Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

BREAKING NEWS : Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bom Orang Tak Dikenal, Hancur

BREAKING NEWS : Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bom Orang Tak Dikenal, Hancur

|
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Muchsin Rasjid
Tim gegana dari Satuan Brimob Polda Jatim, saat melakukan pemeriksaan di lokasi ledakan bom, di rumah Husairi, Senin (19/2/2024) 

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN- Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06, Dusun Timur, Desa Nyalabu Daja, Kecamatan Kota Pamekasan, Husairi, porak-poranda, akibat ledakan bom, yang diduga dilempari orang tak dikenal, Senin (19/2/2024), sekitar pukul 03.45 WIB.

Dalam peristiwa itu, tak ada korban jiwa. Namun rumah Husairi, berdinding gedek yang selama ini ditempati anak sulungnya Feri (32), berantakan.

Pintu depan yang terbuat dari kayu hancur berkeping-keping. Kaca jendela depan dan samping juga hancur.

Begitu juga lemari kayu di ruang tengah dan tempat tidurnya  hancur, termasuk plafon depan.

Selain itu, rumah satunya, yang ditempati Husairi bersama istri dan anaknya, yang terletak di depan, kaca jendela samping kanan pecah dan plafon bagian belakang hancur.

Baca juga: Akhir Nasib Bendahara Habiskan Rp 115 Juta Gaji KPPS untuk Judi, Melarikan Diri Usai Ditransfer KPU

Sementara, sebelum Feri yang selama ini tidur di kasur depan lemari, sekitar pukul 02.00 terbangun dan merasa ada sesuatu yang dirasa tidak enak.

Sehingga pindah ke rumah yang didepan, tidur di rumah yang ditempati ayah dan ibunya. Sehingga Feri selamat dari musibah itu.

“Tadi malam ketika saya dan keluarga tidur lelap, kaget mendengar suara dentuman cukup keras, hingga jendela kaca ini bergetar. Saya dan suami ke luar mencari ke arah suara ledakan. Ternyata dari rumah Pak Husairi,” kata Ny Rahmah, salah seorang warga sekitar.

Sementara Husairi dan keluarganya, masih belum bisa komentar mengenai musibah yang terjadi di rumahnya itu.

Meski sudah ditanya, istri Husairi memilih diam, tidak mau menjawab dan sepertinya terlihat syokk.

Sedang beberapa tetangga serta familinya berusaha menenangkannya.

Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, berdasarkan laporan sementara, saat kejadian Husairi dan keluarganya tengah tidur lelap dan terkejut mendengar suara ledakan cukup keras, hingga rumahnya bergetar.

Kemudian Husairi dan bersama istri dan anaknya ke luar untuk melihat apa yang terjadi.

Ternyata di luar rumah sudah banyak warga yang berkumpul.

“Penyebab ledakan yang terjadi di rumah itu dan apa latar belakangnya, masih belum diketahui pasti. Karena sampai sekarang masih dalam penyelidikan dan tengah mengumpulkan informasi di lokasi kejadian,” kata Sri Sugiarto.

Dikatakan, untuk mengungkap peristiwa ledakan itu, Tim Inafis Polres Pamekasan sudah ke lokasi. Begitu juga tim penyidik bom dari Satuan Brimob Polda Jatim, kini masih melakukan pemeriksaan di lokasi.

“Apakah ledakan bom itu, ada yang melempar dan apa jenisnya, kami tidak bisa berkomentar, karena masih dalam proses lidik,” papar Sri Sugiarto.

Bendahara KPPS Tilap Uang

Kronologi bendahara PPS atau Panitia Pemungutan Suara bawa kabur gaji 126 anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara atau KPPS pun terkuak.

Pun bagaimana akhirnya ia ditangkap.

Kini, pria berinisial MH (23) itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

MH akhirnya ditangkap polisi di sebuah penginapan di Kabupaten Tabalong.

Saat itu ia sudah menghabiskan honor anggota KPPS untuk bermain judi online sebanyak Rp 115 juta.

Kepala Seksi Humas Polres Balangan, Iptu Piktrus Purba menjelaskan kronologi MH membawa kabur honor KPPS tersebut.

Dari hasil pemeriksaan, pelaku MH mengakui jika telah mencairkan dana untuk honor KPPS dan Linmas dua hari sebelum pencoblosan.

"Dua hari sebelum pencoblosan atau tanggal 13 Februari 2023, KPU Balangan men-transfer honor KPPS melalui rekening Kelurahan Batu Piring sebesar Rp 139.955.000. Namun oleh pelaku tidak disalurkan," ujar Piktrus saat dikonfirmasi, Minggu (18/2/2024), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com.

Setelah uang untuk honor KPPS masuk ke rekening Kelurahan Batu Piring, pelaku justru memindahkannya ke rekening pribadinya untuk digunakan bermain judi online.

Padahal honor untuk KPPS itu sudah harus dibayarkan paling lambat pada Kamis (15/2/204) atau sehari setelah pencoblosan.

"Honor itu untuk 126 anggota KPPS yang bertugas di 18 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di Kelurahan Batu Piring," katanya lagi.

Sehari setelah pencoblosan, anggota KPPS yang belum menerima honor mendatangi PPS Batu Piring untuk meminta kejelasan.

"Namun pelaku sudah tidak bisa lagi dihubungi dan sudah melarikan diri," bebernya.

Kabar tidak dibayarkannya honor anggota KPPS akhirnya sampai ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balangan.

Melalui sekretarisnya, KPU Balangan akhirnya mengambil langkah hukum dengan melaporkan pelaku ke polisi.

Mendapat laporan tersebut, tak butuh waktu lama, polisi kemudian berhasil menangkap pelaku di Kabupaten Tabalong.

"Namun, honor KPPS hanya tersisa Rp 17.000.000. Sisanya habis," pungkasnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku kini mendekam di sel tahanan Polres Balangan.

Pelaku dikenakan Pasal 374 Junto Pasal 372 KUHP tentang penggelapan dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Sementara itu, seorang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Kabupaten Semarang, Della Roslia (27) hampir kehilangan motornya ketika bertugas saat hari-H Pemilu, Rabu (14/2/2024) malam.

Della saat itu tengah sibuk melakukan penghitungan suara sehingga tidak sadar motor Scoopy miliknya dicuri.

Selain itu, dia juga meninggalkan kunci yang masih terpasang di motornya di parkiran TPS 09, Perumahan Taman Bukit Klepu, Dusun Krajan, Desa Klepu, Kecamatan Pringapus.

Kapolsek Bergas, AKP Wahyono menjelaskan bahwa motor yang ditinggal dengan kunci yang masih belum dicabut berpotensi jadi incaran pencuri.

“Kunci ditinggal di dashboard motor dilihat pelaku, saat itu saudari Della masih bertugas menjadi petugas KPPS,” kata dia, Kamis (15/2/2024).

Meskipun demikian, aksi pelaku saat mencuri sempat diketahui Della.

Mengetahui pelaku yang langsung kabur mengendarai motor miliknya, Della kemudian berteriak hingga didengar sejumlah warga di sana.

Sejumlah warga mengejar pelaku dan berhasil mengamankannya tidak jauh dari TPS itu.

Tak lama kemudian, polisi yang sedang berpatroli di area Desa Klepu langsung meringkus pelaku.

AKP Wahyono menyebutkan, pelaku berinisial GS (20).

“GS sehari-hari bekerja di pabrik garmen di kawasan Pringapus,” kata Kapolsek, melansir dari TribunJateng.

Pelaku langsung diserahkan ke Satreskrim Polres Semarang.

Kasatreskrim Polres Semarang, AKP Aditya Perdana mengatakan, alasan pelaku mencuri yaitu keterbatasan ekonomi.

Pelaku mengaku masih memiliki tanggungan kredit sepeda motor.

“Sehingga timbul niat jahat pelaku karena melihat TPS itu,” kata Kasatreskrim.

AKP Aditya melanjutkan, GS sempat duduk di motor incarannya dan berpura-pura seolah sedang melihat proses penghitungan suara.

Setelah itu, GS mencoba mendorong motor milik Della tersebut untuk menjauh dari TPS hingga akhirnya berniat membawa kabur.

Melihat kejadian itu, Kasatreskrim mengimbau warga untuk lebih teliti sebelum meninggalkan atau memarkir kendaraan.

“Juga tidak meninggalkan barang berharga apapun, karena niat jahat bisa muncul karena ada kesempatan,” pungkas dia. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved