Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pantas Pemilik Lahan Parkir Stasiun Setor Rp600 Ribu, Dishub Ungkap Alasannya, Kini Dibina

Dishub ungkap alasan mengapa pemilik lahan parkir stasiun harus setor Rp600 ribu.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Warta Kota/Miftahul Munir - KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO
Dishub ungkap alasan pemilik lahan parkir di Stasiun Cakung harus setor Rp600 ribu per bulan 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap alasan pemilik rumah yang lahannya jadi tempat parkir stasiun harus setor Rp600 ribu per bulan.

Dishub ungkap alasan mengapa pemilik lahan parkir stasiun yang bernama Abdul Kodir (42) tersebut harus setor Rp600 ribu.

Atas polemik ini, sekarang lahan parkir stasiun milik Abdul Kodir tersebut dibina Dishub.

Baca juga: Demi Ambil Uang Kembalian 1 Yen di Bank, WNI di Jepang Bayar Parkir Rp32 Ribu: Terharu apa Sedih

Awalnya Abdul Kodir heran mengapa dirinya harus setor Rp600 ribu ke Dishub per bulannya.

Lantaran lahan parkir yang dipakai adalah rumahnya sendiri yang berada di dekat Stasiun Cakung, Jakarta Timur.

Baru-baru ini ia mengaku bahwa dirinya harus membayar ke Dinas Perhubungan (Dishub) untuk meminta izin lahan parkir.

"Kami izin ke Dishub aja. Per bulannya ada yang minta Rp600.000. Itu kena bulanan. Itu biaya izin aja sebenarnya," ujar Abdul Kodir saat ditemui di kediamannya, Senin (29/1/2024).

Abdul Kodir tak menampik bahwa dirinya heran dengan adanya biaya untuk izin parkir.

Apalagi parkiran motor yang ia kelola berada di halaman rumahnya sendiri.

"Padahal ini kan (parkiran motor) fasilitas pribadi," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.

"Kita kan enggak pakai akses jalan pemerintah, ini tanah pribadi," tambah Abdul Kodir.

Adapun Kodir membuka jasa parkir motor untuk para pengguna kereta api yang naik dari Stasiun Cakung.

Setiap harinya, warga asli Betawi tersebut mendapat penghasilan tak kurang dari Rp1 juta dari kurang lebih 150 motor yang terparkir di rumahnya.

"Per motor kami beri tarif Rp5.000. Dari pukul 05.00 WIB, sampai pukul 00.00 WIB," jelasnya.

"Semuanya kami jaga. Sampai kereta terakhir jam 12.15 WIB. Kalau menginap itu Rp15.000. 150 motor sehari. Jadi total kotornya itu bisa Rp1 juta, tidak kurang," beber Abdul Kodir lagi.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved