Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Internasional

Terlanjur Donor Ginjal ke Istri, Suami Minta Ginjalnya Dikembalikan, Malah Terancam di Pengadilan

Aksi suami donorkan ginjalnya untuk istri malah berakhir runyam. Hal itu karena suami yang bernama Dr Richard Batista sempat merelakan satu ginjalnya

Editor: Torik Aqua
ISTIMEWA/TRIBUNNEWS.COM
Ilustrasi ginjal - Seorang suami terlanjur donor ginjal ke istri, kini malah minta kembali 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi suami donorkan ginjalnya untuk istri malah berakhir runyam.

Hal itu karena suami yang bernama Dr Richard Batista sempat merelakan satu ginjalnya untuk istri.

Istrinya bernama Dawnell itu sempat mengalami kesehatan.

Kini, Dr Richard minta ginjalnya dikembalikan.

Diketahui keduanya telah menikah pada tahun 1990 silam dan dikaruniai tiga orang anak.

Baca juga: Telanjur Donor Ginjal, Wanita ini Malah Diselingkuhi Pacar, Kini Belajar Damai usai 3 Bulan Putus

Namun konflik mulai bermunculan di rumah tangganya setelah Dawnell mengalami masalah kesehatan.

Sampai akhirnya Dr Batista membuat keputusan besar dengan mendonorkan ginjalnya untuk sang istri.

Pendonoran ginjal ini dilakukan oleh Dr Batista di tahun 2001 silam.

Sebelumnya, Dawnell sendiri diketahui sudah dua kali gagal transplantasi ginjal.

Alasan Dr Batista rela mendonorkan ginjalnya kala itu dikarenakan ingin menyelamatkan nyawa sang istri.

"Prioritas pertama saya adalah menyelamatkan nyawanya. Bonus kedua adalah memperbaiki keadaan pernikahan," ujar Dr Batista, seperti TribunTrends kutip dari Daily Star, Rabu (21/2/2024).

Sayang, pengorbanan yang dilakukan oleh Dr Batista untuk sang istri ini justru dibalas pengkhianatan.

Empat tahun kemudian, istri Dr Batista, Dawnell, mengajukan gugatan cerai.

Dr Batista menuduh sang istri berselingkuh darinya.

Donorkan ginjal untuk istri, suami minta dikembalikan lagi setelah diceraikan

Diliputi kemarahan, Dr Batista meminta sang istri agar mengembalikan ginjalnya atau membayar uang sebesar $1,5 juta (sekitar Rp 23,4 miliar).

Terlepas dari permintaan Dr Batista yang aneh, para ahli medis sepakat bahwa sangat mustahil bagi Dawnell untuk menjalani operasi pengangkatan ginjalnya.

"Itu adalah ginjalnya sekarang dan mengeluar ginjalnya, berarti dia harus menjalani dialisis atau itu akan membunuhnya," ujar ahli medis Robert Veatch.

Tentu saja, tuntutan Dr Batista kepada sang istri ini ditolak oleh Mahkamah Agung Nassau County.

Dr Batista bahkan bisa terancam dipidana akibat gugatannya tersebut.

"Oleh karena itu, upaya terdakwa untuk mendapatkan ginjal dan kompensasi uang tidak hanya bertentangan dengan ketentuan undang-undang, tapi juga membuat terdakwa terkena tuntutan pidana," pungkas penasihat perkawinan, Jeffrey Grob.

GEGARA Ogah Minum Air Putih, Gadis Ini Idap Sakit Batu Ginjal, Dokter Berhasil Angkat 300 Butir

Seorang gadis di Taiwan mengidap penyakit batu ginjal karena tak mau minum air putih.

Ia kemudian menjalani operasi pengangkatan batu ginjal yang ada di dalam tubuhnya.

Betapa mengejutkannya, dokter berhasil mengangkat batu ginjal lebih dari 300 butir.

Seorang perempuan muda berusia 20 tahun di Taiwan bernama Xiao Yu baru-baru ini menjalani operasi untuk mengangkat lebih dari 300 batu ginjal.

Dokter sebelumnya mendapati Xiao Yu mengalami pembengkakan ginjal dengan batu melalui pemeriksaan USG.

Mereka kemudian mengoperasi pemudi itu untuk menghilangkan batu ginjal yang dimiliki.

Seperti diberitakan Independent pada Jumat (15/12/2023), Pusat Medis Chi Mei di Kota Tainan, Taiwan telah menunjukkan ukuran batu ginjal yang ditemukan di dalam tubuh Xiao Yu.

Ukuran batu bervariasi, antara 5 mm dan 2 cm.

Tim medis juga mendapati hasil tes darah pemudi itu menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih.

Pasien tak suka minum air putih

Ahli urologi dari Pusat Medis Chi Mei, dr. Lim Chye-yang, mengatakan batu ginjal bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Seperti kecenderungan genetik, penyakit kronis, serta karena pola makan kaya kalsium dan protein.

Selain itu, kasus batu ginjal lebih sering terjadi pada musim semi dan musim panas akibat dehidrasi.

Karena asupan cairan kurang, maka urine menjadi lebih pekat yang menyebabkan mineral menyatu dan mengkristal menjadi batu.

Dokter Lim yang melakukan operasi tersebut, mengatakan 9,6 persen orang di Taiwan mungkin menderita batu ginjal seumur hidup mereka.

Pada kasus Xiao Yu, Dokter Lim menyebut, pasiennya itu tidak suka minum air putih dan lebih sering memilih teh boba.

Berdasarkan data yang ada, laki-laki dilaporkan tiga kali lebih mungkin terkena batu ginjal dibandingkan perempuan.

Lim juga mengatakan, batu ginjal biasanya ditemukan pada orang berusia antara 50 dan 60 tahun.

Saat ini, kondisi pasien Xiao Yu dilaporkan stabil setelah operasi dan juga telah pulang dari rumah sakit.

Kompas.com

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved