Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gus Samsudin Biang Kerok Video Aliran Sesat yang Bolehkan Bertukar Pasangan? Polisi Ungkap Fakta

Video jemaah yang diduga aliran sesat hingga membolehkan jemaahnya bertukar pasangan viral di media sosial.

|
Editor: Torik Aqua
Youtube Sariden
Viral video dugaan jemaah aliran sesat yang bolehkan bertukar pasangan, Gus Samsudin jadi biang kerok? 

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Video jemaah yang diduga aliran sesat hingga membolehkan jemaahnya bertukar pasangan viral di media sosial.

Jemaah itu boleh bertukar pasangan suka sama suka hingga mendapat jaminan surga.

Video tersebut diunggah melalui kanal Youtube Mbah Den (Sariden).

Diduga, kanal Youtube itu dimiliki oleh Samsudin atau Gus Samsudin, pemilik Pondok Nuswantoro di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Baca juga: Pesulap Merah Tuntut Polisi Penjarakan Gus Samsudin, Sedih Ada Pasien Tewas di Toilet: Dia Berbahaya

Potongan-potongan video itu sempat viral di media sosial.

Dalam potongan video yang beredar di media sosial itu memperlihatkan seorang perempuan bercadar duduk di depan empat pria yang diduga pemimpin aliran.

Keempat pria itu menyampaikan jemaahnya boleh bertukar pasangan dengan jaminan surga.

Potongan video itu viral di media sosial, dan menimbulkan beragam persepsi di masyarakat.

Setelah viral, kini video di channel YouTube itu sudah diubah ke setelan privasi atau pribadi.

Kapolres Blitar, AKBP Wiwit Adisatria menegaskan, video viral itu merupakan konten yang dibuat Samsudin.

Baca juga: Mendadak Ustaz Solmed Mau Jual Rumah Rp80 M Miliknya yang Sempat Viral, Singgung Soal Pabrik Semen

Video itu dibuat untuk meningkatkan subscriber channel YouTube Samsudin.

"Ada beberapa hal yang perlu saya tegaskan terkait video viral yang dilakukan Samsudin. Pertama, video tersebut dibuat hanya untuk menaikkan subscriber YouTube yang bersangkutan (Samsudin)," kata AKBP Wiwit Adisatria, Selasa (27/2/2024).

"Kemudian yang kedua, bahwa pengobatan tersebut tidak ada, pengobatan yang disebutkan beberapa nama di situ (video) adalah fiktif belaka. Kami pastikan tidak ada di wilayah Kabupaten Blitar," lanjut AKBP Wiwit Adisatria.

Dikatakannya, petugas Polres Blitar sudah mendatangi Samsudin pada Senin (26/2/2024) malam.

Kepada petugas, Samsudin menyampaikan, video itu dibuat hanya untuk konten.

Kejadian dalam video itu tidak terjadi.

"Kami juga dalami pembuatan video itu. Informasi yang kami terima video itu dibuat di Jawa Barat," ujarnya.

Menurut AKBP Wiwit Adisatria, pada video di YouTube paling bawah ada diskripsi disclaimer yang menyebutkan kejadian di konten itu fiktif.

"Tapi, ini menurut saya agak culas sedikit. Tentunya (video) ini sudah meresahkan. Yang bersangkutan (Samsudin), pagi ini berjanji untuk membuat klarifikasi terhadap video tersebut," katanya.

Menurut AKBP Wiwit Adisatria, video itu meresahkan dan perlu kedewasaan berpikir baik bagi yang melihat maupun yang membuat video.

AKBP Wiwit Adisatria juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu membuat hal-hal maupun konten-konten yang bisa meresahkan masyarakat untuk menjadi terkenal maupun menaikkan follower dan meningkatan subscriber.

"Ini perlu kedewasaan, baik konten kreator sendiri maupun masyarakat. Dari deskripsi paling bawah menyebutkan konten itu dibuat fiktif belaka, namun hal ini sudah meresahkan," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan AKBP Wiwit Adisatria, Samsudin berjanji membuat klarifikasi terkait konten video yang telah dibuat.

"Kami tunggu saja (klarifikasinya), kalau tidak (ada klarifikasi) akan kami tindak lanjuti, karena ini sudah meresahkan. Yang jelas, video itu fiktif dan tidak terjadi di Kabupaten Blitar. Tidak ada nama-nama dan tidak ada pengobatan seperti di video tersebut. Alirannya juga tidak ada di Kabupaten Blitar," katanya.

Sosok Gus Samsudin

Gus Samsudin dikenal sebagai sosok yang memiliki padepokan.

Tak hanya itu, Gus Samsudin juga pernah berseteru dengan Pesulap Merah.

Salah satu ilmu yang ditunjukan adalah pengobatan atau rukyah terhadap penyakit tertentu.

Gus Samsudin sempat menampik isu terkait tarif pengobatan di Padepokan Nur Dzat Sejati.

Menurutnya, siapa saja boleh masuk ke padepokannya dan biaya rukyah hingga konsultasi atau jasa lain adalah gratis.

Gus Samsudin sendiri terkenal dengan ilmu Kulhugeni yang kerap diperagakannya dalam keseharian aktivitas di padepokan itu.

Ilmu Kulhugeni secara sederhana merupakan ajian untuk "membakar" makhluk halus seperti jin.

Namun belakangan, Gus Samsudin sempat berseteru dengan sosok bernama Pesulap Merah.

Pesulap Merah yang memiliki nama asli Marcel Radhival itu mengatakan bahwa Gus Samsudin memakai trik tipuan untuk mengelabui masyarakat.

Setelah Pesulap Merah mengekspos Gus Samsudin, warga sekitar lantas menggeruduk Padepokan Nur Dzat Sejati pada 31 Juli 2022 lalu.

Mereka menuntut agar padepokan itu ditutup karena kehadirannya dinilai berimbas pada marwah desa setempat.

"Melibatkan segala hal, salah satunya adalah kenyamanan ketertiban kemudian marwah desa kita dan semuanya mempertimbangkan, mari kita tabbayun untuk padepokan kita nyatakan ditutup," kata koordinator aksi.

Padepokan Nur Dzat Sejati sempat ditutup sementara usai digeruduk massa.

Pada Selasa (9/8/2022), izin pengobatan tradisional Padepokan Nur Dzat Sejati dicabut Pemkab Blitar.

Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso mengungkapkan bahwa izin usaha pengobatan padepokan itu merupakan pijat tradisional yang baru didapatkan pada tahun 2021.

Sedangkan padepokan yang juga merupakan pondok pesantren itu belum memiliki izin operasi.

Menurutnya, padepokan itu kini sudah tak boleh menerima pasien hingga menjalankan praktik pengobatan.

"Izinnya dicabut, karena yang mengeluarkan (izin) Dinkes tahun berapa itu, tahun 2021. Karena Dinkes-nya sudah nyabut ya, yang atasnya juga nyabut," ungkap Rahmat.

Dengan keputusan penutupan tersebut, orang atau santri yang tinggal di padepokan itu harus dipulangkan.

"Enggak boleh santri di sana. Dipulangkan. Kan sudah saya jelaskan tentang izin pondok, ada yang menginap, dan sebagainya dan sebagainya," tegasnya.

Rahmat menjelaskan bahwa kegiatan pondok pesantren harus menjadi izin dari Kementerian Agama.

Dengan pencabutan izin ini, Rahmat berharap tidak ada lagi warga yang berupaya melakukan penggerudukan ke Pondok Nur Dzat Sejati.

"Kalau memang mau buka usaha pondok yang ngurus izinnya ke Kemenag," tukasnya.

Dari Lampung
Berikut profil Gus Samsudin melansir dari berbagai sumber.

Gus Samsudin memiliki nama panjang Gus Samsudin Jadab.

Pria yang identik dengan rambut panjang dan jenggot ini merupakan seorang ahli spiritual di Jawa Timur. Tapi ia berasal dari Lampung. 

Gus Samsudin lahir pada tahun 1989 dan kini tinggal di Kademangan, Blitar.

Gus Samsudin merupakan pendiri dari Padepokan Nur Dzat Sejati.

Sosoknya mulai dikenal publik saat memperlihatkan aksinya dalam mengobati orang sakit dan mengusir makhluk halus di tempat-tempat angker.

Beberapa kali dirinya terlibat pertempuran sengit melawan makhluk mistis seperti siluman.

Aksinya ia bagikan melalui kanal YouTube Padepokan Nur Dzat Sejati. Kontennya pun telah dilihat oleh jutaan orang.

Oleh masyarakat, Gus Samsudin disebut memiliki ilmu kulhugeni.

Secara sederhana, ilmu kulhugeni merupakan ajian untuk 'membakar' makhluk halus seperti jin.

Kepala Desa Rejowinangun Bhagas Wigasto mengatakan, Gus Samsudin berasal dari Lampung dan kini sudah terdaftar sebagai warga desa yang dia pimpin.

“Gus Udin itu asalnya Lampung,” ujar Bhagas kepada Kompas.com, Senin (1/8/2022).

Namun ia tak menyebutkan secara rinci kapan persisnya Gus Samsudin pindah ke Kabupaten Blitar.

Sementara Padepokan Nur Dzat Sejati yang digeruduk warga, kata dia, telah ada sejak tiga tahun lalu.

Padepokan Nur Dzat sejati yang berlokasi di dekat Sungai Brantas itu juga merupakan salah satu lokasi yang sering digunakan untuk menjalankan prosesi penyembuhan.

Bhagas menambahkan bahwa sebenarnya Gus Samsudin masih berusia muda meskipun selalu tampil berbusana jubah dan memelihara janggut panjang sehingga terlihat lebih tua.

Kata Bhagas, usia Gus Samsudin masih berada di kisaran 30-an tahun.
“Masih muda dia itu. Ya sekitar 30-an tahun lah,” ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved