Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Pulang Merantau dari Luar Jawa, Puluhan Warga Trenggalek Terinfeksi Malaria

Pulang Merantau dari Luar Jawa, Puluhan Warga Trenggalek Terinfeksi Malaria

TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA SAKTI
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, Kabupaten Trenggalek, Sunarto 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pada peringatan Hari Malaria Sedunia 2024, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek memastikan angka penyakit yang disebabkan parasit plasmodium tersebut cukup terkendali.

Kadinkes Dalduk dan KB Kabupaten Trenggalek, Sunarto menyebutkan hingga tanggal 26 April 2024, ada 26 kasus malaria di Kota Alen-alen.

"Semua kasus tersebut tertular dari luar Jawa saat merantau dan bepergian ke luar Jawa," kata Sunarto, Sabtu (27/4/2024).

Sunarto memastikan tidak ada transmisi lokal atau penularan lokal Malaria di Kabupaten Trenggalek. 

"Di Kabupaten Trenggalek sudah cukup lama tidak terjadi transmisi lokal, terakhir tahun 2019," lanjutnya.

Menurut Sunarto salah satu kunci untuk mencegah transmisi lokal malari adalah dengan menekan perkembangbiakan nyamuk pembawa parasit Plasmodium yaitu Nyamuk Anopheles atau nyamuk malaria.

"Kita melakukan pemetaan daerah reseptif yaitu survey keberadaan nyamuk malaria dengan memeriksa jentik malaria di tempat perindukan nyamuk malaria diantaranya sungai, lagun, embung dan tempat yang ada airnya sepanjang tahun," kata Sunarto.

Baca juga: Demam Berdarah di Pacitan Mengganas, Naik Drastis Tiga Kali Lipat, Kini Tembus 219 Kasus

Dinkes juga melakukan pembersihan lumut di lagun atau sungai yang berlumut yang bisa menjadi tempat sebagai tumbuh kembang nyamuk anopheles.

Selain itu Dinkes juga melakukan spot cek secara berkala di wilayah yang biasanya ada nyamuk anopheles untuk melihat keberadaan nyamuk anopheles di wilayah tersebut.

"Sedangkan untuk meminimalisasi penularan dari luar, kita juga melakukan kerjasama dengan pihak pengerah tenaga kerja ke luar jawa terutama daerah endemis malaria untuk mengetahui penduduk migran yang pulang dari daerah endemis untuk di skrining malaria," jelas Sunarto.

Kepada masyarakat yang berada di wilayah yang terdapat nyamuk malaria agar tidak begadang di luar rumah pada malam hari, serta memakai baju lengan panjang khusunya di malam hari dan tidur memakai kelambu serta memakai repellent atau penangkal serangga saat beraktivitas di luar rumah.

"Kita juga melakukan profilaksis malaria bagi penduduk yang akan bepergian ke daerah endemis dalam waktu yang tidak lama," pungkasnya.

Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Ponorogo Masih Rendah, Dinkes Ungkap Penyebab

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved