Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Sekuriti Stasiun Tawang Penemu Tas LV Isi Emas Senilai Rp 510 Juta, Sosok Pemilik Diungkap

Beginilah pengakuan sekuriti Stasiun Tawang yang menemukan tas coklat merek Louis Vuitton yang ternyata di dalamnya berisi berbagai barang mewah.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com
Penemuan tas cokelat Louis Vuitton yang berisi uang dan barang mewah senilai Rp 510 juta oleh petugas sekuriti Semarang Tawang Bank Jateng. 

Dia merupakan putra keturunan Kebumen yang merantau ke Jakarta untuk mencoba peruntungan pada 1987 lalu.

"Asal saya dari Kebumen, saya merantau tahun 1987 sampai Jakarta. Pertama saya jadi porter di Gambir dulu waktu di Gambir masih di bawah," ucap Hamid saat ditemui di Stasiun Senen, Jakarta, Minggu (7/4/2024).

Berbekal pengalaman menjadi porter di Gambir, Hamid mencoba menjadi porter di Stasiun Senen pada 1999 lalu.

Ternyata, Hamid merasa nyaman hingga akhirnya masih menjadi porterdisana hingga sekarang.

"Saya jadi porter sudah 24 tahun. Dari tahun 1999 saya masuk sini. Saya di stasiun Senen dari tahun 1999," ucapnya.

Di sela kesibukannya, Hamid bercerita suka dukanya menjadi porterselama 24 tahun. Dia pun mengingat betul momen pandemi Covid-19 yang melanda membuatnya harus tidak bisa mengais rezeki selama 2 tahun.

Saat itu, Hamid lebih banyak berdiam diri di rumah dengan mencoba menjual beberapa barang berharga agar anak dan istrinya tetap bisa makan.

Hal tersebut karena porter yang berada di Stasiun Senen bukanlah pekerja yang digaji PT KAI.

"Pemasukan saya hanya dari penumpang tidak ada gaji dari PT KAI. Karena kita kan bukan karyawan. Kita cuma kerja cuman dalam naungan kereta api. Kita porter, kita dapatnya dari tip dari penumpang aja," katanya.

Hamid mengatakan bahwa banyak penumpang yang salah paham dengan keberadaan porter di Stasiun Senen.

Lantaran memakai seragam, banyak penumpang yang tidak bayar setelah memakai jasanya mengangkat barang bawaan penumpang.

"Bayaran sebenernya seikhlasnya penumpang aja, kadang ada yang nggak bayar. Nggak pernah kita minta. Kata dia, mas terima kasih ya mas, ya mungkin mereka mikirnya kita dapat gaji kali ya. Ya nggak apa-apa, insyaallah nanti ada gantinya," ucapnya.

Hamid bercerita penghasilannya sebagai porter setiap harinya tidak menentu.

Terkadang bisa ramai maupun sepi tergantung banyaknya penumpang yang berangkat di Stasiun Senen.

Namun pada lebaran ini, penghasilannya pun meningkat hampir tiga kali lipat dari biasanya.

Meskipun tidak banyak, uang itu bisa menafkahi anak istrinya.

"Umpamanya hari hari biasa hanya 100 ribu, ya mungkin ini bisa 300 ribu. Ya alhamdulillah lah bisa buat beli baju anak," tukasnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved