Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet

Menu Diet Puasa 72 Jam: Ketahui Risiko dan Cara Menjalankannya, Disebut Ampuh Turunkan Berat Badan

Yuk simak menu diet puasa 72 jam atau yang disebut water fasting dan ampuh menurunkan berat badan. Ketahui risiko dan cara menjalankannya.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Shutter Stock
Ilustrasi Minum Air Putih. 

TRIBUNJATIM.COM - Diet puasa 72 jam atau yang dikenal dengan sebutan water fasting banyak dipilih sebagai salah satu cara untuk menurunkan berat badan.

Metode diet ini dianggap mampu membakar lemak tubuh secara maksimal.

Water fast atau water fasting adalah metode diet dengan hanya mengonsumsi air putih tanpa makanan dan minuman lain selama waktu tertentu.

Biasanya, pelaku metode penurunan berat badan ini menjalankan puasa air putih selama 24 hingga 72 jam.

Topik seputar diet water fasting diunggah oleh akun media sosial X (dulu Twitter) @diethingy, Selasa (12/12/2023) siang.

"Diet! water fast kayak gini tuh aman ga??? soalnya banyak banget org yg pake cara ini buat turun bb," tulis pengunggah.

Hingga Kamis (14/12/2023), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 68.000 kali, disukai 450 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 40 warganet.

Salah satu selebriti Indonesia yang menjalani diet ini adalah Ashanty. Ashanty mengaku menjalankan diet puasa 72 jam untuk mengubah pola hidup yang lebih sehat, bukan karena ingin kurus.
 
Selama menjalani diet, Ashanty tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula. Ia juga tidak mengonsumsi makanan lain yang mengandung kalori.
 
Semuanya digantikan dengan hanya meminum air putih.

Bagaimana tata cara diet puasa 72 jam?

Apakah baik untuk kesehatan?

Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Cara Menjalani Diet Puasa 72 Jam

Dalam ranah medis, diet puasa 72 jam biasa dijalankan ketika pasien hendak menjalankan operasi.

Puasa ini efektif untuk mengurangi berat badan dan menghilangkan racun dalam tubuh (detoksifikasi).
 
Selama menjalani diet ini, Anda tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman apa pun kecuali air putih.

Artinya, tidak ada asupan kalori ke dalam tubuh selama 3 hari berturut-turut.
 
Saat puasa 72 jam, tubuh akan berada dalam kondisi ketosis.

Mengutip buku Seri Diet Korektif: Diet Atkins susunan Pangkalan Ide (2013), kondisi ini memungkinkan tubuh kehilangan sumber energi utama dari karbohidrat.
 
Alhasil, tubuh pun terpaksa menggunakan cadangan lemaknya untuk menggantikan hilangnya karbohidrat tersebut.

Melalui proses ini, lemak tubuh akan berkurang secara drastis dan berat badan pun akan menyusut.
 
Meski terbukti efektif menurunkan berat badan dan menyehatkan tubuh, namun Anda harus mempersiapkan beberapa hal sebelum menjalankan diet puasa 72 ini.

Salah satunya adalah menjalankan fase pradiet terlebih dahulu.
 
Mengutip laman Medical News Today, fase ini bisa dilakukan 3-4 hari sebelumnya dengan makan dalam porsi kecil. Jika perlu, Anda juga bisa memulainya dengan puasa seminggu sebelumnya.
 
Jika sudah mulai terbiasa, Anda bisa memulai dietnya secara bertahap dari 24 jam sampai 72 jam.

Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu demi menghindari risiko yang membahayakan tubuh.

Diet water fasting tidak sehat

Dosen dan ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Toto Sudargo mengatakan, metode diet water fasting tidaklah tepat untuk diterapkan.

"Jika akan menurunkan berat badan hanya dengan konsumsi air putih saja, maka tidak tepat, bahkan salah," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/12/2023).

Menurut Toto, setiap hari tubuh membutuhkan zat gigi untuk beraktivitas serta memperbaiki jaringan yang rusak.

