Gempa di Jatim
Aktivitas Sesar Penyebab Gempa Tuban sampai M 6,5, Getaran Terasa sampai Jawa Barat & Kalimantan
Aktivitas sesar penyebab gempa Tuban sampai M 6,5, getaran terasa sampai Jawa Barat dan Kalimantan.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Getaran gempa yang terjadi di wilayah timur laut Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), sekitar pukul 15.52 WIB, terasa hingga Cirebon dan Banjarmasin.
Menurut informasi dari BMKG, pusat gempa berada di 130 kilometer timur laut Tuban, sekitar pukul 15.52 WIB.
Gempa magnitudo 6,5 tersebut memiliki kedalaman 10 kilometer.
Banyak warga Cirebon yang merasakan guncangannya hingga harus keluar rumah atau gedung.
Salah satu warga, Nurul (49) menyebut, gempa sangat terasa di tempat yang ia singgahi sore tersebut.
Saat itu, ia yang sedang berada di dalam sebuah gedung di Balai Kota Cirebon, melihat lampu bergoyang dibarengi dengan sejumlah barang ikut bergetar.
"Iya bergoyang, lihat lampu gantung bergoyang-goyang," ujar Nurul, Jumat (22/3/2024).
Kondisi seperti itu membuat ia yang sedang bersama rekan-rekannya langsung lari keluar.
Aksinya tersebut dilakukan demi menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Takut ada apa-apa, jadi saya keluar sama teman-teman yang awalnya enggak pada menyadari adanya gempa," ucapnya.
Warga lainnya, Nok (44) mengatakan, bahwa dirinya mendapatkan laporan bahwa anaknya yang sedang berada di dalam kamar merasa getaran bak gempa.
Sontak anaknya yang masih duduk di bangku SMA tersebut langsung keluar menyelamatkan diri.
"Tadi kata Nanda (anaknya) iya Jeh gemetar pas lagi tidur di kamar nonton TV," jelas Nok, warga Kampung Sirandu, Kota Cirebon.
Sementara hingga saat ini, belum ada laporan terkait dampak dari insiden gempa yang mengguncang wilayah Tuban, Jawa Timur, tersebut.
Baca juga: Dagangan Belum Habis, Pedagang Takjil di Surabaya Tertimpa Reruntuhan Usai Diguncang Gempa Tuban
Tak hanya di Cirebon, sejumlah warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, juga melaporkan merasakan getaran gempa bumi Jumat (22/3/2024) siang.
Tak ada laporan gempa bumi di Kalimantan Selatan yang dirilis oleh BMKG.
Warga Banjarmasin kembali merasakan getaran gempa bumi pada Jumat sore.
Pekerja yang berada di lantai empat redaksi Banjarmasin Post ikut merasakan goyangan yang terjadi sekitar pukul 16.50 WITA tersebut.
Berbondong-bondong karyawan Banjarmasin Post turun ke bawah karena sangat terasa gedung bergoyang.
"Sangat terasa gedung bergoyang. Air di gelas juga terlihat bergoyang," kata redaktur Banjarmasin Post, Budi Arif.

Cuitan gempa bumi pun menjadi trending topic di media sosial X (Twitter).
Banyak netizen yang menanyakan soal kepastian terjadinya gempa bumi di wilayah Jawa Timur tersebut.
Mereka mengaku merasa terkejut dengan guncangan gempa yang cukup besar tersebut.
"kerasa bgt kaget gue td lagi nyantai duduk di kursi rasanya kek mau kejengkang ke belakang," tulis akun @infectead.
"Ibuku ngomong gempa to, malah tak warah ga bu paling vertigone kumat," tulis akun @tiyun.
"Kerasa bangett aku di tuban nderr, seluruh kamar goyangg," @nly.
Baca juga: Khawatir Gempa Susulan dan Tsunami, Warga Bawean Gresik Mengungsi ke Dataran Tinggi
Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG, menunjukkan gempa hari ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,9.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,79 derajat Lintang Selatan (LS) serta 112,32 derajat Bujur Timur (BT).
"Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 126 kilometer arah timur laut Tuban, Jawa Timur pada kedalaman 10 kilometer," ujar Daryono dalam keterangan resmi, dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di Laut Jawa.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike-slip," ungkap Daryono.

Daryono menerangkan, gempa yang mengguncang wilayah Jawa Timur tersebut turut dirasakan oleh sejumlah wilayah Indonesia.
Gempa ini berdampak dan dirasakan di daerah Tuban dengan skala intensitas IV-V MMI.
Artinya getaran dirasakan hampir oleh semua penduduk.
Di Bawean, Jawa Timur, gempa dirasakan dengan skala intensitas III-IV MMI.
Artinya, jika berlangsung pada siang hari, akan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Di Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, dan Yogyakarta, gempa turut dirasakan dengan skala intensitas II-III MMI.
Skala intensitas tersebut menandakan getaran dirasakan nyata dalam rumah, serta terasa getaran seperti ada truk yang melintas.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tutur Daryono.
Berdasarkan catatan BMKG hingga pukul 11.50 WIB, gempa memicu satu aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock berkekuatan M 4,4.
BMKG pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat guncangan gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa."
"Ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Gempa M4,8 Guncang Malang 11 September 2025, Tidak Berpotensi Tsunami |
![]() |
---|
Gempa M 3.3 Guncang Gresik, Karyawan Pabrik Diminta ke Luar Gedung |
![]() |
---|
Gempa Susulan Masih Guncang Pulau Bawean Gresik, Belajar Mengajar Siswa Dilakukan di Bawah Tenda |
![]() |
---|
Bupati Gresik Gus Yani Gandeng Kementerian PUPR untuk Tangani Rumah Warga Terdampak Gempa di Bawean |
![]() |
---|
Gempa Masih Mengguncang Bawean, Dindik Jatim Minta Pembelajaran SMAN 1 Sangkapura di Luar Kelas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.