Skala Banjir di Surabaya Menurun, Pemkot Bangun 75 Rumah Pompa

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selama musim hujan tahun ini, skala banjir di Kota Surabaya makin menurun.

Harus diakui, secara bertahap upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menanggulangi banjir makin kelihatan.

Wilayah yang sebelumnya menjadi langganan banjir, kini sudah terbebas dari banjir.

Meski demikian, sejumlah wilayah saat musim hujan masih belum terbebas dari genangan.

Salah satunya yang mengejutkan adalah di wilayah Surabaya Barat, yang musim hujan tahun ini dilanda banjir. Namun segala upaya sudah dilakukan agar banjir itu tidak terulang.

Baca juga: Banjir Pesanan dari Luar Pulau, Madumongso Ponorogo Bikin Rindu Kampung Halaman

"Banjir memang menjadi momok tahunan Surabaya. Tapi skalanya menurun kok. Genangan banjir berkurang dan durasinya juga tidak lama. Semoga impian Surabaya bebas banjir bisa terwujud sepenuhnya. Kita dukung upaya Surabaya bebas banjir ini," kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah, Selasa (19/3/2024).

Laila terus mendorong agar Pemkot Surabaya melakukan optimalisasipenanganan banjir.

Dari data penanganan banjir, Pemkot Surabaya hingga saat ini sudah membangun saluran air hingga sepanjang 109.506,722 meter.

Semua tersebar di seluruh wilayah. Termasuk tingkat kampung.

Untuk menunjang kelancaran saluran saat terjadi genangan, Pemkot Surabaya hingga saat ini sudah membangun total 75 rumah pompa.

Setiap saat, rumah pompa tersebut bekerja mempercepat gerakan air di saluran menuju saluran buangan hingga ke laut.

"Saya dengar juga dibangun 7 rumah pompa baru. Ini juga menjadi jawaban atas upaya serius pemkot menanggulangi banjir.

Harapan kami, semua semoga banjir makin jarang ditemukan di Surabaya," harap Laila.

Tujuh rumah pompa baru itu adalah Rumah Pompa Undaan, Rumah Pompa Gresikan, Rumah Pompa MERR, Rumah Pompa Bulak, Rumah Pompa Kebraon, Rumah Pompa Bozem Aquatic, dan Rumah Pompa Bukit Barisan