Pedoman gizi seimbang (PGS) juga telah menguraikan aturan agar status gizi setiap orang tetap baik dan sehat.

"Komponen dalam PGS adalah makan sesuai porsi yang terdiri dari sumber zat tenaga, pembangun, dan pengatur," terangnya.

Toto menjelaskan, sumber zat tenaga adalah makanan pokok dan penggantinya, seperti nasi, ubi jalar, jagung, dan sebagainya.

Zat pembangun adalah protein, berupa lauk hewani dan nabati. Sedangkan, zat pengatur terdiri dari buah dan sayur, serta air.

Untuk sehat, bugar, dan memiliki tubuh ideal, perlu asupan gizi seimbang antara zat-zat tersebut.

"Ditambah dengan olahraga dan kontrol berat badan tiap hari, serta konsumsi air putih sekitar 2 liter per hari. Itu dalam pesan gizi seimbang," kata Toto.

Efek samping diet air putih

Dia melanjutkan, hanya mengonsumsi air putih akan membuat tubuh secara perlahan mengalami defisiensi atau kekurangan zat gizi.

Misalnya, kekurangan zat besi dan protein akan menyebabkan anemia defisiensi besi dan kurang energi protein.

"Terjadi gangguan kekurangan yodium dan kurang zat gizi lainnya, sehingga metabolisme dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik," ungkapnya.

Senada, dokter gizi komunitas dari Dr Tan & Remanlay Institute, Banten, Tan Shot Yen mengatakan, metode water wasting tidaklah aman untuk menurunkan berat badan.

"Sama sekali tidak aman, sebab air bukan makanan," kata Tan, saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Rabu.

Dia mengatakan, kurangnya asupan makanan dengan hanya mengonsumsi air putih dapat menyebabkan malanutrisi.

Malanutrisi atau malagizi sendiri merupakan keadaan saat zat gizi dalam tubuh tidak seimbang atau mengalami kekurangan.

Pedoman diet sehat

Ilustrasi Isi Piringku panduan porsi makan setiap hari.

Tan menegaskan, bukan dikurangi, cara menurunkan berat badan yang benar adalah dengan membenahi asupan makanan.

Menurutnya, pelaku diet perlu menerapkan porsi makan sesuai dengan konsep "Isi Piringku" yang digagas Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Konsep ini mengimbau agar dalam satu piring terdiri dari 50 persen buah dan sayur, sementara 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

Misalnya, untuk orang dewasa, piring bundar diisi dengan nasi, lauk, sayur, dan buah-buahan. Pada sisi kiri, diisi dengan nasi dan lauk, sedangkan sisi kanan ada sayur dan buah.

Dilansir dari laman Kemenkes, berikut contoh penerapan Isi Piringku untuk sekali makan dengan total 700 kalori:

1. Makanan pokok

  • 3 centong nasi (150 gram)
  • 3 kentang berukuran sedang (300 gram).

2. Lauk-pauk

  • 1 ekor ikan kembung (75 gram)
  • 2 potong sedang ayam tanpa kulit (80 gram)
  • 1 butir telur ayam ukuran besar (55 gram)
  • 2 potong tempe (50 gram)

3. Sayuran

  • 1 mangkok sedang (150 gram).

4. Buah

  • 2 potong pepaya (150 gram)
  • 2 jeruk berukuran sedang (110 gram)
  • 1 buah kecil pisang ambon (50 gram).

Mengikuti dan melengkapi asupan seperti pada Isi Piringku membuat nutrisi yang masuk dalam tubuh tetap seimbang, tidak berlebihan maupun kurang.

Selanjutnya, menurut Tan, asupan makanan perlu diimbangi dengan minum air putih kurang lebih delapan gelas sehari dan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari.

"Prinsip gizi seimbang, pentingnya pola hidup aktif dan berolahraga, mengonsumsi makanan beraneka ragam, menjaga berat badan ideal, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved