Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Meski Hibahkan Lahan Pribadi Jadi Sekolah, Guru Honorer 17 Tahun Dijanjikan PNS, Kesal ke Bupati

Lamanya pengabdian mereka dirasakan telah memenuhi syarat untuk diangkat sebagai PNS.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Getty Images - Tribun Timur
Kadung hibahkan lahan, guru honorer 17 tahun dijanjikan jadi PNS 

"Waktu itu pejabat yang ada perwakilan dari bupati, ada anggota DPRD, ada Pak Dinas Pendidikan."

"Yang menjanjikan dulu 01 (Bupati) melalui perwakilannya, tahun 2007," ungkap Ratnawati yang juga masih berstatus honorer.

Baca juga: Hibahkan Tanah untuk Sekolah, Guru Honorer Dijanjikan Jadi PNS, 17 Tahun Tak Terwujud: Kasihan Siswa

Sementara itu guru lain yang masih berstatus honorer mencoba untuk berhenti dari pekerjaannya.

Keluar jadi guru honorer, Ali Suryaman kini banting setir jadi pengusaha kerupuk tulang ikan bandeng.

Keputusannya untuk berhenti jadi guru honorer ternyata tepat, pasalnya kini ia sebulan bisa meraih omzet belasan juta.

Ali Suryaman mengolah tulang ikan bandeng yang dianggap limbah menjadi kerupuk bernilai ekonomis tinggi.

Ali Suryaman sendiri telah menjadi guru honorer SMA swasta di Kota Serang, Banten, selama 10 tahun.

"Menjadi guru honorer dari tahun 2013 sampai 2022, saya putuskan berhenti," ujarnya.

"Karena ingin fokus mengembangkan bisnis kerupuk tulang ikan bandeng ini," kata Ali saat berbincang dengan Kompas.com di rumahnya pada Jumat (15/12/2023).

Ali pun menceritakan, awal mula mempunyai ide membuat kerupuk tulang ikan bandeng karena banyak rumah produksi sate bandeng di daerahnya.

Pengusaha pembuatan sate bandeng tidak mengolah tulang, melainkan membuangnya karena dianggap limbah dan tidak bisa dimanfaatkan.

Lantas Ali pun meminta ijin untuk membawa tulang, dan diberi tulang sebanyak satu kilogram secara gratis.

Di rumahnya, di Lingkungan Benggala, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten, kemudian mencoba mengolah tulang yang diperolehnya menjadi kerupuk.

Uji coba dilakukannya tak langsung berhasil, hasil berkali-kali tak sesuai keinginannya, seperti rasa pahit dan berbau.

Tidak pantang menyerah, pria berusia 47 tahun ini meraciknya dan akhirnya memiliki takaran dan resep yang pas.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved