Berita Trenggalek
Harga Beras Masih Tinggi, Gerakan Pangan Murah di Trenggalek Diserbu Warga
Warga Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek menyerbu gerakan pangan murah yang digelar Pemkab Trenggalek.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Sudarma Adi
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Warga Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek menyerbu gerakan pangan murah yang digelar Pemkab Trenggalek bersama Bulog, di Tebing Kepuh, desa setempat, Rabu (6/3/2024).
Gerakan pangan murah tersebut digelar dalam rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJPD 2025 - 2045 dan RKPD 2025.
Dalam gerakan pangan murah tersebut masyarakat bisa membeli beras SPHP kemasan 5 kilogram dengan harga Rp 52 ribu. Lebih murah dibandingkan harga beras pasaran yang saat ini harganya mencapai Rp 77.500 per lima kilogram.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menuturkan beras yang di keluarkan oleh Bulog selalu stabil di angka Rp 10.400 perkilogram dengan kualitas medium.
Baca juga: Berbatasan Langsung dengan Samudera Hindia, Bupati Mas Ipin Bidik Potensi Kemaritiman Trenggalek
"Sedangkan yang beredar di pasaran itu dari selepan swasta yang harganya Rp 14-15 ribu perkilogram. Makanya kita stabilisasi pasokan dengan gerakan pangan murah ini," kata Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin, Rabu (6/3/2024).
Di sisi lain, naiknya harga beras ini diiring dengan naiknya harga jual gabah dari petani yang menyentuh angka Rp 8 ribu perkilogram, bahkan beberapa varietas mencapai Rp 12 ribu perkilogram.
"Makanya petani saat ini sedang semangat, tapi masalahnya yang panen di bulan ini tidak banyak," ucap Mas Ipin.
Fenomena yang terjadi saat ini menurut Mas Ipin harus disikapi dengan bijak, di satu sisi pemerintah ingin menekan inflasi dengan menekan harga beras, di sisi lain petani ingin pendapatan yang lebih
"Tapi yang pasti kalau pasokannya cukup, harga stabil, semua pihak bisa happy (senang). Apalagi sekarang masuk dua bulan masa tanam, artinya sebulan lagi bisa panen," jelas Mas Ipin.
Terkait stok beras sendiri, politisi PDI Perjuangan tersebut memastikan stok di Gudang Bulog Karangsoko, Kecamatan Trenggalek aman hingga Hari Raya Idul Fitri 2024.
Baca juga: Korupsi Pembangunan Gedung Rp 156 Juta, Mantan Kades dan Perangkat Desa Trenggalek Dijebloskan Bui
"Harapannya saat lebaran itu sudah masuk masa panen dan tidak ada lonjakan harga yang berarti," jelas Mas Ipin.
Sementara itu, seorang warga, Tumini mengaku terbantu dengan adanya gerakan pangan murah yang digelar Pemkab Trenggalek.
Menurut Tumini (55), saat ini harga beras di pasaran sedang tinggi, yaitu Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu perkilogram. Harga beras tersebut mulai melambung sebulan terakhir
"Ini kemasan 5 kilogram dapat Rp 52 ribu, kalau di pasar bisa Rp 75 ribu sampai Rp 80 ribu. Berasnya juga bagus," ucap Tumini.
Ia berharap gerakan pangan murah dapat dilakukan sesering mungkin apalagi saat bulan Ramadan konsumsi beras naik. Sedangkan beras 5 kilogram cuma untuk kebutuhan 10 hari.
Kisah Warga Trenggalek Bangun Kedai Healthy Food dari Modal Rp 200 Ribu, Kini Jadi Langganan Bupati |
![]() |
---|
Sapi Potong Sehat Jadi Prioritas Vaksinasi PMK di Trenggalek, Dinas Peternakan: Bisa Vaksin Mandiri |
![]() |
---|
Modus Penipuan Jual Beli Emas Rp 27 Juta, Pelaku Hanya Bermodal HP, Wanita Trenggalek Jadi Korban |
![]() |
---|
Masa Pendaftaran Seleksi PPPK Gelombang Kedua Trenggalek Diperpanjang, Terakhir 20 Januari 2025 |
![]() |
---|
Brak, Pohon Tumbang Timpa Warung di Desa Kedunglurah Trenggalek, Sempat Ganggu Arus Lalin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.