Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Tak Mau seperti Pemilu 2019 yang Makan Banyak Korban, Polisi di Tulungagung Ikuti Skrining Kesehatan

Tak mau seperti Pemilu 2019 yang memakan banyak korban karena kelelahan, personel Polres Tulungagung melakukan skrining kesehatan.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Personel Polres Tulungagung, sebelum diberangkatkan untuk mengamankan Pemilu 2024.  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 7.800 aparat gabungan telah digeser untuk menjaga 3.305 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Pergeseran pasukan dilakukan dari halaman Pemkab Tulungagung, Selasa (13/2/2024).

Sebelumnya, personel Polres Tulungagung yang ditugaskan telah menjalani skrining kesehatan.

Skrining dilakukan untuk memastikan seluruh personel dalam kondisi fisik dan kesehatan yang prima, sehingga bisa bertugas dengan baik.

Skrining ini meliputi pemeriksaan fisik, tekanan darah, dan tes kesehatan lain yang telah disiapkan.

Berkaca dari Pemilu 2019 yang memakan banyak korban karena kelelahan, diharapkan hal yang sama tidak terulang.

Salah satunya memastikan tidak ada personel yang dalam kondisi sakit, karena tugas pengamanan cukup berat.

Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi, mengatakan, pihaknya mendapat bantuan personel 1 SST (Satuan Setingkat Peleton) dari Polda Jawa Timur.

Pasukan ini akan disiagakan untuk mengantisipasi situasi darurat selama Pemilu 2024.

Baca juga: Pengusaha Persewaan Tenda Kebanjiran Pesanan Jelang Coblosan Pemilu 2024, Petugas TPS Kesulitan Sewa

Pasukan ini siap dikirim ke titik rawan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

Selain itu, ada bantuan sebuah mobil water canon untuk memecah kerumunan massa anarkis.

“Kami ingin memastikan keikutsertaan warga, semua yang punya hak suara bisa berperan memilih pemimpin bangsa ini ke depan,” ujar AKBP Teuku Arsya Khadafi.

Lanjutnya, hal yang perlu diantisipasi antara lain, adanya sabotase atau protes yang bisa mengganggu proses pemilu.

Selain itu, AKBP Teuku Arsya Khadafi juga mengantisipasi bencana alam, karena saat ini masuk musim hujan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved