RSUD dr Harjono Ponorogo Mulai Kebanjiran Pasien DBD, Anak Usia 10 Tahun Meninggal Dunia

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo mulai kebanjiran pasien demam berdarah dengue (DBD).

Rumah sakit plat merah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo ini mulai merawat pasien DBD mulai ada pada awal 2024 lalu. 

Dimana rumah sakit yang terletak di Jalan Raya Ponorogo-Pacitan pada Januari 2024 telah merawat pasien 55 orang. Kemudian terjadi lonjakan pada Februari ada 144 pasien. 

Lalu 1-13 Maret 2024, sudah ada 90 pasiem dirawat. Untuk anak-anaknya ada 84 pasien yang dirawat.

“Kasus DHF (Dengue Haemoragic Fever) atau biasa diaebut DBD di kami membandingkan data rekam medik kami memang ada peningkatan signifikan,” ungkap Humas RSUD dr Harjono Ponorogo, Sugiyanto, Kamis (14/3/2024).

Saat ini, yang masih dirawat dari ratusan pasien tersebut ada 34 pasien. Rinciannya adalah anak-anak 13 pasien dan dewasa ada 11 pasien.

Baca juga: Awal Tahun 2024, Ditemukan Satu Kasus Kematian Akibat DBD di Kabupaten Malang

Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Kota Batu Renggut 2 Nyawa, 1 Diantaranya Balita, Semakin Naik

“Juga ada yang meninggal dunia 1 usia 10 tahun. Kondisinya sudah pendarahan atau bahasa medisnya DSS (Dengue Shock Syndrome),” pungkasnya.

Sebelumnya, Satu pasien anak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo meninggal dunua karena demam berdarah (DB).

Adalah Hana fatikha Rahma warga Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo. Anak berusia 10 tahun itu meninggal dunia pada Selasa (12/3/2024) pukul 20.00 wib.

“Setelah 2 jam dirawat secara intensif di ICU anak di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr Harjono Ponorogo,” ungkap dokter spesialis anak RSUD dr Harjono Ponorogo, dr Eko Jaenudin, Rabu siang.

Baca juga: DBD di Ponorogo Renggut Nyawa Satu Anak, Kasus Semakin Meningkat dalam 3 Pekan, 13 Anak Dirawat