Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Santri Tewas di Kediri

Kebohongan Pembawa Jenazah Santri Tewas di Kediri, Terkuak saat Kafan Dibuka, Nasib Mirip Brigadir J

Kebohongan pengurus ponpes yang bawa jenazah santri tewas di Kediri akhirnya terkuak, semua terungkap setelah kain kafan dibuka.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Kebohongan pengantar jenazah santri tewas di Kediri akhirnya terkuak saat kain kafan dibuka 

Ada juga luka yang mirip dengan bekas sudutan rokok pada kaki korban. 

"Ini pasti bukan karena jatuh, tapi dianiaya," tambahnya. (Aflahudin/TribunJatim.com)

Fakta Kelam Ponpes di Kediri yang Santrinya Tewas Dianiaya, Tak Punya Izin, Ibu Korban: Salah Apa?
Fakta Kelam Ponpes di Kediri yang Santrinya Tewas Dianiaya, Tak Punya Izin, Ibu Korban: Salah Apa? (IST)

Sementara itu, Pondok tempat Bintang tewas bernama PPTQ Al Hanifiyyah.

Pondok pesantren atau ponpes itu berada di Dusun Kemayan, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Melansir dari Kompas.com,  Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur mengungkap, pondok pesantren itu rupanya tak memiliki izin.

Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Mohammad As'adul Anam mengungkapkan PPTQ Al Hanifiyyah belum mengantongi izin operasional pesantren.

Menurutnya pesantren itu mulai beroperasi sejak 2014 dan memiliki 74 santri putri serta 19 santri putra.

"Kami menyayangkan kekerasan di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah Mayan Mojo itu dan turut belasungkawa pada keluarga korban atas kejadian tersebut," ungkap dia, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Menyesal Usai Selingkuh, Wanita Kini Hanya Bisa Stalking Facebook Mantan Suaminya: Iri

Kasus kematian santri tewas di Kediri ini tampak mirip dengan kronologi terungkapnya kejanggalan kematian Brigadir J yang terkenal.

Seperti diketahui kematian Brigadir J juga berawal dari kecurigaan keluarga saat jenazah sang perwira polisi dibawa kembali pulang kepada keluarga.

Pihak keluarga menyebut, terdapat kejanggalan sejumlah luka di jasad Brigadir J.

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, menyebutkan, selain luka tembak, ada sejumlah bekas penganiayaan di tubuh Brigadir Nofriansyah seperti bekas jahitan dan memar.

Terdapat pula bekas luka sayatan di bagian kaki yang menyebabkan kerusakan jari di jasad Brigadir J.

Keluarga mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ungkp kekecewaan atas keputusan Mahkamah Agung (MA) menganulir hukuman Ferdy Sambo CS.
Keluarga mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ungkp kekecewaan atas keputusan Mahkamah Agung (MA) menganulir hukuman Ferdy Sambo CS. (Kolase Istimewa/TribunJatim.com)

"Bagian bawah mata, hidung ada dua jahitan, di bibir, di leher, di bahu sebelah kanan, ada memar di perut kanan kiri. Juga ada luka tembakan, ada juga perusakan jari atau jari manis. Ada juga perusakan di kaki atau semacam sayatan-sayatan begitu," kata Kamaruddin.

Saat jenazah Brigadir J tiba di rumah duka di Jambi, Sabtu (9/7/2022), awalnya keluarga tak diizinkan untuk melihat jasadnya.

Namun, ibu Brigadir J bersikukuh hingga akhirnya menemukan sejumlah luka tak wajar di tubuh mendiang putranya.

Kebohongan pengantar jenazah Brigadir J dari pihak kepolisian itulah awal kecurigaan keluarga hingga kasusnya diselidiki lebih lanjut oleh kepolisian.

Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved