Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sudah ke 67 Negara, Pasutri Travel Vlogger Diserang, Suami Dipukul, Istri Disetubuhi 7 Orang India

Padahal sudah ke 67 negara, pasutri travel vlogger asal Spanyol justru diserang sekelompok orang. Sosok suami dipukul dan istri disetubuhi orang India

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Shutter Stock
Ilustrasi pasutri asal Spanyol diserang oleh sekelompok orang. Salah satu korban dirudapksa oleh 7 orang India. 

“Mereka telah memukuli dan merampok kami, meski tidak banyak barang yang diambil karena yang mereka inginkan hanyalah memperkosa saya,” kata F, dikutip dari Al Jazeera.

Di postingan lain, V mengatakan ia dipukul beberapa kali di kepala dengan helm dan mengalami luka di bagian mulutnya.

Setelah kejadian tersebut, F dan V kemudian menghentikan kendaraan polisi yang sedang berpatroli sekitar pukul 11 malam.

Dari unggahan video, pasangan tersebut terlihat mengalami memar dan luka di wajah mereka setelah kejadian tersebut.

“Mereka (pelaku) menodongkan pisau ke leher saya, dan mengatakan kepada saya bahwa mereka akan membunuh saya,” ujar V.

Pelaku sudah ditangkap

Petugas polisi Dumka, Pitamber Singh Kherwar mengatakan, semua tersangka telah diidentifikasi oleh pihak kepolisian.

Saat ini empat orang yang ditangkap telah mengakui memperkosa perempuan asal Spanyol tersebut.

Kherwar juga mengatakan bahwa pemeriksaan medis terhadap wanita tersebut mengonfirmasi bahwa ia mengalami pelecehan seksual.

Selain itu, Kherwar menyatakan bahwa pasangan tersebut kini dirawat di rumah sakit setempat di Dumka.

Kedutaan Besar (Kedubes) Spanyol di India juga sudah melakukan kontak dengan pihak berwenang setempat.

Kedubes Spanyol juga telah mengirimkan perwakilan pribadi ke wilayah tersebut terkait dengan kasus penyerangan ini.

Ada 90 kasus perkosaan setiap hari

Harian The Times of India, Sabtu (2/3/2024) mengutip lagi data Biro Catatan Kejahatan Nasional menyebutkan, ada 90 laporan pemerkosaan setiap hari.

Jumlah kasus diduga jauh lebih besar dari laporan yang masuk ke polisi. Sebab, sebagian korban diduga takut melapor.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved