Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Harga Janur di Pasar Ngemplak Tulungagung Melonjak Jelang Tradisi Kupatan, Stok Terbatas

Harga janur dan ketupat di Pasar Ngemplak Tulungagung melonjak jelang Tradisi Kupatan, stok di penjual terbatas.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Pembeli memilah janur terbaik untuk bahan baku pembuatan ketupat, di depan Pasar Ngemplak, Jalan KH Abdul Fatah, Tulungagung, Senin (15/4/2024).  

Susmiati harus mengeluarkan stok sedikit demi sedikit untuk mencegah kerusakan janur, karena banyak diseleksi calon pembeli. 

"Pagi dikirim 150 batang, sore datang lagi 200 batang," katanya.

Penjual lainnya, Kasialim, mengaku penjualannya terbatas karena stok ketupat juga terbatas.

Warga Kelurahan Tamanan, Tulungagung, ini menjual 100 sampai 120 ketupat per hari.

Keterbatasan stok menyebabkan Kasialim harus membuat sendiri ketupatnya.

"Ada juga yang ambil dari orang lain, tapi tidak banyak. Kebanyakan buat sendiri," katanya.

Sama seperti Susmiati, Kasialim juga menjual ketupat rata-rata Rp 12.000 per 10 buah. 

Menjual ketupat baginya adalah momentum tahunan yang pantang dilewatkan. 

Meski harus duduk di trotoar jalan, namun menjual ketupat menjelang 7 hari Lebaran adalah hal yang pasti menguntungkan.

"Pasti ada yang beli, karena selain untuk kupatan, biasanya juga untuk halal bihalal," jelasnya.

Penjualan ketupat tidak lepas dari tradisi kupatan, atau perayaan hai ke-7 Lebaran.

Tradisi ini sudah berkembang luas, dari sekadar menyediakan ketupat di rumah, menjadi kupatan massal.

Siapa saja yang lewat bebas mampir dan makan ketupat sayur dengan aneka lauk pauk yang disediakan. 

Karena banyaknya desa yang menyelenggarakan kupatan massal, jadwal pelaksanaannya pun kadang digilir.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved