Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Anak Nabung Demi Belikan Ibu Emas, Ayah Kaget Terkumpul Rp 16 Juta, 'Saya Bahkan Tidak Mampu'

Tengah viral di media sosial kisah anak nabung demi belikan ibu emas. Sang ayah pun kaget melihat jumlah tabungannya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
mStar
Kisah Anak Nabung Demi Belikan Ibu Emas, Ayah Kaget Terkumpul Rp 16 Juta, 'Saya Bahkan Tidak Mampu' 

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial kisah anak nabung demi belikan ibu emas.

Sang ayah pun kaget melihat jumlah tabungannya.

Kisah ini terjadi di Malaysia.

Adalah Pe Chey, sosok ayah yang menceritakan tentang putranya bernama Irsyad.

Dikutip dari mStar, Selasa (19/3/2024) via TribunTrends, Pe Chey menceritakan tentang putranya bernama Irsyad berhasil menabung RM5.000 (Rp 16 juta) untuk membeli perhiasan.

Ia mengatakan, uang tersebut dikumpulkan Irsyad selama satu tahun karena tujuannya di tahun 2024 adalah 'membeli emas lebih banyak' dibandingkan tahun sebelumnya.

Irsyad kemarin tunjukkan, dia biasa menabung karena ingin membelikan oleh-oleh untuk ibunya.

Dia menggunakan kotak yang 'bodoh'. Tapi di dalamnya ada banyak banyak.

Berbeda dengan tahun lalu, kali ini ada RM1.000 lebih.

Baca juga: Kisah Bocah Penjual Keripik Punya Tabungan Jutaan, Bisa Modali Ibu Jualan Cilok: Rp5 Ribu Buat Jajan

Menurut pria ini, dirinya sendiri belum mampu memberikan kado sebesar yang dilakukan Irsyad kepada istrinya.

Oleh karena itu, ia merasa sangat bangga atas usaha dan pengorbanan putranya meski penghasilannya tidak seberapa.

“Saya bahkan tidak mampu membeli hadiah sebesar itu untuk istri saya kali ini.

Saya menghabiskan banyak uang bulan ini untuk 'pokai'.

Tidak apa-apa. Rezekinya bunda.

Aku doakan rezekinya kembali baik, semoga sehat, bisa beli lagi buat bunda.

Kalau kamu yang baca ini, dengar anakmu bilang begitu, entahlah bagaimana dia terasa.

“Bukan dia dokter, insinyur, atau dosen.

Jauh dari kontraktor kelas A, dia hanya anak sulung yang masih was-was.

Belum sempat menyelesaikan studinya,” jelasnya.

Baca juga: Sosok Penjual Gorengan Lulusan S3 Sekaligus Dosen, Nabung Rp30 Ribu Tiap Hari Buat Kuliah: Disyukuri

Menurut Pe Chey, hadiah tersebut diberikan Irsyad bertepatan dengan hari ulang tahun ibunya dan sebagai apresiasi atas perayaan Hari Perempuan Internasional.

“Saya lihat wajah istri saya, saya lihat wajah Irsyad, ada ‘pelangi sore’ yang seolah terlukis indah.

“Sebagai seorang ayah, saya merasa puas ketika anak sulung memahami dan mengetahui tanggung jawabnya terhadap ibunya serta tidak segan-segan membagi rezeki yang diperolehnya setiap hari.

"Dia dekat banget sama ibunya.

Doakan kesehatannya, doakan dia tetap 'tunduk' (rendah hati)," ujarnya lagi.

Usai pesan tersebut dibagikan di laman Facebook, rata-rata netizen memuji keikhlasan Irsyad dalam membahagiakan ibunya.

Jika dicermati di kolom komentar, Pe Chey menjelaskan, tidak ada penyebab pasti dari kegelisahan yang dialami putranya.

“Menyenangkan sekali punya anak seperti ini.

Mudah-mudahan bapaknya bisa meniru.

Ibunya dapat dua hadiah.

“Ya Tuhan, anak yang saleh. Taat pada kedua orang tuanya. Anak yang hebat dan baik. Saya berbagi cerita anak guru untuk anak-anak saya,"

"Ya Tuhan, enaknya jadi guru.

Untuk dapat RM5.000 dalam setahun, harus menabung RM100 setiap minggunya.

Sungguh pahala yang besar bagi seorang guru untuk mendidik anaknya yang menghormati ibunya.

Kisah yang sangat menyentuh hati saya." hati," komentar seorang warganet.

Baca juga: 24 Tahun Nabung, Yani Pasrah Uang 156 Juta dan Emas 50 Gram Lenyap Diterjang Banjir: Seperti Tsunami

Sementara itu dari berjualan keripik, seorang bocah punya tabungan jutaan sampai bisa modali ibu jualan cilok.

Sosok bocah tersebut terungkap saat Kang Dedi Mulyadi (KDM) mengisi Safari Ramadan di Kabupaten Bogor membawa berbagai kisah inspiratif.

Bocah tersebut bernama Muhammad Habiburrahman Ali.

Ia adalah seorang pelajar kelas 4 MI di Kabupaten Bogor yang sehari-harinya berjualan keripik dan tisu.

Anak tunggal tersebut kini hidup berdua dengan sang ibu saja karena ayahnya telah meninggal dunia.

Bocah yang disapa Muham tersebut mengaku mulai berjualan dari jam 3-4 sore sampai jam 9 malam saat bulan puasa.

"Sehari kalau ramai bisa dapat Rp200 ribu, kalau sepi Rp50 ribu, untungnya setengah dari itu," ungkap Muham, dilansir dari Tribun Jabar.

Baca juga: Ke Dealer Bawa Uang 2 Kardus Buat Beli Fortuner, Sosok Pria Disoroti, Hasil Nabung selama 5 Tahun

Dari hasil jualan tersebut, Muham sudah memiliki tabungan yang jumlahnya mencapai Rp1,5 juta.

Menurutnya setiap berjualan hasil keuntungan selalu ditabung di celengan, ia hanya menyisihkan Rp5 ribu untuk jajan.

Muham mengatakan, tabungan tersebut akan ia gunakan untuk keperluan sekolah.

Tak hanya itu, ia pun kerap memberikan modal tambahan untuk sang ibu jualan cilok jika diperlukan.

"Tabungannya untuk sekolah, dikasih juga ke mama untuk tambahan modal jualan cilok, jumlahnya enggak tentu, tergantung mama mintanya berapa," tuturnya.

Setelah pulang berjualan, Muham tak langsung tidur, tapi ia mencuci pakaiannya sendiri dan bahkan menyetrikanya jika sudah kering.

"PR kerjainnya di rumah, kalau belajar bisa sambil jualan, kalau enggak pagi."

"Soalnya kan habis sahur itu enggak pernah tidur lagi, biasanya sambil belajar," kata bocah yang lebih menyukai roti dibanding nasi tersebut.

Sementara itu, Kang Dedi Mulyadi menilai, anak tersebut telah melampaui pendidikan hidup yang lebih tinggi dari usianya.

Sebab biasanya, bocah seusia Muham masih sibuk untuk bermain.

"Kamu ini sudah ganteng, pintar, hebat lagi. Kamu sudah melampaui sekolah tertinggi dalam hidup," ucap Dedi Muyadi.

"Jualan uangnya ditabung, nyuci sendiri, nyetrika sendiri, orang kuliahan saja belum tentu bisa seperti itu," tambahnya.

"Banyak orang dewasa yang masih minta uang ke orang tua, jadi beban orang tua," lanjut KDM.

Baca juga: Nabung Rp 4 Ribu dari Jual Sapu, Ahmad Mantan Guru Bangun Sekolah Gratis Sendiri, Siswa Boleh Nginap

Dedi Mulyadi pun meyakini, kerja keras sejak dini yang dilakoni Muham akan membuahkan hasil.

"Orang kerja keras itu pasti ada jalan menuju keberhasilan."

"Orang yang kerjanya tidur makin jauh dari kesuksesan," kata KDM.

Setelah berbincang, Muham pun diajak Dedi Mulyadi untuk berbelanja kebutuhan pokok untuk satu bulan ke depan di sebuah minimarket.

Nantinya, hasil jualan Muham dan ibunya bisa ditabung karena semua kebutuhan pokok telah terpenuhi.

Tak lupa, Dedi Mulyadi juga memberikan uang tambahan kepada Muham untuk tabungan masa depan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved