Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

KPK Sebut Harun Masiku Tak Penting Dibanding Dalangnya, Menyamakan dengan Suasana Pilpres 2024

KPK menyebut jika sosok buronannya, Harun Masiku tak penting. Hal itu karena sosok di belakang Harun Masiku adalah yang lebih penting untuk diungkap.

Editor: Torik Aqua
Kompas.com
Mantan anggota PDIP, Harun Masiku yang hingga kini masih jadi buronan KPK 

TRIBUNJATIM.COM - KPK menyebut jika sosok buronannya, Harun Masiku tak penting.

Hal itu karena sosok di belakang Harun Masiku adalah yang lebih penting untuk diungkap.

Pernyataan itu diungkap oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Sementara Nawawi Pomolango.

Nawawi menjelaskan jika selama ini masyarakat banyak meributkan sosok di belakang Harun Masiku soal kasus penyuapan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2019 Wahyu Setiawan.  

Baca juga: SOSOK Harun Masiku yang Buron Hampir 4 Tahun, Benarkah Sudah Meninggal Dunia? Ini Kata MAKI dan KPK

Sosok di belakang Harun Masiku tidak akan terungkap jika eks kader PDI-P yang masuk daftar pencarian orang (DPO) itu belum tertangkap.

“Kan kita sama ketahui Harun Masiku enggak penting. Tapi kan yang dicari-cari selama ini siapa yang di belakang Harun Masiku,” kata Nawawi saat berbincang dengan redaksi Kompas.com, di Menara Kompas, Jakarta Barat, Selasa (30/1/2024).

Mantan Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) itu menyebut, tokoh di belakang Harun tidak bisa diusut jika Harun belum tertangkap.

Karena itu, pihak yang terlibat dalam perkara suap itu baru bisa diungkap setelah Harun Masiku berhasil ditangkap.

“Tadi saya ibaratkan kalau Harun berdiri di depan ini memang ketutup siapa yang di belakang dia ini,” ujar Nawawi.

“Makanya kita harus cari dulu Harun baru bisa kita bisa ketemu yang dicari-cari orang ini,” ujar dia.

Nawawi menegaskan, pencarian Harun Masiku tidak terpengaruh oleh kontestasi Pemilu 2024.

Menurut dia, semangat atau kemauan mencari Harun tetap sama sebagaimana waktu belum mendekati masa Pemilu.

“Saya pikir upaya pencarian nama dia sama, geregetnya sama sebelum 14 Februari ini geregetnya sama,” kata Nawawi.

“Tapi upaya pencarian itu terus dilakukan oleh KPK, tidak ada sama sekali mencampuradukkan,” ujar dia.

Kasus suap Harun Masiku berawal saat tim KPK menggelar operasi tangkap tangan pada 8 Januari 2020.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved