Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sudah ke 67 Negara, Pasutri Travel Vlogger Diserang, Suami Dipukul, Istri Disetubuhi 7 Orang India

Padahal sudah ke 67 negara, pasutri travel vlogger asal Spanyol justru diserang sekelompok orang. Sosok suami dipukul dan istri disetubuhi orang India

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Shutter Stock
Ilustrasi pasutri asal Spanyol diserang oleh sekelompok orang. Salah satu korban dirudapksa oleh 7 orang India. 

TRIBUNJATIM.COM - Malangnya nasib pasutri travel vlogger asal Spanyol ini.

Sudah berkelana ke 66 negara, pasutri travel vlogger ini justru mengalami nasib buruk ketika menginjakkan kaki di India.

Mereka adalah F dan V.

Sebagai turis yang melakukan traveling, F dan V diserang oleh sekelompok orang di Distrik Dumka, negara bagian Jharkhand, India pada hari Jumat 1 Maret 2024.

Bahkan korban yang bersatus sebagai istri disetubuhi oleh 7 orang India.

Keduanya pun melaporkan kejadian rudapakasa itu ke kepolisian.

Alhasil empat pria telah ditangkap.

Dikutip TribunJatim.com dari Euro News, korban dan pasangannya adalah travel vlogger yang memiliki 200.000 pengikut di Instagram.

Keduanya tengah dalam perjalanan di India saat kejadian kriminal tersebut menimpa mereka. 

Kronologi kejadian turis Spanyol diperkosa di India

Pasangan itu sedang melakukan touring dengan sepeda motor di berbagai negara Asia Selatan, dilansir dari The Independent.

Pasangan itu telah melakukan perjalanan ke 67 negara sejak meninggalkan Barcelona lima tahun lalu.

Mereka menceritakan kejadian tragis itu dalam akun Instagram Jumat malam lalu.

Sebelum kejadian tersebut, pasangan tersebut sedang menuju Nepal yang mengambil jalur melintasi India melalui Benggala Barat.

Awalnya mereka mendirikan tenda di kawasan semi-hutan, sekitar 2 kilometer dari jalan utama di distrik Dumka, Jharkhand, India pada Jumat (1/3/2024).

Setelah beberapa waktu, sekitar tujuh orang memasuki tenda dan mereka menyerang, merampok, dan memperkosa korban.

“Mereka telah memukuli dan merampok kami, meski tidak banyak barang yang diambil karena yang mereka inginkan hanyalah memperkosa saya,” kata F, dikutip dari Al Jazeera.

Di postingan lain, V mengatakan ia dipukul beberapa kali di kepala dengan helm dan mengalami luka di bagian mulutnya.

Setelah kejadian tersebut, F dan V kemudian menghentikan kendaraan polisi yang sedang berpatroli sekitar pukul 11 malam.

Dari unggahan video, pasangan tersebut terlihat mengalami memar dan luka di wajah mereka setelah kejadian tersebut.

“Mereka (pelaku) menodongkan pisau ke leher saya, dan mengatakan kepada saya bahwa mereka akan membunuh saya,” ujar V.

Pelaku sudah ditangkap

Petugas polisi Dumka, Pitamber Singh Kherwar mengatakan, semua tersangka telah diidentifikasi oleh pihak kepolisian.

Saat ini empat orang yang ditangkap telah mengakui memperkosa perempuan asal Spanyol tersebut.

Kherwar juga mengatakan bahwa pemeriksaan medis terhadap wanita tersebut mengonfirmasi bahwa ia mengalami pelecehan seksual.

Selain itu, Kherwar menyatakan bahwa pasangan tersebut kini dirawat di rumah sakit setempat di Dumka.

Kedutaan Besar (Kedubes) Spanyol di India juga sudah melakukan kontak dengan pihak berwenang setempat.

Kedubes Spanyol juga telah mengirimkan perwakilan pribadi ke wilayah tersebut terkait dengan kasus penyerangan ini.

Ada 90 kasus perkosaan setiap hari

Harian The Times of India, Sabtu (2/3/2024) mengutip lagi data Biro Catatan Kejahatan Nasional menyebutkan, ada 90 laporan pemerkosaan setiap hari.

Jumlah kasus diduga jauh lebih besar dari laporan yang masuk ke polisi. Sebab, sebagian korban diduga takut melapor.

Para korban khawatir dengan stigma terhadap korban pemerkosaan. Mereka juga malu dan tidak percaya pada sistem hukum di negara tersebut.

Sebagian pihak menganggap, pemerkosaan dilakukan orang tidak dikenal.

Data India menunjukkan, 96 persen kasus dilakukan oleh orang yang dikenal korban. Pelaku bisa tetangga, kerabat, hingga rekan kerja atau sekolah.

Para pembela hak perempuan di India menyebut, dulu pihak berwenang menganggap pemerkosaan sebagai masalah sosial dan budaya. Pemerintah tidak menganggapnya sebagai masalah yang bisa diselesaikan secara hukum.

Pengacara di New Delhi, Anuja Trehan Kapur, menyebut bahwa hukum India sebenarnya tidak mengizinkan pemerkosa ditangguhkan penahanannya.

Namun faktanya, banyak pelaku keluar tahanan setelah membayar jaminan. Bahkan, sebagian pelaku dilindungi polisi dan politisi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved