Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

20 Tahun Mengabdi, Tenaga Honorer Justru Meninggal Jelang Dilantik PPPK, Kisahnya Jadi Sorotan

Tenaga honorer tersebut meninggal tepat sebelum pelantikannya menjadi PPPK pada pagi harinya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
ISTIMEWA via Kompas.com
Tenaga honorer 20 tahun mengabdi meninggal jelang dilantik 

"Klarifikasi istrinya, memang dia punya riwayat jantung dan diabetes. Almarhum rutin konsumsi obat," ungkapnya.

Danny mengucapkan, Pemerintah Kota Makassar turut berbela sungkawa atas meninggalnya almarhum Mulkan.

Pemerintah Kota Makassar pun telah memberikan santunan kepada keluarga almarhumah.

"Saya sebagai Wali Kota Makassar dan mewakili Pemerintah Kota Makassar mengucapkan bela sungkawa. Semoga almarhum Muhammad Mulkan husnul khotimah."

"Saya sudah perintahkan Kepala BKPSDMD Kota Makassar melayat ke rumah duka memberikan semua hak-hak almarhum serta mempersiapkan proses pemakaman," tuturnya.

Diketahui, Wali Kota Makassar melantik 624 PPPK pada Senin, terdiri dari dua formasi yang direkrut pada tahun 2023.

Takni tenaga teknis dan tenaga kesehatan, 400 lebih orang tenaga kesehatan, dan 190 lebih tenaga teknis.

Seorang tenaga honorer calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar meninggal dunia sesaat sebelum pelantikan
Seorang tenaga honorer calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar meninggal dunia sesaat sebelum pelantikan (via Kompas.com)

Sementara itu seorang guru bernama Afni Wahyuni jadi sorotan.

Guru SMPN 4 Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, ini pun menyampaikan keresahannya.

Melalui Instagram-nya, ia membandingkan jumlah kerugian yang fantastis tersebut dengan perlengkapan siswa untuk bersekolah yang kondisinya sangat miris.

Ia miris dengan kondisi yang sangat tidak layak dialami siswa Indonesia, sementara ada yang korupsi hingga triliunan.

"Rp271 triliun, setidaknya kita tidak akan pernah bisa melihat lagi sepatu anak Indonesia yang berlubang seperti ini," kata Afni Wahyuni, dikutip pada Senin (1/4/2024).

Kemudian Afni Wahyuni juga membandingkan total kerugian dengan tas sekolah siswa yang rusak.

"Rp271 triliun, setidaknya kita tidak akan bisa lihat lagi tas anak Indonesia yang koyak seperti ini," sambungnya.

Baca juga: 6 Tahun Jadi Guru, Pria Kuak Foto Before-After, Dulu Glowing Kini Semua Hilang: Aku Dipanggil Paman

Terakhir, Afni Wahyuni membandingkan angka triliunan tersebut dengan gaji guru honorer di Indonesia yang masih belum sejahtera.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved