Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Hasil Autopsi Kasus Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Ibu, Dokter Sebut Pembusukan: Tak Sempat Napas

Terungkap hasil autopsi kasus kepala bayi tertinggal di rahim ibu, di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
YouTube Kompas TV
Hasil Autopsi Kasus Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Ibu, Dokter Sebut Pembusukan: Tak Sempat Napas 

Selain itu, lanjut Edy, kepala bayi terpisah dari badan akibat bersentuhan dengan benda tumpul berdasarkan pemeriksaan luar.

Adapun, bagian terpotong tumpul pada tulang rahang kiri, tulang pipi kanan, dan tulang leher belakang.

"Lalu pengelupasan kulit pada kepala, dada, perut anggota gerak atas dan bawah yang menunjukkan jenazah itu sudah meninggal lama di dalam kandungan," tuturnya.

"Yaitu sekitar 8-10 hari yang disebut maserasi, pengelupasan kulit berwarna putih kecoklatan," jelasnya.

Lebih lanjut, Edy juga menjelaskan bayi itu memiliki lingkar kepala 26 sentimeter, sementara angka normalnya adalah 36 sentimeter.

"Kemudian kami melakukan pemeriksaan dalam dengan melakukan tes apung paru-paru, mencelupkan paru-paru. Hasilnya menunjukkan negatif atau paru-paru tenggelam," beber Edy.

"Bayi ini memang tidak sempat bernafas. Artinya, bayi meninggal dalam kandungan. Kalau mengapung, itu artinya positif, ada udara dalam paru," pungkasnya.

Edy menambahkan, bagian kepala yang sudah putus dengan badan, rencananya akan disambung untuk menghormati jenazah si bayi.

Namun, pihak keluarga menolak tindakan itu dan jenazah bayi kini sudah diserahkan ke pihak keluarga.

Sebelumnya, Mukarromah bercerita bahwa ia datang ke Puskesmas Kedungdung dalam kondisi pembukaan empat dan didampingi oleh bidan desa setempat.

Setelah menunggu beberapa jam, pembukaan meningkat menjadi enam. Saat itu, Mukarromah menolak untuk melahirkan di puskesmas.

Ia pun meminta rujukan kepada dokter di puskesmas untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamrabu Bangkalan.

Baca juga: Kepala Bayi Tertinggal di Rahim Berujung Laporan Polisi, Kasat Reskrim Polres Bangkalan Menghindar

Namun permintaan tersebut ditolak pihak puskesmas dengan alasan pihak rumah sakit tak merespons.

"Kata dokter Puskesmas, pihak dokter RSUD Syamrabu Bangkalan tidak merespons sehingga harus ditangani di Puskesmas," terang Mukarromah saat ditemui di rumahnya di Desa Pangpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Selasa (12/3/2024).

"Saya dibawa ke ruang persalinan, katanya mau usaha sendiri. Saya gak mau melahirkan kesini. Saya mau minta rujukan aja, mau operasi. Katanya: Iya, sebentar ya... sebentar terus," ungkap Mukarromah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved