Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Akademisi Kritisi Pemerintahan Jokowi

Sejumlah Kampus Swasta di Surabaya Bakal Kritik Jokowi, Minta Presiden Netral 

Sejumlah perguruan tinggi swasta di Surabaya berencana akan memberikan pernyataan sikap bersama terkait situasi demokrasi jelang Pemilu 2024.

Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Rektor Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya Prof Siti Marwiyah saat ditemui di Surabaya.  

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah perguruan tinggi swasta di Surabaya berencana akan memberikan pernyataan sikap bersama terkait situasi demokrasi jelang Pemilu 2024.

Sama seperti perguruan tinggi lain, kondisi demokrasi saat ini juga dinilai sedang tidak baik-baik saja. 

Belakangan ini, sejumlah kampus ternama dan sivitas akademika memang gencar memberikan kritik terhadap Presiden Jokowi lantaran dinilai menyimpang dari prinsip dan moral demokrasi. 

Rektor Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya Prof Siti Marwiyah menyebut pihaknya bersama sejumlah PTS lain di Kota Surabaya juga akan segera menyusul memberikan sikap yang sama. 

Baca juga: Hadiri Wisuda ke-109 UNESA, Khofifah Tekankan Peran Perguruan Tinggi sebagai Intellectual Capital

"Insyallah kami bersama beberapa rektor PTS di Surabaya juga akan segera melakukan. Kami masih koordinasi. Kami juga ingin mengawal," kata Prof Siti Marwiyah saat dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (4/2/2024). 

Dia mengaku, saat ini masih koordinasi dan diskusi bersama sejumlah rektor perguruan tinggi swasta di Kota Surabaya. Dalam waktu dekat, sikap dan aksi bersama akan dilakukan. Maksimal 10 Februari 2024. Prof Siti Marwiyah menyebut pernyataan yang akan disampaikan mirip dengan sorotan sejumlah kampus lain. 

Yakni, meminta agar Pemilu harus fair, tidak boleh ada intimidasi maupun intervensi. Secara umum kondisi demokrasi dinilai sedang tidak baik. Marwiyah yang juga adik Mahfud MD itu menyebut sudah seharusnya Presiden tidak boleh cawe-cawe dalam urusan Pilpres. Apalagi sampai ikut kampanye salah satu calon. 

Baca juga: Tangis Ibu Anak Dihantam Kereta saat Hujan, Ngira Masih di Kampus, Syok Lihat FB Teman Putrinya

Menurutnya, kepala negara harus netral.

"Beliau adalah pucuk pimpinan di negara ini. Harus mengayomi semua, tidak boleh ikut kampanye meskipun anaknya sendiri," ungkap Prof Siti Marwiyah

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved