Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Kurangi Kecanduan Gadget, Gen Z di Ponorogo Ngabuburit dengan Berlatih Wayang dan Karawitan

Kurangi kecanduan gadget, Gen Z di Ponorogo pilih ngabuburit dengan berlatih wayang kulit dan karawitan.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Pramita Kusumaningrum
Gen Z di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, ngabuburit dengan berlatih wayang kulit, Jumat (29/3/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Suasana di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo semakin berwarna dengan aktivitas menarik yang dilakukan oleh kelompok Gen Z, Jumat (29/3/2024).

Tidak hanya berburu takjil, Gen Z di Desa Wotan juga mengisi waktu ngabuburit dengan latihan kesenian dalang, wayang, dan karawitan.

Kegiatan ini guna memanfaatkan waktu untuk kegiatan positif dan mengurangi kecanduan gadget.

Tarlihat, beberapa Gen Z ramai di pelataran rumah salah satu warga.

Satu di antaranya Muhammad Irsyad Pandu Putra Susilo (16), dia ikut berlatih wayangan.

Meskipun menggunakan alat sederhana, namun semangat, Pandu, sapaan akrab Muhammad Irsyad Pandu Putra Susilo untuk uri-uri budaya Jawa itu luar biasa.

“Dari pada main game, tiduran maupun jalan-jalan, mending latihan bermain wayang,” ungkap Pandu, Jumat (29/3/2024).

Dia mengaku selama bulan Ramadan 2024, mulai pukul 15.00 WIB, ia berlatih wayangan, karawitan maupun lainnya.

“Saya senang wayang sejak usia 3 tahun,” tambahnya.

Baca juga: Polisi di Kediri Ndalang untuk Ajari Anak-anak Berpuasa, Ceritakan Tokoh dengan Wayang Kardus

Pandu mengaku tidak mendapat tanggapan atau undangan pertunjukan.

Sehingga dia memilih untuk mengisi waktu menunggu berbuka puasa dengan berlatih wayang.

Gen Z lain, Reza Agil Paradi, juga mengaku turut senang ikut berlatih bersama.

Baginya, bergabung dalam latihan karawitan dan bermain wayang bersama Pandu merupakan alternatif yang lebih bermanfaat.

“Dibandingkan hanya menghabiskan waktu dengan bermain game di handphone. Mending karawitan di sini,” pungkasnya.

Aktivitas latihan karawitan dan wayang kulit yang dilakukan oleh Pandu dan teman-temannya di Desa Wotan bukan hanya sekadar mengisi waktu menunggu berbuka puasa. Tetapi juga menjadi upaya nyata dalam melestarikan dan menguri-uri budaya Jawa yang mulai terlupakan.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved