Berita Pacitan
Tahan Tangis Saksikan Reka Adegan, Orangtua Korban Kasus Kopi Sianida Pacitan: Mau Marah Saya Tahan
Orang tua mana tidak sedih ketika anak semata wayangnya tewas dibunuh dengan cara diracun dengan sianida.
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM, PACITAN- Orangtua mana tidak sedih ketika anak semata wayangnya tewas dibunuh dengan cara diracun dengan sianida.
Hal itu dirasakan Sukatmini. Sukatmini adalah ibu korban MR yang tewas karena diracun oleh tetangganya sendiri Ayuk Findi Antika (26).
Sukatmini harus kembali mengulang memori 5 Januari 2024 silam. Sukatmini yang melihat reka adegan hanya bisa diam sambil menahan tangis.
“Saya ingin marah tetapi ndak boleh. Saya tahan waktu reka adegan ini,” ungkap Sukatmini sambil menahan tangis, Rabu (28/2/2024).
Dia mengaku ingin tersangka Ayuk mendapatkan hukuman yang setimpal. Menurutnya, hukuman setimpal itu adalah hukuman mati.
“Saya ingin tersangka dihukum mati. Mungkin dengan dihukum mati setimpal apa yang sata rasakan kehilangan anak. Sehingga ayuk juga merasakan,” ujarnya.
Baca juga: Rekonstruksi Kasus Kopi Sianida Pacitan, Tersangka Peragakan 28 Adegan, Ramai Jadi Tontonan Tetangga
Menurutnya, dia ingin melampiaskan kemarahan ketika Ayuk datang ke lokasi untuk melakukan reka adegan. Namun, dia telah diwanti-wanti untuk tidak marah.
“Mudah-mudahan di pengadilan bisa saya melampiaskan apa yang saya rasakan. Saya pengen utarakan semua di depan hakim,” tegasnya.
Ketika ditanya apakah bakal memaafkan Ayuk? Sukatmini dengan tegas menjawab tidak akan memaafkan tersangka berusia 26 tahun itu,
“Saya ndak mau memaafkan untuk Ayuk. Pokokknya untuk Ayuk tiada maaf. Kalau keluarga Ayuk saya ndak papa sudah memaafkan,” pungkasnya.
Baca juga: Kopi Sianida Pacitan: Palajar Tewas Diracun Tetangga, Pelaku Ternyata Pilih Target Random
Baca juga: 7 Tahun Berlalu, Kejanggalan CCTV Kasus Kopi Sianida Terkuak, Otto Soroti Tangan Jessica: Nambah
Sebelumnya, Tersangka kasus kopi sianida di Pacitan, Ayuk Findi Antika melakukan reka adegan, Selasa (27/2/2024).
Diketahui wanita berusia 26 tahun meracun tetangganya sendiri MR (14). Tersangka atuk membubuhkan sianida ke dalam kopi buatan atah korban pada 5 Januari 2024 lalu.
Ayuk melakukan reka adegan di rumah korban, Desa/Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan. Ayuk datang mengenakan baju tahanan berwarna biru.
Muka Ayuk ditutupi dengan sebo yang hanya memperlihatkan mata, hidung dan mulutnya. Saat memperagakan adegan, Ayuk ditomton oleh tetangganya sendiri.
Seperti diketahui, tersangka Ayuk dan korban MRS adalah tetangga. Keduanya yinggal berdampingan di Desa/Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan.
Baca juga: Orang Tua Remaja Pacitan Tak Sangka Tetangga yang Dianggap Keluarga Bubuhkan Sianida ke Kopi Anaknya
Total ada 28 adegan yang diperagakan oleh Ayuk. Dalam 28 adegan itu berlangsung selama kurang lebih 1 jam ini.
Sekedar diketahui, Makam MR (14) dibongkar oleh pihak Satreskrim Polres Pacitan. Ini setelah kecurigaan meninggalnya MD janggal atau tidak lazim.
Satreskrim Polres Pacitan membongkar pemakaman umum di Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan pada 11 Januari 2024. Kronologi awal ada yang melaporkan kejadian janggal ini.
Informasi yang dihimpun, korban meninggal dunia sesaat setelah minum kopi pada 5 Januari 2024. Bahwa, kopi yang diminum merupakan buatan bapaknya.
Baca juga: Bawa Keris Kuno saat Rekapitulasi, Pria Sampang Sempat Diamankan, Ngaku Sebagai Jimat
Sesaat setelah minum kopi buatan bapaknya, korban kemudian kejang. Korban langsung dibawa ke rumah sakit. Namun takdir mengatakan lain, korban tidak tertolong saat dibawa ke rumah sakit.
Teka-teki pelaku peracun kopi sianida remaja MR (14) adal Desa/Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan terbongkar. Bukan ayahnya, MR diracun tetangganya sendiri Ayuk Findi Antika (26).
Penetapan tersangka dilakukan oleh pihak Satreskrim Polres Pacitan setelah
hasil laboraturium forensik keluar. Dalam hasil laboratoruum menunjukkan korban memang meninggal dunia akibat diracun.
Polisi semakin yakin ketika Ayuk mengaku bahwa telah meracun. Motifnya karena ingin memperlambat kasus pencurian di rumah korban yang telah dilakukan oleh pelaku itu sendiri
Menurutnya, kasus kopi sianida ini berawal pencurian atm di rumah korban. Kemudian kedua orang tua korban melaporkan kejadian pencurian itu.
Pelaporannya itu tanggal 4 Januari 2024 lalu.
Pelaku merasa bakal ketahuan, hingga memasukkan racun sianida ke kopi.
Tujuan pelaku menghambat laporan itu. Hingga pelaku memiliki niat jahat dengan menuangkan racun sianida didalam kopi yang dibuat oleh ayah korban
TribunJatim.com
Tribun Jatim
kopi sianida Pacitan
pembunuhan di Pacitan
kasus kopi sianida di Pacitan
Pemkab Pacitan Dapat 7.000 Dosis Vaksin PMK dari Pemprov Jatim, DKPP Targetkan Tuntas Akhir Januari |
![]() |
---|
Pacitan Dapat Bantuan Vaksin PMK 7000 Dosis, DKPP : Prioritas Sapi Sehat |
![]() |
---|
Puluhan Sapi di Pacitan Sembuh dari PMK, DKPP Sebut Kebersihan Kandang Harus Dijaga |
![]() |
---|
Ratusan Sapi Terjangkit PMK Tapi Vaksin di Pacitan Kosong, DKPP: Kami Ajukan ke Provinsi |
![]() |
---|
Pasar Hewan di Pacitan Tutup Selama Dua Pekan, Buntut Ratusan Sapi Terjangkit PMK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.