Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Cik Yu 80 Tahun Calon Jemaah Haji Berangkat Sendirian ke Tanah Suci, Sudah Tak Ingat Kapan Daftar

Seorang nenek bernama Cik Yu yang usianya 80 tahun menceritakan pengalamannya saat ini jadi calon jemaah haji yang akan ke tanah suci sendirian.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Sumsel
Nenek Cik Yu yang naik haji dan tetap semangat meskipun usianya sudah 80 tahun 

TRIBUNJATIM.COM - Nenek bernama Cik Yu berusia 80 tahun calon jemaah haji menceritakan kisahnya akan bernagkat sendirian ke Tanah Suci.

Pengalaman berangkat sendirian ini tidak mengucilkan niatnya meskipun nanti tak didampingi siapapun.

Cik Yu juga mengaku tidak ingat kapan terakhir mendaftar naik haji hingga akhirnya bisa terlaksana saat ini.

Cik Yu warga Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel) bakal naik haji tahun 2024 ini.

Meskipun usia sudah tak muda lagi, namun Cik Yu tetap semangat mengikuti manasik haji di Masjid Darul Muttaqiin, Kota Palembang.

"Usia saya sudah 80 tahun," kata Cik Yu saat diwawancarai di sela-sela kegiatan manasik haji di Masjid Darul Muttaqiin di Jalan Residen Abdul Rozak, Jumat (26/4/2024), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunSumsel.com

Dikarenakan usianya yang tak lagi muda, Cik Yu tidak mengingat kapan dia mendaftar haji. 

Ia hanya tahu tahun ini bakal berangkat naik haji, dan berangkat sendirian tanpa ditemani keluarga. Ia mendaftar di Palembang karena keluarganya di Palembang.

"Saya berangkat haji sendiri saja, tidak ada keluarga yang naik haji. Saya merasa masih sehat, bisa jalan, hanya saja memang pendengaran saya sudah mulai berkurang," kata Cik Yu yang kini tinggal di Bom Baru.

Cik Yu yang memiliki lima orang anak menceritakan, bahwa ia menabung sejak muda untuk bisa naik haji.

Baca juga: Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024, Ada 241 Ribu Jemaah Bakal Berangkat Mulai 12 Mei

Tabungan itu bersumber dari hasil berkebun karet yang dia kumpulkan sedikit demi sedikit. 

Sementara itu Kepala KUA Kecamatan Kalidoni Kota Palembang Parhan menambahkan, di Kecamatan Kalidoni ini ada 235 jemaah calon haji (JCH) yang bakal berangkat tahun ini.

"Sejak Minggu kita sudah mulai memberikan pembekalan kepada JCH di Kecamatan Kalidoni dengan diadakannya manasik haji di Masjid Darul Muttaqiin," ungkapnya.

Sedangkan Pemateri dari Kanwil Kemenag Muhibbullah menambahkan, pesannya harus tahu rukun haji dan wajib haji.

Calon Jemaah Haji berusia 80 tahun yang menjadi perbincangan karena berangkat sendirian ke Tanah Suci
Calon Jemaah Haji berusia 80 tahun yang menjadi perbincangan karena berangkat sendirian ke Tanah Suci (Tribun Sumsel)

Ketika tahu rukun haji maka pasti akan tahu wajib haji. 

"Pahami rukun haji, wajib haji dan prosesnya," katanya.

Beberapa peristiwa saat naik haji dan terpantau tidak menyenangkan tampaknya tak jarang terjadi.

Seorang jemaah haji asal Sidoarjo menggugat Kementerian Agama karena menilai pelayanan haji 2023 buruk.

Ia meminta Kementerian Agama (Kemenag) membayar Rp1,1 miliar karena ia mengaku tiga hari tidak mendapat jatah makanan.

Gugatan perdata Rp 1,1 miliar terhadap Kemenag sudah diajukan ke Pengadilan Negeri Sidoarjo.

Jemaah tersebut kecewa atas pelayanan haji dari Kementerian Agama.

Adapun sosok penggugat Kemenag Rp1,1 miliar itu adalah Prayitno Slamet Haryono.

Prayitno merupakan jemaah haji asal Sidoarjo.

Baca juga: Sosok Putri Menantu Haji Ciut yang Pesta Nikahnya 14 Hari 14 Malam, Latar Keluarga Tak Sembarangan

Ia menjadi jemaah haji embarkasi Surabaya kloter 17.

Dia menjalani ibadah haji pada periode 30 Mei 2023 sampai 11 Juli 2023.

Selama menjalani ibadah haji, Prayitno kecewa atas pelayanan haji dari Kementerian Agama.

Hal itu lantaran ia mengaku tiga hari sempat tidak mendapat jatah makanan selama di Makkah.

Padahal menurutnya, Kemenag bertanggung jawab memberikan fasilitas kepada setiap jemaah haji ketika berada di Arab Saudi.

Seperti penginapan, makanan hingga transportasi.

Namun, ia mengaku jemaah haji kloter 16 dan 17 tidak mendapatkan cukup makanan saat di Makkah.

Ia mengaku tidak mendapat makanan pada 26 Juni 2023, 2 Juli dan 4 Juli 2023.

Dari yang seharusnya mendapatkan tiga kali jatah makanan, Prayitno mengaku dirinya menerima makanan pada malam hari.

Baca juga: Sosok Pacar Pertama Ariel NOAH Si Peluluh Hati Wanita, Cantik Sejak Dini, Lihat Suami dan Anaknya

Prayitno Slamet Haryono, seorang jemaah haji menggugat Kemenag Rp1 miliar.
Prayitno Slamet Haryono, seorang jemaah haji menggugat Kemenag Rp1 miliar. (YouTube TVOneNews via Tribun Jabar)

Kronologi Kejadian

Prayitno Slamet Haryono membeberkan kronologi kejadian dirinya tak mendapat jatah makanan selama tiga hari tersebut.

Awalnya Prayitno menceritakan soal makanan sederhana yang didapatnya selama ibadah haji.

Ia mengaku mendapatkan makanan berisi orek tempe, tahu dan orek telur dan terkadang nasi kuning.

Namun, ia mengaku saat itu ia menganggapnya sebagai ujian dan dirinya bersabar.

“Jadi di sana kita ketawa-ketawa aja, kita anggap cobaan hidup,” ujarnya, dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (22/8/2023).

Lalu, ketika di Makkah dirinya mendapat pengumuman dari petugas kloter.

Petugas mewanti-wanti kloternya tidak mendapatkan jatah makanan tiga hari.

Saat itu, pihaknya hanya mendapat penjelasan tidak mendapatkan jatah makanan dengan alasan katering sedang fokus untuk Arafah dan Mina.

Baca juga: Sosok dan Biodata Fajar Sad Boy, Dulu Viral Gegara Konten Nangis Diputusin Pacar, Kini Main Film

Jemaah haji saat ada di Mina.
Jemaah haji saat ada di Mina. (Tribun Jatim Network/Galih Lintartika)

Ia mendapat informasi tersebut seminggu sebelum tidak mendapatkan jatah makanan tersebut.

“Jadi cuma itu aja, gak ada penjelasan nanti kita diganti oleh katering lain atau menu roti atau menu lain,”

“Jadi gak dapat jatah makan, titik, ternyata gak ada gantinya,” ujarnya.

Saat di Mudzalifah rencananya mereka akan dijemput oleh panitia menuju Mina setelah salat subuh.

Namun kenyataannya setelah pagi hingga siang mereka belum kunjung dijemput.

Bahkan dirinya dan jemaah haji lainnya menunggu dan tidak mendapatkan jatah makan sarapan bahkan makan siang.

Mereka akhirnya baru dijemput pada pukul 11 siang yang kala itu matahari terik menyengat.

Ia menceritakan ada banyak jemaah haji lansia terutama pingsan, bahkan dirinya pun dehidrasi.

Baca juga: Akhir Nasib Warga Penjarah Truk Bawang di Ponorogo, Bupati Minta Maaf, Acara Turut Dihadiri Khofifah

“Itu sampai pukul setengah 2 baru beres penjemputan ke Mina, saya sendiri mengalami dehidrasi,”

“Karena pagi tidak dapat sarapan, terus sampai diangkut pukul 11 itu belum dapat jatah makan siang, sampai di Mina itu pun tidak dapat makan siang,” paparnya.

Ia baru mendapatnya makannya itupada pukul 5 sore, yang merupakan jatah makan malam.

“Jadi selama pagi sampai siang kita gak dapat jatah makanan,”

“Akhirnya banyak yang masuk angin,” ungkapnya.

Prayitno juga mengaku dirinya sempat mengalami gangguan kesehatan saat diangkut bis.

Ia mengaku bahkan dirinya hanya bisa tidur sambil berdiri di dalam bis.

Dengan alasan itulah ia menggugat Kemenag minta Rp150 juta kerugian materil dan Rp 1 miliar kerugian imateril.

Menteri Agama, Yaqut Cholil marah kepada perusahaan penyedia layanan haji atau masyariq karena banyak jemaah haji Indonesia belum makam saat berada di Mina.
Menteri Agama, Yaqut Cholil marah kepada perusahaan penyedia layanan haji atau masyariq karena banyak jemaah haji Indonesia belum makam saat berada di Mina. (Tribunnews dan DOK. Kementerian Agama)

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved