Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pro Kontra Istri Kaesang Masuk Bursa Calon Bupati Sleman, Mantu Jokowi Dipersilakan Dua Partai

Erina Gudono, menantu Presiden Jokowi saat ini santer disebut masuk sinyal calon Bupati Sleman. Meski begitu, ada pro dan kontra

Editor: Torik Aqua
Instagram
Istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono yang masuk bursa calon Bupati Sleman, muncul pro dan kontra 

TRIBUNJATIM.COM - Erina Gudono, menantu Presiden Jokowi saat ini santer disebut masuk sinyal calon Bupati Sleman.

Meski begitu, ada kontroversi di balik nama istri Kaesang yang disebut maju di Pilkada Sleman tersebut.

Ada yang mendukung ada juga yang mempermasalahkan.

Di antaranya adalah pengurus DPD Partai Gerindra DIY yang memberikan lampu hijau.

Baca juga: Deretan Respons soal Erina Gudono Masuk Radar Pilkada Sleman, Ada Popularitas Hingga Akses Kekuasaan

Namun ada juga yang menilai sebaliknya.

Bahkan mereka menggunakan landasan etika terkait wacana majunya Erina Gudono sebagai Bacabup Sleman.

Hal ini seperti yang disampaikan sejumlah pengamat politik maupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS).  

Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat Herman Khaeron juga buka suara soal wacana Erina Gudono Bacabup Sleman.

Ia tak mempersoalkan munculnya wacana menantu Presiden Joko Widodo, Erina Gudono diusulkan menjadi calon bupati Sleman pada Pilkada 2024.

Ia menganggap Erina punya hak politik yang sama dengan masyarakat Indonesia yang lain.

“Hak politik itu adalah hak untuk dipilih dan memilih. Hak dipilih itu berlaku untuk siapa pun,” ujar Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2024).

“Oleh karena itu berlaku di anak Presiden, menantu Presiden, rakyat biasa, sama saja haknya dalam undang-undang,” ucap dia.

Baginya, keluarga atau kerabat Jokowi tak dilarang ikut serta dalam kontestasi elektoral. Namun, soal terpilih atau tidak tentu sangat ditentukan oleh suara dan dukungan masyarakat.

“Suara rakyat, suara Tuhan. Nanti rakyat yang menentukan. Kalau rakyat menginginkan beliau ya terpilih, kalau tidak menginginkan ya tidak terpilih,” ujar dia.

Ia menekankan, tak ada aturan di Indonesia yang menahan hak politik keluarga seorang presiden untuk ambil bagian dalam kontestasi elektoral.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved