Berita Magetan
Selisih 2 Hari, Jamaah Aboge di Magetan Baru Rayakan Lebaran 2024 pada Jumat
Jamaah Tarekat Syattariyah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Aboge di Kabupaten Magetan, baru rayakan Lebaran pada Jumat (12/4/2024).
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Jamaah Tarekat Syattariyah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Aboge di Kabupaten Magetan, baru rayakan Lebaran pada Jumat (12/4/2024).
Hal ini dikarenakan Jamaah Tarekat Syattariyah mempunyai acuan tersendiri, dalam menentukan awal bulan Ramadhan dan Syawal.
Puluhan jamaah menggelar salat id bersama, di Desa Tapen, Kecamatan Lembeyan, Magetan. Tepatnya, mereka berkumpul di Mushola Al Muslimin.
Sebagaimana diketahui, pemerintah sendiri telah menetapkan Idulfitri pada tanggal 10 April 2024. Sedangkan versi Jamaah Tarekat Syattariyah adalah 2 hari setelah tanggal 10 April kemarin.
Selesai Shalat ID, para jamaah kemudian bersilaturahmi dan menggelar kenduri selamatan bersama. Momen ini menjadi ajang mempererat tali persaudaraan dan berbagi kebahagiaan di hari raya.
Salah Satu Tokoh Jamaah Tarekat Syattariyah Jarkasi mengungkapkan, Puasa Ramadhan wajib dijalankan selama 30 hari penuh.
Baca juga: Puluhan Jemaah Aboge di Probolinggo Rayakan Idul Adha Hari ini, Tokoh Agama: Pedoman Kitab Mujarobat
Baca juga: Ucapan Sungkem Lebaran dalam Bahasa Jawa, Simak Arti Kata Sugeng Riyadi di Momen Lebaran Idulfitri
Dalam penanggalan mereka, hari ini jatuh pada tanggal 1 Syawal. Meski berbeda, namun perayaan lebaran tidak kalah semaraknya.
“Sesuai dengan patokan kalender Tarekat Syattariyah yang disebut Jim Awal dan Jim Akhir,” ujar Jarkasi.
Menurutnya, perayaan Idulfitri yang jatuh pada hari Jumat ini merupakan hal istimewa karena hanya terjadi setiap delapan tahun sekali.
“Setiap satu windu atau delapan tahun sekali, Hari Raya Idul Fitri bagi kami jatuh pada hari Jumat Wage. Ini sudah menjadi tradisi dan patokan dalam ilmu kalender Syattariyah," ucap Jarkasi.
Baca juga: Madiun Tak Melulu Soal Pecel, Inilah Gimbelwakcukdongti Kuliner Nomor Dua Khas Kabupaten Madiun
Jarkasi mengajak seluruh masyarakat untuk saling menghormati perbedaan waktu pelaksanaan Idulfitri ini.
Baginya, perbedaan ini merupakan wujud keragaman dan kebebasan dalam memeluk agama Islam. Sehingga, jangan dijadikan persoalan satu sama lain.
“Jadikan sebagai bentuk keragaman dan kebebasan dalam beragama. Kita semua bersaudara dan sama-sama merayakan Idulfitri dengan penuh khusyuk dan kegembiraan," pungkas Jarkasi
Baca juga: Nasib Satu Keluarga di Madiun Lolos dari Maut, Hendak Halal bi Halal Mobil Carry Dihantam Kereta Api
Jamaah Tarekat Syattariyah
Berita Magetan Terkini
jemaah Aboge di Magetan rayakan lebaran
TribunJatim.com
berita jatim hari ini
Idulfitri 2024
baru rayakan Lebaran
4 Warga Magetan Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Denpasar Bali, Baru 10 Hari Bekerja |
![]() |
---|
Diterjang Angin Kencang, 3 Warung di Telaga Sarangan Magetan Rusak Tertimpa Pohon, Begini Kondisinya |
![]() |
---|
Kasus PMK di Jawa Timur Capai Ratusan di Awal 2025, Terbanyak Ada di Jember |
![]() |
---|
Padahal Diparkir di depan Rumah, Pria Magetan Syok Mobil Pikapnya Raib, Rekaman CCTV Jadi Petunjuk |
![]() |
---|
Jajal Lintasan Sirkuit Parang, Khofifah Janji Bakal Tuntaskan Pembangunan Infrastruktur Pelengkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.