Info Terbaru
Apa Itu Strategi GEO Setelah SEO Tak Lagi Mendominasi? Praktisi: Perusahaan Besar Mulai Pakai AI
Setelah viral SEO yang menjadi strategi dalam bisnis hingga penggunaan internet, kini akhirnya muncul era baru memakai AI.
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
TRIBUNJATIM.COM - Perubahan era digital ternyata memang cukup cepat.
Beberapa tahun yang lalu kita masih berkutat dengan SEO atau strategi menemukan kata kunci yang tepat, kini era sudah berubah lagi.
Dunia kini sudah memasuki era kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang bisa mengubah banyak hak dalam dunia digital.
Bahkan perkembangan kecerdasan buatan atau AI juga mengubah cara orang berinteraksi, berbelanja dan menemukan informasi, serta banyak hal lainnya.
Untuk itu efektivitas dari strategi Search Engine Optimization (SEO), mulai banyak dipertanyakan oleh banyak pihak.
Apabila dulu Google menjadi andalan untuk mencari promo atau rekomendasi produk sehingga strategi SEO sangat penting, kini semakin banyak yang beralih ke chatbot seperti ChatGPT, seperti dilansir TribunJatim.com dari situs marketeers.com via Wartakota, Rabu (29/10/2025).
Chatbot adalah program komputer yang dirancang untuk mensimulasikan percakapan dengan pengguna manusia, baik melalui teks maupun suara, untuk menjawab pertanyaan atau melakukan tugas.
Chatbot modern semakin banyak menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan teknologi pemrosesan bahasa alami (NLP) untuk memahami input pengguna dan memberikan respons yang relevan secara otomatis.
Menurut laman marketeers disebutkan bahwa laporan terbaru dari Adobe memperkirakan bahwa musim liburan tahun ini, trafik dari chatbot dan mesin pencari berbasis AI akan meningkat hingga 520 persen dibanding tahun 2024.
Baca juga: Proyek Kereta Whoosh Disebut Jokowi Bukan Buat Cari Untung, Menkeu Purbaya: Ada Betulnya Sedikit
Perubahan ini menimbulkan satu pertanyaan bagi pelaku bisnis, apakah strategi SEO masih relevan di era AI?
Kini muncul strategi bernama GEO atau Generative Engine Optimization.
SEO, selama bertahun-tahun lalu telah menjadi senjata utama perusahaan untuk menonjol di mesin pencari seperti Google.
Namun seiring perkembangan AI, muncul pendekatan baru yang disebut Generative Engine Optimization (GEO).
GEO merupakan strategi untuk membuat konten lebih mudah dikenali oleh chatbot dan mesin pencari generatif.
Menurut riset pasar, industri GEO diperkirakan akan bernilai sekitar US$ 850 juta atau sekitar Rp 14,4 triliun pada 2025.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.