubungi awak media, Selasa (30/1/2024).