Adu Kreatif TPS Unik di Desa Tanjungsari Tulungagung, Pakai Konsep Jaranan hingga Hawai

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 13 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Tanjungsari, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung berlomba tampil seunik mungkin.

Setiap TPS mengusung tema berbeda demi  menarik warga untuk datang mencoblos.

Ada yang bertema Hawai, valentine, pengantin, pramuka hingga kesenian jaranan.

Kepala Desa Tanjungsari, Sanindra Bayu Pradana, mengatakan pihaknya sengaja membuat lomba di antara TPS-TPS yang ada.

Tujuannya supaya warga merasa tertarik dengan nuansa TPS dan mau menggunakan hak pilihnya.

"Tujuannya tingkat partisipasi bisa mencapai 100 persen. Jadi semua berlomba tampil seunik mungkin," ujar Bayu.

Bukan hanya tampil unik, ada TPS yang sengaja menyediakan photo booth.

Baca juga: TPS Unik di Kediri Pakai Konsep Pernikahan, Warga Nyoblos Berasa Kondangan, Makan dan Minum Gratis

Baca juga: Nyoblos di TPS, Raffi Ahmad Ditegur Petugas KPPS, Ucap 1 Pesan usai Gunakan Hak Pilih: Sudah Lega

Harapannya mereka yang datang mencoblos bisa swafoto, dan membagikan ke yang lain.

TPS dengan tingkat partisipasi tertinggi akan menjadi pemenang.

Nantinya akan dipilih tiga terbaik, untuk menjadi juara 1 sampai juara 3.

Untuk menjadi yang terbaik, setiap PPS bekerja sama dengan pihak RT yang membawahi warga.

"Hadiahnya masih saya rahasiakan. Yang pasti nanti bisa dipakai makan-makan PPS," ucap PPS.

Baca juga: Selesai Nyoblos Bareng Istri, Cak Kartolo Titip Pesan ke Presiden Terpilih: Perhatikan Nasib Seniman

Salah satu warga Desa Tanjungsari, Yunike mengaku terkesan dengan TPS 04 tempatnya mencoblos yang bertemakan kesenian jaranan.

Menurutnya, penggunaan tema kesenian tradisional memberi nuansa berbeda saat pencoblosan.

Selain unik juga memberi daya tarik tersendiri bagi warga untuk mencoblos.

"Sangat bagus, kreatif sekali. Ada nuansa seni tradisional," ucapnya. 

Baca juga: Unik, Mak Lampir Ikutan Nyoblos di TPS Banyuwangi : Pesta Demokrasi dan Tak Menyalahi Aturan