Berita Ponorogo
Tradisi Unik di Masjid Nurul Qolbi Ponorogo, Jamaah tak Pulang Tabuh Bedug Usai Salat Tarawih
Tradisi Unik di Masjid Nurul Qolbi Ponorogo, Jamaah tak langsung Pulang Tabuh Bedug Usai Salat Tarawih
Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Samsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Suasana saat malam ramadan di Lingkungan Puton, Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo meriah.
Bagaimana tidak setiap malam setelah warga melaksanakan Salat Tarawih, terdengar suara tabuhan bedug dari Masjid Nurul Qolbi.
Suara tabuhan bedug itu terdengar renyah.
Usai salat Tarawih, jamaah tak langsung pulang. Mereka menyenandungkan salawat dengan riang.
Sementara beberapa jamaah lain berkumpul di selasar.
Mereka bergantian menabuh bedug menggunakan pemukul kayu. Ada tiga jamaah yang menabuh bedug.
Uniknya, walaupun tradisi lama, di Lingkungan Puton, Kelurahan Setono tersebut yang menabuh bedug bukan generasi pertama atau yang tua-tua.
Terlihat para remaja semangat menabuh bedug. Mereka bergantian menabuh bedug.
Mereka tampak lihai menabuh.
Gerakan tangannya sangat cepat, namun teratur.
Pukulannya keras. Keringatnya terkuras. Tabuhannya menghasilkan irama syahdu untuk mengiringi puji-pujian kepada Rasul.
"Ini tradisi setelah Tarawih, jamaah salawatan, kemudian yang di luar menabuh bedug,” ungkap takmir Masjid Nurul Qolbi Kelurahan Setono, Setiyanto, Rabu (13/5/2024).
Baca juga: Majelis Ya Kafi Ponpes Qomaruddin, Potret Tradisi Musyawarah Kitab Santri di Gresik
Dia menerangkan bahwa kegiatan menabuh bedug untuk mengiringi salawat sudah menjadi tradisi di desa itu usai jamaah melaksanakan salat tarawih.
“Masjid berdiri sekitar 1999. Tradisi tabuh bedug dimulai 2004,” ujar Anto—sapaan akrab—Setiyanto.
Menurutnya, bedug yang digunakan sekarang merupakan bedug kedua. Dimana bedug yang pertama diperbaiki total.
“Yang menabuh pada tahun 2004 sampai dengan sekarang bergantian. Ada regenerasi di Masjid kami (Masjid Nurul Qolbi),” terangnya.
Tradisi tabuh bedug di Masjid Nurul Qolbi berkisar 2 sampai 3 menit. “Semua bisa sebenarnya melakukan tabuh bedug. Mau remaja mau yang sudah sepuh (tua). Menabuh bedug ada tekniknya. Ada riteme pukulannya,” pungkasnya.
Sosok Kepala SMK 2 PGRI Ponorogo yang Rugikan Negara hingga Rp 25 M, 11 Bus dan Pajero Sport Disita |
![]() |
---|
Dukung Swasembada Pangan, Polres Ponorogo Sediakan Lahan 31 Hektar Untuk Tanam Jagung |
![]() |
---|
Wawancara Eksklusif Dirut RSUD dr Harjono Ponorogo :Bangun IGD Terpadu Hingga Rumah Sakit Rasa Hotel |
![]() |
---|
Wabah PMK di Ponorogo Masih Belum Landai, Penutupan Pasar Hewan Diperpanjang |
![]() |
---|
Pengangguran yang Kecanduan Karaoke bersama LC di Ponorogo, Tak Kapok 4 kali Dipenjara Demi Nyanyi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.