Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Bupati Tawari Bocah SD Sekolah Sambil Gendong Adik Jadi Anak Angkat, Bakal Fasilitasi Rumah

Baru-baru ini, sang bupati ingin mengangkat bocah SD tersebut sebagai anak angkatnya. Siapakah sosok bupati tersebut?

via Tribun Timur
Sosok bupati yang tawari bocah SD sekolah sambil gendong adik jadi angkat menjadi sorotan. 

"Kalau niatnya pak Bupati menjadikan putra putri saya anak angkat, saya bersyukur sekali," tutur Sanu.

"Akan tetapi kalau untuk tinggal di Rujab saya masih pikir-pikir, terlalu jauh jarak saya dengan mereka sedangkan saya hanya punya mereka," tambahnya.

Sebab kini Nuraeni, tak perlu lagi bersusah payah menggendong adik sematawayangnya itu selama belajar di sekolah.

Sebab, adiknya bernama Akbar itu sudah diikutsertakan dalam sebuah kelompok bermain.

Akbar bersekolah di kelompok bermain Kaddorobukua, tak jauh dari kediamannya di Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Ayah Nuraeni dan Akbar, Sanu (45) mengantar putranya itu untuk pergi ke kelompok bermain.

Kepala Dinas Pendidikan Sinjai, Irwan Suaib mengatakan Akbar sudah mulai datang di kelompok bermain.

"Alhamdulillah hari ini adik dari Nuraini yaitu Muhammad Zainal Akbar telah datang di kelompok bermain Kaddorobukua didampingi oleh orang tuanya," katanya, dikutip dari Tribun-Timur, Senin (25/3/2024).

Sebelumnya, pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai memang melakukan advokasi kepada keluarga Nuraeni agar Akbar bisa bersekolah di kelompok bermain.

Hal itu dilakukan agar Nuraeni bisa fokus dalam proses belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Madokko.

Irwan pun bersyukur, Sanu berhasil membujuk putranya itu untuk bersekolah di kelompok bermain.

"Suatu kesyukuran buat kami, Akbar sudah mau berinteraksi dengan anak-anak lain di Kelompok bermain Kaddorobukua," ujarnya.

Adik Nuraeni, Muhammad Zaenal Akbar kini ikut di kelompok bermain Kaddorobukua, Sinjai Barat.
Adik Nuraeni, Muhammad Zaenal Akbar kini ikut di kelompok bermain Kaddorobukua, Sinjai Barat. (via Tribun Timur)

Sebelumnya, bocah 7 tahun ini mengurus adiknya yang masih balita usai ibunya meninggal dunia setahun lalu.

Bocah SD ini terpaksa membawa adiknya ke sekolah lantaran tak ada jalan lain.

Bocah SD ini bernama Nuraeni yang saat ini berusia 7 tahun.

Sementara sang adik bernama Akbar.

Nuraeni kini tinggal bersama sang ayah yang bekerja sebagai petani.

Kehidupan Nuraeni termasuk kategori kurang mampu.

Setiap harinya, Nuraeni menempuh jarak 200 meter untuk ke sekolah.

Meski jaraknya terbilang jauh, bocah SD ini tidak pernah mengeluh menggendong adiknya ikut ke sekolah.

Kapolres Sinjai, AKBP Fery Nur Abdullah menyalurkan bantuan kepada Nuraeni.

Bantuan tali asih tersebut diserahkan oleh Kapolsek Sinjai Barat, AKP Makmur, Rabu (20/3/2024).

Bantuan yang disalurkan bersifat jangka pendek.

"Perlu ada upaya memberikan bantuan jangka menengah hingga jangka panjang untuk membantu nak Nuraeni dan keluarganya menghadapi masa depan yang lebih baik," katanya, dikutip dari Tribun-Timur.com.

Baca juga: Sosok Bocah SD Sekolah Sambil Gendong Adik, Ibu Meninggal Setahun Lalu, Nasib Kini Dibantu Polisi

AKBP Fery Nur Abdullah mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memberikan bantuan yang lebih berkelanjutan, terutama dari segi ekonomi.

"Kami akan berkoordinasi dengan Pj Bupati Sinjai jika tidak ada bantuan yang cukup dari pemerintah setempat," ujarnya.

Ia berharap semoga bantuan ini dapat meringankan beban Nuraeni yang sudah kehilangan ibunya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki tanah luas di daerah tersebut untuk memperkerjakan sawah mereka kepada ayah Nuraeni.

"Langkah ini diharapkan dapat memberikan sumber penghasilan tambahan bagi keluarga Nuraeni," katanya.

Sementara saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Kepala Desa Barania, Firman mengatakan ibu Nuraeni sudah meninggal sekitar satu tahun lalu.

Adik Nuraeni, bernama Akbar yang terpaksa harus dibawa ke sekolah.

Hal itu karena Akbar selalu menangis saat berpisah dengan Nuraeni.

"Sudah meninggal ibunya, kalau ini anak memang tidak mau pisah sama kakaknya, dia maunya diasuh sama kakaknya," kata Firman, Selasa (19/3/2024).

Setiap harinya, Nuraeni menempuh jarak 200 meter untuk ke sekolah.

Meski jaraknya terbilang jauh, bocah SD ini tidak pernah mengeluh menggendong adiknya ikut ke sekolah.

Adapun, Nuraeni hidup bersama ayahnya, Sanu, yang bekerja sebagai petani.

Keluarga Nuraeni pun termasuk kategori kurang mampu.

Lebih lanjut, Kades Barania itu juga menyebut tidak sedikit keluarga Nuraeni yang ingin mengasuh adiknya saat ia pergi bersekolah.

Namun Akbar yang menolak dan tidak ingin berpisah dengan kakaknya sejak ibunya meninggal dunia.

"Banyak keluarganya yang bisa mengasuh tapi memang tidak mauki kalau bukan kakanya yang jagaki," pungkasnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved