Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Satgas Pangan Mabes Polri dan Polda Jatim Cek Harga Barang Pokok, Jamin Stabil hingga Lebaran 2024

Satgas Pangan Mabes Polri dan Polda Jatim blusukan lagi cek harga barang pokok, jamin harga dan stok stabil hingga Lebaran 2024.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Tim Satgas Pangan Mabes Polri dan Polda Jatim blusukan ke pasar tradisional untuk memantau kondisi harga dan stok kebutuhan bahan pokok penting (Bapokting), di wilayah Jatim, jelang Lebaran IdulFitri 2024, Jumat (22/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tim Satgas Pangan Mabes Polri dan Polda Jatim kembali blusukan ke pasar tradisional untuk memantau kondisi harga dan stok kebutuhan bahan pokok penting (Bapokting), di wilayah Jatim, jelang Lebaran IdulFitri 2024, Jumat (22/3/2024).

Salah satu pasar yang dikunjungi sebagai sampel pemantauan stabilitas harga pangan yang dikunjungi Tim Gabungan Satgas Pangan tersebut, adalah Pasar Wonokromo Surabaya, 

Kasubsatgas Distribusi Pangan Mabes Polri, Kombes Pol Teddy Suhendyawan Syarif, mengatakan, pihaknya telah keliling melakukan pengecekan di pasar-pasar secara nasional.

Namun menurutnya, di Jawa Timur harga Bapokting terbilang masih wajar. 

Sebelumnya, pihaknya telah melakukan pengecekan dengan blusukan ke sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kediri, Mojokerto, hingga kini Kota Surabaya. 

"Bisa diambil kesimpulan bahwa semua harga di Jatim ini normal. Secara nasional itu normal, diukur dengan ukuran nasional itu normal," ujarnya pada awak media di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jumat (22/3/2024). 

Kombes Pol Teddy Suhendyawan Syarif mengaku bersyukur di masing-masing daerah memiliki Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), yang dapat memastikan kondisi terkini adanya lonjakan harga dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan. 

Sehingga potensi inflasi yang disebabkan kelangkaan pasokan, distribusi tak merata, atau melambungnya harga komoditas pangan, pada suatu momentum di tengah masyarakat, dapat diantisipasi. 

"Contohnya, beras, SPHP untuk ketersediaan stok atau yang lainnya, harga, itu tidak boleh melebihi HET. Beras SPHP Rp 10.900 per kg. Kemudian terkait masalah minyak. Minyak kita ada di NET, dikomoditi itu ada TPID," jelasnya. 

Baca juga: Pemkab Kediri Pastikan Stok Beras Aman hingga Lebaran 2024, Berikut Jadwal Operasi Pasar Murah

Disinggung mengenai temuan kasus oknum distributor yang bermain lancung hingga menyebabkan ketidakstabilan harga Bapokting di Jatim, Teddy mengaku, pihaknya belum memperoleh laporan dan temuan tersebut selama dirinya sidak dan berkeliling di sejumlah pasar tradisional Jatim. 

"Saya sudah ngecek di seluruh Jatim. Itu umumnya normal. Aman. Artinya secara sekup nasional, tidak melebihi. Masih di bawah batasan normal," katanya. 

"Aman itu, artinya, stoknya, ketersediaannya, harganya. Kalau kemudian tadi di media ada telur dan ayam. Itu memang wajar saja. Tidak melebihi nasional. Gak ada temuan kenaikan," pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, dikutip dari SURYAMALANG.COM, Enik Heriyanti (37) warga Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, terpaksa berurusan dengan pihak berwajib karena memperoleh keuntungan jutaan rupiah dari hasil menjual beras Bulog yang dikemas menjadi beras premium.

Hal ini dilakukan oleh Enik Heriyanti ketika melihat mahalnya harga beras di pasaran, Kemudian ia mencari keuntungan dengan cara memanfaatkan beras Bulog dari pemerintah.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved