Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Prabowo Diberi Pangkat Jenderal Kehormatan, Apa Artinya? Dulu Agum Gumelar, Luhut, SBY Pernah Dapat

Kabar Prabowo Subianto diberikan pangkat Jenderal Kehormatan tengah ramai diperbincangan. Lantas, apa sebenarnya arti pangkat Jenderal Kehormatan itu

Instagram Prabowo Subianto
Kabar Prabowo Subianto diberikan pangkat Jenderal Kehormatan tengah ramai diperbincangan. Lantas, apa sebenarnya arti pangkat Jenderal Kehormatan itu 

TRIBUNJATIM.COM - Kabar Prabowo Subianto diberikan pangkat Jenderal Kehormatan tengah ramai diperbincangan.

Lantas, apa sebenarnya arti pangkat Jenderal Kehormatan itu?

Merujuk Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, tanda kehormatan merupakan penghargaan negara yang diberikan presiden kepada seseorang, kesatuan, institusi pemerintah, atau organisasi.

Pemberian penghargaan tersebut didasari atas darmabakti dan kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.

Sementara itu, dalam jenjang karier TNI Angkatan Darat (TNI AD), Jenderal adalah pangkat tertinggi dengan tanda bintang empat.

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/2/2024), perwira yang menyandang pangkat Jenderal lazimnya hanya menduduki posisi Panglima TNI atau Kepala Staf Angkatan Darat.

Baca juga: Kata Media Asing Soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Disebut Terlalu Mahal?

Di luar posisi tersebut, ada pula segelintir orang yang menerima pangkat Jenderal (HOR) atas dasar penghormatan karena prestasi maupun dedikasi yang dinilai sangat baik.

Sebelum Prabowo, gelar Jenderal Kehormatan atau Jenderal (HOR) lebih dulu disematkan kepada setidaknya tujuh orang.

Penyematan gelar kepada tujuh orang tersebut didasarkan pada alasan yang berbeda-beda, tetapi masih merupakan bentuk dedikasi dan pengabdian luar biasa kepada Tanah Air.

Daftar Jenderal TNI (HOR)

Berikut purnawirawan TNI AD yang menyandang gelar Jenderal Kehormatan, seperti dikutip laman Akademi Militer (Akmil):

1. Jenderal (HOR) (Purn) Soerjadi Soedirdja

Dilansir dari laman Kemenko Polhukam, Jenderal (HOR) (Purn) Soerjadi Soedirdja adalah seorang purnawirawan yang digambarkan sebagai sosok sedikit bicara tetapi banyak bekerja.

Mantan Gubernur DKI Jakarta (1992-1997) ini pensiun dari TNI AD dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen) atau bintang tiga, sebelum menerima gelar Jenderal Kehormatan pada 1 November 2000 saat menduduki kursi menteri.

Selama memimpin Ibu Kota, Soerjadi berhasil membebaskan jalan-jalan di Jakarta dari becak dan membangun banyak fly over.

Mantan Kasdam IV Diponegoro Jawa Tengah (1986-1988) dan Pangdam Jaya (1988-1990) ini berhasil membuat proyek pembangunan rumah susun, menciptakan kawasan hijau, dan memperbanyak daerah resapan air.

Usai turun dari kursi gubernur, Jenderal (HOR) (Purn) Soerjadi Soedirdja diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri (1999-2001) serta Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan atau Menko Polkam (2000-2001).

Baca juga: Presiden Jokowi Sematkan Sendiri Pangkat Bintang 4 untuk Prabowo Subianto, Resmi Jadi Jenderal

2. Jenderal (HOR) (Purn) Hari Sabarno

Masih dari sumber yang sama, Jenderal (HOR) (Purn) Hari Sabarno menerima gelar Jenderal Kehormatan pada 1 Oktober 2004.

Selama berkarier di TNI AD, berbagai jabatan pernah diemban oleh Hari Sabarno, di antaranya, Danyonif 320/Badak Putih (1982-1983) serta Dandim 0606/Kota Bogor (1985-1986).

Usai pensiun, Hari Sabarno ditunjuk sebagai Menteri Dalam Negeri Kabinet Gotong Royong (2001-2004) dan Menko Polkam pada 2003.

Jabatan itulah yang mengantarkan Jenderal (HOR) (Purn) Hari Sabarno kepada gelar kehormatan di tahun 2004.

3. Jenderal (HOR) (Purn) Soesilo Soedarman

Jenderal (HOR) (Purn) Soesilo Soedarman resmi menyandang gelar kehormatan sejak 17 Maret 1993 (HOR).

Saat itu, sosoknya menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998).

Dia juga pernah menjabat Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).

Tak hanya itu, Soesilo Soedarman pun pernah menduduki jabatan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat dari 18 Februari 1986 hingga 11 April 1988.

4. Jenderal (HOR) (Purn) Agum Gumelar

Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran, Jenderal (Purn) Agum Gumelar saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (1/12/2023). (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)
Purnawirawan TNI AD selanjutnya yang mendapat gelar Jenderal Kehormatan adalah Agum Gumelar.

Kenaikan pangkat menjadi bintang empat tersebut diterima Agum Gumelar pada 1 November 2000.

Gelar Jenderal Kehormatan diterima Agum saat menjabat sebagai Menteri Perhubungan pada periode 1999-2001.

Di lingkup pemerintahan, Agum turut menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan.

5. Jenderal (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan

Bersama Soerjadi Soedirdja dan Agum Gumelar, Jenderal (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan resmi menyandang gelar kehormatan pada 1 November 2000.

Kala itu, dikutip dari laman Kemenko Polhukam, Luhut menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia periode 2000-2001 di pemerintahan presiden keempat Abdurrahman Wahid.

Sebelum menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Luhut merupakan Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura.

6. Jenderal (HOR) (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono

Pemberian gelar Jenderal Kehormatan turut diberikan kepada Abdullah Mahmud Hendropriyono atau biasa disapa AM Hendropriyono.

Peningkatan pangkat setingkat lebih tinggi diterima oleh AM Hendropriyono saat diminta menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada periode 2001-2004.

Sebagai Kepala BIN pertama sejak badan ini berganti nama, dia dijuluki the master of intelligence karena menjadi profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen pertama di dunia.

7. Jenderal (HOR) (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono

Gelar Jenderal Kehormatan selanjutnya diberikan kepada purnawirawan TNI AD Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY pada 15 November 2000.

Kenaikan pangkat kehormatan tersebut disandang SBY saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan semasa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

Empat tahun kemudian, mantan Menko Polkam ini maju bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 bersama Jusuf Kalla.

Keduanya diusung oleh tiga partai, yakni Partai Demokrat, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang.

Duet pasangan dengan nomor urut 04 itu pun menang dengan mengusung slogan "Bersama Kita Bisa!".

Di atas jenderal, masih ada pangkat Jenderal Besar dengan tanda bintang lima yang diberikan hanya kepada tiga orang di Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (7/10/2021), Jenderal Besar atau jenderal bintang lima merupakan pangkat tertinggi dalam kemiliteran. Pangkat ini diberikan kepada sosok yang dinilai berjasa sangat besar.

Sejak 1997, baru ada tiga orang yang menyandang pangkat jenderal bintang lima, yaitu Jenderal Besar Soedirman, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, dan Jenderal Besar Soeharto.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved