Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Banjir Lahar Dingin Hantui Lereng Gunung Semeru saat Hujan Deras Mengguyur Lumajang

Banjir lahar dingin menghantui lereng Gunung Semeru Lumajang saat hujan deras mengguyur. Bahkan ada truk yang terjebak.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Truk pengangkut pasir terjebak banjir lahar dingin Gunung Semeru, Lumajang, 2024. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono

TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Akhir-akhir ini, intensitas hujan di wilayah lereng Gunung Semeru, Lumajang, sedang tinggi.

Akibatnya, banjir lahar dingin kerap kali terjadi hingga Minggu (3/3/2024).

Getaran banjir mencapai level tertinggi sejak beberapa hari terakhir.

Yakni pada getaran 35 milimeter sebagaimana catatan seismograf Pos Pantau Gunungapi Semeru.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Patria Dwi Hastiadi mengkonfirmasi, banjir lahar dingin kerap terjadi pada sore hari.

Menurut informasi yang ia terima di lokasi, hujan deras turun pada pukul 14:00 WIB.

Patria Dwi Hastiadi mengingatkan kepada para sopir penambang pasir agar segera menjauh dari area jalur lahar ketika mendung sudah mulai gelap.

Aktivitas penambangan pasir kerap dilakukan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Sungai Regoyo, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Benar, kemarin memang sempat ada truk yang terjebak. Ada 4 unit truk, namun seluruh sopir selamat. Kini begitu hujan reda dan aliran lahar sudah mereda, badan truk dievakuasi," ujar Patria Dwi Hastiadi ketika dikonfirmasi, Senin (4/3/2023).

Baca juga: Hindari Banjir, Mobil Pickap di Surabaya Malah Raib Dicuri Maling, Sempat Didorong agar Tak Ketahuan

Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Lumajang belum mengkonfirmasi adanya dampak korban jiwa dari banjir lahar dingin.

Patria memastikan, upaya mitigasi bencana di aliran sungai yang dilewati lahar dingin lereng Gunung Semeru terus digaungkan.

Kata dia, alat peringatan dini bencana early warning system (EWS) yang terpasang di beberapa titik masih berfungsi optimal.

"Bahkan kita sebelumnya telah menambah unit alat EWS untuk memaksimalkan peringatan dini bencana," tandasnya.

Guna keselamatan bersama, Patria Dwi Hastiadi mengimbau kepada warga yang beraktivitas mencari nafkah tambang pasir di aliran sungai, tetap memprioritaskan keselamatan.

Di sisi lain, selain potensi bencana lahar dingin, aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih fluktuatif.

Gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut hingga kini masih berstatus level III Siaga.

Pos Pantau Gunungapi Semeru memantau adanya kolom letusan abu sejauh 700 meter pada 24 jam terakhir.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved