Pj Bupati Nganjuk Ajak Jajaran dan Stakeholder Fokus Kendalikan Inflasi Jelang Ramadan 2024

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Achmad Amru Muiz

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk menggelar High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Ruang Rapat Roro Kuning Pemkab Nganjuk, Rabu (28/2/2024).

Dalam kegiatan itu, disusun strategi pengendalian inflasi dan stabilisasi harga pangan. 

"Kita sadari bersama, bahwa kunci pengelolaan ekonomi baik adalah pertumbuhan ekonomi yang positif dan inflasi yang terjaga," kata Pj Bupati Nganjuk, Sri Handoko Taruna. 

Dia menjelaskan, agar upaya pengendalian inflasi berjalan mulus, butuh dukungan dan kerja sama dari seluruh stakeholder. 

"Saya berharap agar seluruh stakeholder untuk dapat selalu berkoordinasi dengan baik, guna menjaga stabilisasi harga. Terutama menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah," harapnya. 

Sri Handoko Taruna mengungkapkan, berdasarkan data rilis IPH BPS (Indeks Perubahan Harga), Kabupaten Nganjuk pada minggu ke-4 Februari 2024 ini, terdapat 4,8 persen menjadi titik kenaikan harga pangan. 

Rinciannya, beras 1,7 persen, kemudian cabai rawit 1,2 persen dan cabai merah 0,7 persen.

"Kalau dilihat dari indeks perubahan, harga pangan di Kabupaten Nganjuk dibandingkan dengan kabupaten lainnya masih bisa terkontrol atau dikendalikan," ucapnya. 

Sri Handoko Taruna juga meyakini inflasi di Kabupaten Nganjuk bisa ditekan. 

Baca juga: Jelang Ramadan 2024, Harga Telur Ayam di Blitar Merangkak Naik, Tembus Rp 30.000 per Kilogram

Pasalnya, dua minggu ke depan, Kabupaten Nganjuk diprediksi memasuki panen raya. 

Maka secara detail, dengan HLM ini diharapkan bisa merancang dan melakukan langkah inovasi program pengendalian inflasi.

Pemkab Nganjuk sudah melakukan beberapa langkah strategis. 

Antara lain menggelar operasi pasar dan membuka warung TPID di sejumlah pasar. 

"Kiranya nanti mendapatkan banyak informasi, kita bisa mengantisipasi dan mengatur langkah-langkah strategis ke depan untuk menahan laju pertumbuhan dan menekan inflasi. Khususnya, menjelang bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri, kestabilannya dapat lebih terjaga," ujarnya.