Berita Bojonegoro
Warga Bojonegoro yang Rumahnya Terancam Ambruk Akibat Longsor Mengaku Selalu Waswas: Sulit Tidur
Warga Bojonegoro yang rumahnya terancam ambruk akibat longsor Bengawan Solo mengaku selalu waswas: Sulit tidur, mau pindah tak ada biaya.
Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Meluapnya air Bengawan Solo Bojonegoro pada Minggu (10/3/2024), membuat salah satu titik tebing Bengawan Solo di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, longsor.
Tiga rumah di dekat titik tebing yang longsor itu, terancam ikut ambruk tercebur ke aliran Bengawan Solo.
Mariyuni, salah satu penghuni rumah yang terancam ambruk dan tercebur ke Bengawan Solo itu mengaku amat khawatir.
Longsornya tebing Bengawan Solo menggerus rumahnya, kenang dia, terjadi pada Senin (11/3/2024) dini hari pukul 01.00 WIB.
Pada waktu itu, dia sekeluarga terbangun dari tidur akibat mendengar suara gemuruh dari belakang-samping rumah.
"Ternyata, gemuruh itu longsoran tebing Bengawan Solo di belakang dan samping rumah kami. Kami juga lihat sebagian dapur kami ikut ambruk karena longsoran itu," ungkapnya saat ditemui Tribunjatim.com, Sabtu (16/3/2024) siang.
Lepas itu, Mariyuni sekeluarga memutuskan untuk meninggalkan rumahnya. Sebab khawatir Bengawan Solo saat itu kian meluap dan membuat tebing dekat rumahnya longsor lalu mengambrukkan rumahnya secara total.
"Selang sehari setelah kejadian atau ketika banjir luapan Bengawan Solo sudah surut, kami sekeluarga kembali mendiami rumah ini. Namun, sejak kembali sampai saat ini, saya sulit sekali tidur," ungkap Yuni, sapaannya.
Baca juga: Dampak Luapan Bengawan Solo, 3 Rumah Warga Bojonegoro Terancam Longsor, Pemkab Tawarkan Relokasi
Pasca sebagian dapur rumahnya ambruk akibat longsornya tebing Bengawan Solo tersebut, dia mengaku selalu dilanda rasa cemas ketika akan beristirahat memejamkan mata.
"Saya takut ketika tidur, tiba-tiba air Bengawan Solo naik lagi dan tebing rumah kami longsor lagi. Intinya, saya takut rumah ini ambruk dan kami di dalamnya yang sedang tertidur, ikut tercebur ke Bengawan Solo," jelasnya.
Perempuan berusia 52 tahun ini meneruskan, dia dan suaminya belum memiliki langkah pasti terkait nasib keluarganya ke depan. Apakah tetap tinggal di rumah yang terancam ambruk itu, ataukah pindah rumah di lokasi lain.
"Karena, kami tak memiliki biaya untuk itu (pindah rumah di lokasi lain, red). Membeli tanah dan membangun rumah baru pasti kan mahal," imbuh perempuan yang tinggal dengan suami dan satu anak lelakinya ini.
Terkait relokasi rumah yang ditawarkan Pemkab Bojonegoro melalui Pemdes Sranak, ibu dari seorang yang anak berkebutuhan khusus ini juga mengaku belum bisa memutuskan. Sebab, dia belum paham benar tentang tawaran tersebut.
"Asal biayanya (relokasi, red) tak mahal bagi kami dan lokasi barunya tak jauh dari sini (Desa Sranak, red), saya kira kami akan mau (direlokasi, red)," tutur perempuan kelahiran Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro ini.
Sebagaimana diketahui, salah satu titik tebing Sungai Bengawan Solo di Desa Sranak, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro longsor akibat meluapnya sungai tersebut pada awal pekan ini.
Tebing yang longsor itu sepanjang 20 meter, kedalamannya sekitar 15 meter.
Akibat longsoran ini, tiga rumah warga setempat kini hanya berjarak sekira satu meter dari bibir Bengawan Solo.
Dengan jarak sedekat itu, tiga rumah tersebut terancam roboh jika tebing yang sama kembali longsor.
Adapun, tiga rumah tersebut masing-masing milik Sahdi, Sunarjo, dan Joko Umbaran atau suami Mariyuni.
Di antara tiga rumah itu, rumah Joko Umbaran kondisinya paling mengkhawatirkan. Sebagian dapurnya sudah ambruk. Jarak rumah Joko Umbaran hanya tinggal sekian sentimeter dari bibir Bengawan Solo.
Atas kondisi itu, Pemkab Bojonegoro menaruh atensi.
Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto sampai meninjau langsung kondisi tiga rumah warganya tersebut pada Jumat (15/3/2024) sore.
Bersama jajarannya, Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto menyampaikan rasa kekhawatirannya sekaligus mengulurkan bantuan kepada Sahdi, Sunarjo, dan Joko Umbaran.
“Saat ini, kami (Pemkab Bojonegoro, red) juga sedang memikirkan solusi. Supaya tiga rumah ini terhindar dari risiko yang lebih membahayakan bila terjadi longsor lagi,” ujarnya, Jumat (15/3/2024) sore.
Salah satu opsi solusi, kata dia, ketiga penghuni rumah di bibir Bengawan Solo itu direlokasi.
Namun, itu butuh perkenaan dari yang bersangkutan, juga butuh koordinasi dari para pihak terkait.
Terpisah, Kades Sranak, Asmadi mengungkapkan, Pemkab Bojonegoro melalui Pemerintah Desa (Pemdes) Sranak telah menawari Sahdi, Sunarjo, dan Joko Umbaran untuk relokasi.
"Kami (Pemdes Sranak, red) juga telah menyediakan tempat relokasi untuk mereka (Sahdi, Sunarjo, dan Joko Umbaran, red)," ujarnya kepada awak media, Jumat (15/3/2024) sore.
Namun, kata Asmadi, dengan berbagai alasan, ketiga warga desanya tersebut belum berkenan pindah rumah meski kondisi rumah mereka sudah memprihatinkan.
"Mereka (Sahdi, Sunarjo, dan Joko Umbaran, red) masih ingin bertahan di rumahnya yang sekarang. Jika nanti sudah berkenan direlokasi, kami sudah siapkan lahannya," tuturnya.
Bengawan Solo
Bojonegoro
longsor
Desa Sranak
Kecamatan Trucuk
Adriyanto
TribunJatim.com
berita Bojonegoro terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Dorong Integrasi Layanan Primer dan Kesehatan, Dinkes Bojonegoro Resmikan Puskesmas Tanjungharjo |
![]() |
---|
Unigoro Kampus Terbaik Pertama di Bojonegoro Versi Edurank, Ranking 365 Nasional Perguruan Tinggi |
![]() |
---|
Tanggapan EMCL Terkait Demo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, Singgung Soal Menghargai |
![]() |
---|
EMCL Didemo Ratusan Warga Gayam di Bojonegoro, ini 3 Tuntuan yang Diminta |
![]() |
---|
Lapas Bojonegoro Terima 1 Napiter Pindahan Rutan Cikeas, Eks Jaringan Jemaah Islamiyah asal Demak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.